Dok. UNIVERSITY OF MARYLAND SCHOOL OF MEDICINE
Setelah menyetujui risiko tersebut, tim dokter mulai memodifikasi jantung babi secara genetik. Modifikasi ini disediakan oleh perusahaan obat regeneratif Revivicor.
Tim Bedah dipimpin oleh Bartley P Griffith dan Profesor Bedah Muhammad Mohiuddin. Setelah dimodifikasi, mereka mengeluarkan jantung babi dan meletakkannya di XVIVO Heart Box atau alat perfusi untuk menjaga jantung tetap awet hingga waktu operasi tiba.
Tim dokter dan ilmuwan University of Maryland School of Medicine juga menggunakan obat baru yang mengombinasikan dengan obat anti-penolakan konvensional.
Tim dokter akhirnya berhasil melakukan transplantasi jantung babi pertama di dunia setelah melewati operasi selama beberapa jam. Tubuh David bisa menerima organ asing dengan baik setelah 3 hari pasca-operasi. Sampai saat ini, tim dokter terus memantau perkembangan medis tersebut.
"Operasi ini merupakan puncak dari penelitian bertahun-tahun yang sangat rumit. Kami mengasah teknik ini pada hewan dengan waktu bertahan hidup mencapai lebih dari sembilan bulan. Prosedur operasi yang berhasil dapat memberikan informasi berharga untuk membantu tenaga medis meningkatkan metode yang berpotensi menyelamatkan pasien di masa depan," ujar Mohiuddin.
Bartley P Griffith dan Muhammad Mohiuddin serta tim peneliti lainnya telah menyempurnakan teknik bedah transplantasi hati babi ke primata non-manusia selama 5 tahun terakhir.
Keberhasilan xenotransplantasi bergantung pada kombinasi yang tepat dari modifikasi genetik pada babi donor eksperimental dan obat anti-penolakan, termasuk beberapa senyawa eksperimental.