Tanam 16.000 Mangrove, Kolaborasi Lintas Sektor Ini Wujudkan Langkah Membumi

Mangrove memiliki banyak manfaat untuk lingkungan hidup, akarnya yang kuat dapat mencegah abrasi, mengendalikan banjir, menyaring polutan dan mengurangi kadar polutan. Mangrove juga menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa liar yang juga menyerap karbon dioksida (CO2) lima kali lebih banyak dari hutan darat.

Sayangnya, populasi hutan mangrove di Indonesia semakin menipis. Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2022 menyebutkan luas hutan mangrove di Indonesia tercatat sebesar 2.320.609,89 ha, namun hanya 30.32% yang kondisinya baik. 

Melihat data yang semakin mengkhawatirkan, penanaman mangrove kembali dilakukan secara masif, salah satunya dari BliBli Tiket Action yang berhasil menanam 16.000 mangrove. Aksi tanam mangrove ini dilakukan secara bertahap di wilayah pesisir Indonesia, salah satunya di Segara Anakan Cilacap pada fase pertama.

Aksi tanam mangrove ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan perusahaan, di mana konsumen juga diajak ikut serta dalam setiap prosesnya. Kolaborasi lintas sektor yang berhasil mewujudkan program ini, mulai dari komunitas hingga pelanggan.

Diketahui 10.500 mangrove berhasil dikumpulkan lewat aktivitas Langkah Membumi Ecoground dan 5.500 mangrove didapat dari partisipasi pelanggan lewat berbagai program reguler BliBli sepanjang 2025, mulai dari program Tukar Tambah, Misi Tanam Pohon, dan take back packaging.

“Pencapaian 16.000 mangrove ini adalah buah nyata dari gotong royong. Kami sangat mengapresiasi kontribusi pelanggan, komunitas, mitra bisnis, hingga pemerintah yang bersama-sama menunjukkan bahwa aksi kecil ketika dilakukan secara kolektif dapat menghadirkan dampak besar bagi bumi,” kata Lisa Widodo, COO dan Co-Founder BliBli.

Ia juga menyampaikan bahwa semangat ini yang mendorong pihaknya untuk membangun ekosistem berkelanjutan yang berdampak panjang bagi lingkungan dan masyarakat.

Diketahui program Langkah Membumi Ecoground 2025 berhasil mengumpulkan 6.000 pohon dari konversi pembelian tiket, 1.000 pohon dari komunitas lari, 1.000 pohon dari komunitas bersepeda, dan 2.500 pohon dari komunitas pelari.

Wilayah Segara Anakan, Cilacap termasuk kawasan yang mengalami tekanan lingkungan yang cukup tinggi dan menghadapi degradasi ekosistem mangrove yang signifikan sehingga memberikan dampak langsung pada nelayan setempat. 

Program penanaman pohon ini menjadi upaya yang penting dalam mitigasi perubahan iklim karena menyerap karbon, mengembalikan lingkungan pesisir menjadi lebih terlindungi, meningkatkan biodiversitas dan hasil laut seperti ikan, udang, dan kepiting yang akhirnya meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Di samping itu, kegiatan Langkah Membumi Ecoground yang tahun ini masuk tahun ke-4 juga dirancang ramah lingkungan. Selain menyumbang 10.500 pohon mangrove, kegiatan ini juga menampilkan berbagai booth yang menampilkan berbagai inovasi berkelanjutan, mulai dari eco-packaging, fasilitas daur ulang, berbagai kegiatan edukatif untuk peserta, termasuk adanya pemanfaatan pakaian bekas yang didaur ulang untuk dekorasi acara.

Berdasarkan survei yang dilakukan Life Cycle Indonesia, sebanyak 50,26% peserta kegiatan ini terdorong untuk mengubah aksi personalnya untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.  

Kegiatan Langkah Membumi Ecoground tahun ini menghadirkan lebih dari 40 sesi workshop dan kegiatan wellness and sport, mulai dari pengolahan material ramah lingkungan, wellness, hingga praktik circularity yang relevan bagi generasi muda. Kegiatan yang hadir tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain acara tersebut, gerakan Langkah Membumi tahun ini juga diperluas lewat berbagai kolaborasi lintas sektor. Salah satunya lewat program Langkah Membumi Goes to University yang telah menjangkau lebih dari 800 mahasiswa di Universitas Multimedia Nusantara, President University, dan Universitas Indonesia. 

“Terima kasih kepada pemerintah, para business leaders, ecopreneurs, impact partners, dan seluruh changemakers sejati yang langkahnya berarti bagi masa depan bumi. Tahun ini, Taman Kota PERURI menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor dapat melahirkan ruang hijau yang hidup, penuh energi dan berdampak. Mari terus melangkah, dengan semangat CollaborAction for the Earth kita bisa melangkah lebih jauh untuk menjaga bumi kita bersama,” tutup Lisa. 

Kolaborasi juga semakin luas dari para mitra yang terdiri dari berbagai perusahaan yang mendukung dalam menumbuhkan kesadaran ekologis, inovasi hijau, dan memberikan dukungan finansial. Hasilnya, gerakan ini berdampak untuk menggerakan inovasi, gaya hidup, dan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Itu dia bagaimana gerakan tanam 16.000 mangrove, kolaborasi lintas sektor ini wujudkan langkah membumi. Kesadaran akan lingkungan yang bersih, hijau, dan tetap terawat lewat kolaborasi lintas sektor secara perlahan akan memulihkan kondisi lingkungan yang berkelanjutan.

Dengan ini, segala bahaya dan kerusakan lingkungan di masa depan juga dapat dihindari.

Dimulai dari langkah kecil, yuk ikut lestarikan lingkungan juga, Ma!