Support System Keluarga Jadi Hal Penting bagi Perempuan dalam Berkarir

Silvia menceritakan kalau ia saat ini adalah Mama satu anak yang kini usianya hampir 20 tahun. Ia melihat perempuan yang memiliki peran ini seolah harus lebih berjuang. Sebab, ada banyak tanggung jawab yang seolah dibebankan kepadanya.

"Buat working mother dan family life together, di workplace harus bisa juggle (berjuang) dan punya tanggung jawab secara sosial juga. Bahkan kalau bukan working mother, (perempuan) juga punya tanggung jawab lain misalnya untuk keluarga yang lain," jelas Silvia dalam wawancara dengan media.

Ia mengaku jika peran suami sangat penting untuk mendukung karirnya hingga saat ini. Salah satu caranya untuk saling mengertia dengan kesibukan satu sama lain adalah menjaga komunikasi dengan pasangan.

"Suami saya juga mendukung selama ini dan dia juga bisnisnya sendiri. Secara working hours dia lebih felkibel. Untungnya saya juga hidup dekat dengan mertua jadi kalau apa-apa bisa telfon kalau memang butuh. Begitupun Mama-Papa juga dekat. Saya  juga punya adik perempuan (terus mendukung)," tuturnya.

Tumbuh di keluarga dengan female strong oriented juga membuat Silvia belajar menjadi sosok yang kuat dan tangguh. Ia seolah tumbuh melihat Mama dan keluarganya lain yang juga menjadi ibu bekerja sejak dulu.

"Karena melihat seperti itu saya tidak pernah diberi ekspetasi atau pilihan mutlak antara working mother atau ibu rumah tangga. Suamiku juga tumbuh dari working mother, tapi tetap untuk waktu dengan keluarga juga sangat penting ya," jelasnya.

Tak lupa, lingkungan dan teman dekat juga bisa mendukung perempuan untuk percaya diri mengejar karirnya. Silvia merasakan hal itu berpengaruh untuknya sekarang. 

"Teman yang bersama tumbuh dari sekolah dan sekarang sudah Mama-mama, kita melihat perjuangan kita masing-masing. Dari masa remaja, mau menikah sampai sekarang its a journey. Dan ya, saya tidak bisa melakukan hal ini tanpa ada dukungan keluarga dan teman-teman itu," pungkasnya. 

Keseimbangan dalam bekerja atau work-life balance jadi topik yang punya kesan berbeda bagi setiap orang. Sebagai working mother yang sudah berkarir selama 14 tahun, Silvia memandang penerapan work-life balance tak bisa dipukul rata oleh semua orang.

"(Work-life balance) berbeda pada setiap orang, ini juga berpengaruh dari mindset kita sendiri. Karena setelah tahu diri kita jadi bisa melihat aturan yang berlaku ke diri kita. Kadang, buat anak muda kadang ini masih struggle, sometimes mereka masih ikut-ikutaan," tutur Silvia.

Oleh sebab itu, kita harus tahu batasan diri masing-masing apapun perannya. Baik masih single, working mother ataupun peran lain yang kita lakukan selama hidup.

"Kita harus punya pengertian kebahgiaan diri kita sendiri dari semua hal yang kita lakukan," tutur Silvia.

Itulah tadi tips dan cerita support system keluarga penting mendukung karir perempuan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Mama yang membutuhkan.

Woman support woman!