Dalam analisis terhadap 103 kasus virus corona, para ahli menemukan adanya dua strain virus corona baru yang menyebar di seluruh dunia. alah satunya dinilai mematikan.
World Health Oraganization (WHO) bersikeras menyatakan tidak ada bukti bahwa virus corona telah berubah.
Jadi berapa banya strain virus corona yang menyebar di seluruh dunia?
Para peneliti menegaskan pentingnya untuk mengetahui berapa banyak strain virus corona yang berkembang saat ini.
Sebab, di seluruh dunia banyak kelompok peneliti bekerja keras untuk menemukan vaksin virus. Vaksin apa pun perlu menargetkan fitur yang ditemukan pada kedua strain virus agar lebih efektif.
Melansir New Scientist, Sabtu (7/3/2020), Xiaolu Tang dari Peking University di Bejing dan rekannya mempelajari genom virus corona yang diambil dari 103 kasus, mereka menemukan mutasi umum di dua lokasi pada genom. Tim mengidentifikasi ada dua jenis virus berdasarkan perbedaan dalam genom di dua wilayah ini.
Hasilnya, 72 kasus dianggap sebagai tipe L dan 29 kasus dikelompokkan sebagai tipe S. Selanjutnya, analisis terpisah oleh tim peneliti menunjukkan tipe L berasal dari tipe S yang lebih tua.
Perbedaan stain pertama dan kedua pada virus corona
Strain pertama kemungkinan diperkirakan telah muncul saat virus melompat dari hewan ke manusia dan virus kedua muncul setelah itu.
Kedua kelompok virus ini berkontribusi terhadap wabah global dari Covid-19 saat ini.
Faktanya, tipe L lebih lazim menunjukkan karakter yang lebih agresif dibandingkan tipe S.
"Tampaknya ada dua strain yang berbeda," kata Ravinder Kanda dari Oxford Brookes University di Inggris.
Kanda juga mengatakan, ada kemungkinan tipe L lebih agresif dalam mentransmisikan dirinya.
"Tetapi, kami belum tahu bagaimana perubahan genetik yang mendasari dengan tingkat keparahan penyakit ini," sambung dia.
Virus selalu dapat bermutasi, terutama jenis virus RNA seperti virus corona, SARS-CoV-2.
Ketika seseorang terinfeksi virus corona, virus itu bereplikasi atau memperbanyak diri di saluran pernapasannya. Ian Jones dari University of Reading, Inggris, mengatakan, setiap kali terjadi, maka sekitar setengah lusin mutasi genetik virus penyebab Covid-19 dapat terjadi.
Sementara itu, fakta tentang adanya kemungkinan dua strain virus corona juga diamini Erik Volz di Imperial College London.
"Saya pikir itu fakta bahwa ada dua jenis (virus). Virus, normal mengalami evolusi ketika ditransmisikan ke host (inang) baru," jelas Volz.
Baca juga:
Indra Penciuman Menurun Jadi Tanda Bahwa Kamu Pembawa Virus Corona!