Proses selanjutnya, menyalatkan jenazah laki-laki dengan urutan pihak yang paling utama dalam melaksanakan shalat jenazah antara lain: orang yang diwasiatkan oleh jenazah dengan syarat tidak fasik atau tidak ahli bid'ah, ulama atau pemimpin terkemuka di tempat tinggal jenazah, orang tua jenazah dan seterusnya ke atas, anak-anak jenazah dan seterusnya ke bawah, keluarga dekat, dan kaum muslim.
Rukun salat jenazah antara lain:
- berniat.
- berdiri bagi yang mampu (kecuali bila ada udzurnya).
- melakukan 4 kali takbir (tidak ada rukuk dan sujud).
- setelah takbir pertama, membaca Q.S. Al-Fatihah.
- setelah takbir kedua, membaca selawat Nabi Muhammad SAW.
- setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah.
- salam setelah takbir keempat.
Tata cara salat jenazah antara lain:
- berniat salat jenazah dapat dilakukan di dalam hati atau boleh dilafalkan bagi yang terbiasa melakukannya. Berikut ini bacaan niat salat jenazah laki-laki antara lain:
اصلى على هذا الميت اربع تكبيرات فرض كفاية )اماما / ماموما( ركعتين الله تعالى. الله اكبر.
Ushalli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma'muman) lillahi Ta'ala. Allahu akbar.
Artinya: "Saya berniat sholat untuk mayat ini dengan empat takbir karena menjalankan fardu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta'ala. Allah Mahabesar."
- takbiratul Ihram (takbir pertama), setelah itu membaca Q.S. al-Fatihah.
- lakukan takbir yang kedua, lanjutkan membaca selawat atas Nabi Muhammad SAW (usahakan membaca selawat yang lengkap seperti bacaan salat pada tahiyyat akhir).
- takbir lagi yang ketiga, lalu berdoa kepada jenazah, berikut ini bacaan doanya:
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه واكرم نزله ووسع مدخله، واغسله بماء وثلج وبرد ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب الابيض من الدنس، وابدله دارا خيرا من داره، واهلا خيرا من اهله، وزوجا خيرا من زوجه، وفه فتنة القبر وعذاب النار
Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi' madkhalahu wa aghsilhu bimaa-in wa tsaljin walbaradin wa naqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairon min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi fitnatal qabri wa 'adzaa ban naar.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, berilah keselamatan dan ampunilah dosanya, muliakanlah tempat tinggalnya dan lapangkanlah tempat keluarnya, sucikanlah ia dengan air, es, dan embun, serta bersihkanlah ia dari segala dosa dan kesalahan sebagaimana Engkau telah membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah ganti baginya tempat yang lebih baik dari tempatnya yang terdahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga semula, pasangan yang lebih baik dari pasangan semula, serta lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka." (HR Muslim dari Auf bin Malik).
- lanjutkan takbir yang keempat diiringi dengan doa sebagai berikut:
اللهم لا تحرمنا اجره ولا تفتنا بعده، واغفر لنا وله
Allahumma laa tahrimna ajrohu wa laa taftinna ba'dahu waghfir lana wa lahu.
Artinya: "Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."
- diakhiri dengan membaca salam