Tata Cara Salat Dhuha Beserta Kenikmatan yang Didapat

Tata cara mengerjakan salat dhuha sebenarnya sama saja seperti salat sunah lainnya dan dikerjakan minimal dua rakaat. Hanya saja terdapat perbedaan yang terletak pada niat dan waktunya.

Menurut hadis, awal waktu salat dhuha, yaitu 20 menit setelah matahari terbit dan akhir waktu salat dhuha adalah 15 menit sebelum masuk waktu salat zuhur.

Setelah berwudhu, berikut bacaan niat salat dhuha yang harus diucapkan:

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushollii Sunnatadh Dhuha Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa’an Lillaahi Ta’aalaa

Artinya: “Aku niat salat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”

Sedangkan tata cara salat dhuha dua rakaat sebagai berikut:

1. Niat salat dhuha
2. Takbirotul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah
4. Membaca Surah Al-Fatihah
5. Membaca Surah Ad-Dhuha
6. Ruku’ dengan tuma’ninah
7. I’tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Berdiri tegak untuk melanjutkan rakaat kedua, dan melaksanakan tata cara seperti sebelumnya
12. Hingga tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
13. salam.

Rasulullah SAW menganjurkan setiap muslim untuk membaca doa setelah melaksanakan salat dhuha. Berikut bacaan doa setelah salat dhuha:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُك
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-‘ismata ‘ismatuka. Allaahumma inkaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita ‘ibaadakash-shalihiin

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.

Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk melaksanakan salat dhuha bukan tanpa sebab. Hal ini karena ada berbagai kenikmatan dalam salat dhuha yang perlu diketahui. Berikut kenikmatan melaksanakan salat dhuha:

• Seperti yang sudah disebutkan dalam hadis riwayat Tirmidzi bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa umat-Nya yang senantiasa mengerjakan salat dhuha bahkan sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.
• Orang yang rajin mengerjakan salat dhuha sebanyak empat rakaat maka akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini sesuai dengan isi hadis Rasulullah SAW.
• Dalam hadis qudsi, Allah akan mencukupkan rezeki hamba-hamba-Nya yang mengerjakan salat dhuha secara rutin.
• Seperti yang diriwayatkan  Anas bin Malik ra, kenikmatan salat dhuha lainnya, yaitu akan mendapatkan pahala seperti orang pergi haji atau umroh.
• salat dhuha termasuk dalam salat awwabin, yaitu salatnya orang-orang yang taat. Seorang muslim yang rutin mengerjakan salat dhuha maka akan dicatat sebagai orang-orang yang taat.

Itulah tadi tata cara salat dhuha yang jika dikerjakan secara rutin akan memperoleh kenikmatan luar biasa dari Allah SWT. Semoga senantiasa dapat diamalkan dengan baik.