Makin lama posisi saya saat berdiri atau berjalan makin miring. Ternyata sesuai dengan hasil foto MRI. Tulang belakang saya sudah bengkok (skoliosis). Bengkok disebabkan dorongan massa kanker. Rasanya sakit dan nyeri di tulang.
Makanya selalu bersyukurlah diberi nikmat sehat oleh Allah SWT. Jangan kau rusak anggota tubuhmu dengan gaya hidup tidak sehat, makanan tidak sehat dan jarang olahraga.
Ingat, sehat itu mahal. Apalagi saat sudah menderita sakit kritis seperti saya ini. Segala cara akan ditempuh agar sehat kembali. Tetaplah berterima kasih pada Allah SWT karena kau telah diberi nikmat sehat.
Begitulah salah satu cerita dari Sutopo melalui Instagram pribadinya. Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada Minggu, 7 Juli 2019 di usia ke-49 tahun karena kanker paru. Penyakit ini dirasakannya, meskipun juru bicara Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) tersebut diketahui hidup sehat termasuk tidak merokok.
Pertama kali divonis mengidap kanker stadium 4 pada 17 Januari 2018 oleh seorang dokter ahli paru-paru, Sutopo seringkali berbagi cerita kepada pengikutnya di media sosial mengenai kanker yang diidapnya.
Semua berawal dari rasa nyeri di pinggang bagian kiri dan batuk yang tak kunjung sembuh lebih dari seminggu, bahkan usai diperiksa oleh dokter. Awalnya ia mengira ada masalah jantung, namun tidak ditemukan oleh dokter dan dinyatakan sehat.
Saat diperiksa ke dokter spesialis paru-paru dan melakukan pemeriksaan sinar X, cek darah, sampai CT-Scan. Akhirnya dokter menyatakan dari hasil pemeriksaan tersebut kalau Sutopo mengidap kanker paru dan sudah menjalar ke organ vital.
Setelah mengalami kanker paru selama hampir dua tahun, Sutopo dinyatakan meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7) ketika melakukan perawatan kanker paru-paru yang menggerogoti tubuhnya.