5 Upaya Menjaga Semangat Belajar Daring Siswa saat Pandemi

Mempertahankan semangat belajar itu sangat penting di kala pandemi agar siswa tak lantas bosan

20 Juni 2021

5 Upaya Menjaga Semangat Belajar Daring Siswa saat Pandemi
Freepik/User15145147

Sudah satu tahun lebih dunia pendidikan ikut terdampak Covid-19.

Pengadaan kegiatan mengajar terpaksa dilakukan secara online demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

Namun sayang, efektivitas dari belajar daring tidak bisa dibandingkan dengan belajar secara luring.

Semangat belajar pun kian menurun akibat kejenuhan yang dialami anak. Terkadang, orangtua dibuat bingung, mengapa anaknya tidak ingin sekolah online atau sekadar mengerjakan tugas.

Pihak sekolah pun telah melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan kembali semangat sekolah. Bahkan, Pemerintah juga mengimbau semua lembaga pendidikan melakukan vaksinasi agar proses kegiatan mengajar dapat kembali dibuka dengan tatap muka.

Untuk itu, Popmama.com telah merangkum upaya yang bisa dilakukan Pemerintah dan para guru untuk membuat siswa tetap terjaga semangatnya saat Covid-19 bedasarkan pantauan dari webinar #7ajaSemangat untuk memperingati HUT ke-7 IDN Media yang bertajuk “Dunia Pendidikan Saat COVID-19” bersama Bupati Dharmasraya Sultan Riska Tuanku Kerajaan, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, dan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Seperti apa cara agar anak mama tetap semangat sekolah daring? Cek selengkapnya di Popmama.com:

1. Pemerataan Teknologi

1. Pemerataan Teknologi
Pexels/canvastudio

Tidak semua siswa dan guru memiliki ponsel. Minimnya teknologi digital dan internet memicu turunnya semangat siswa.

Di beberapa daerah, terutama di pelosok, masih ada siswa yang tidak memiliki gadget atau komputer dan belum terjangkau internet.

Ada pula yang gagap teknologi, sehingga menghambat kegiatan belajar. Hal tersebut membuat siswa kesulitan untuk belajar dan berdampak pada semangatnya.

Oleh sebab itu, perlu adanya penguatan teknologi yang setara, khususnya ponsel dan WiFi sebagai penunjang sarana pembelajaran di saat pendemi.

"Besar harapan kami, Pemerintah dapat bekerja sama untuk penguatan digitalisasi karena kondisi geografis di kabupaten dengan kota itu sangat berbeda. Anak-anak di kabupaten juga ingin mendapatkan informasi ter-update, baik yang bisa didengar maupun dilihat," ungkap Bupati Dharmasraya Sultan Riska Tuanku Kerajaan melalui webinar #7ajaSemangat.

Editors' Pick

2. Media belajar baru

2. Media belajar baru
Website/sangpengajar.com

Media belajar yang menarik dan kreatif bisa menjadi daya tarik semangat siswa untuk belajar.

Adanya media baru dengan sistem pengajaran baru yang menarik dapat meningkatkan semangat belajar siswa karena media baru tersebut dapat menghilangkan kejenuhan dari hal yang itu-itu saja.

"Para guru bisa menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar agar tidak bosan," kata Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie dalam  webinar #7ajaSemangat. 

3. Materi yang menarik

3. Materi menarik
Youtube/Kastari Sentra

Agar materi pembelajaran tidak membuat siswa bosan, guru-guru harus membuat materi yang disampaikan menjadi lebih menarik.

Misalnya, usahakan materi belajar tidak terlalu panjang  dan buat video pembelajaran menjadi lebih kreatif dan interaktif.

Perlu adanya hal yang membuat anak ingin membuka ponsel maupun laptopnya untuk ikut belajar. Misalnya, guru membuat catatan materi yang disampaikan semenarik mungkin," jelas Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie dalam  webinar #7ajaSemangat. 

4. Masuk sekolah secara terbatas

4. Masuk sekolah secara terbatas
Pinterest/weheartitapp

Untuk meringankan beban pembelajaran jarak jauh, siswa perlu masuk sekolah secara luring.

Hal tersebut dapat membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar karena dapat bertemu kembali dengan teman-temannya. Kegiatan pembelajarannya pun akan kembali efektif.

Namun, sekolah harus membatasi siswa yang masuk dan mematuhi protokol kesehatan agar dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.

Semua sekolah di Indonesia yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, boleh, asal mengikuti protokol kesehatan dan daftar periksa. Hanya satu situasi yang tidak boleh melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, yaitu wilayah zona merah di tingkat mikro atau apabila ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM.) Sekolah yang belum tervaksinasi pun boleh melaksanakan tatap muka terbatas," ujar Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam webinar #7ajaSemangat. 

5. Membangun klinik BDR (Belajar dari Rumah)

5. Membangun klinik BDR (Belajar dari Rumah)
Pexels/max-fischer

Klinik BDR dibangun untuk membantu pihak-pihak yang mendapati kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di rumah.

Kesulitan-kesulitan tersebut, antara lain kendala pengajaran secara online, baik guru atau siswanya, dan bimbingan konseling bagi anak-anak yang memiliki kendala semangat belajar.

Apabila tidak memiliki media belajar, siswa dapat dijemput untuk kemudian belajar secara luring.

Setelah diluncurkannya Klinik BDR di Purwakarta, sampai hari ini tidak ada permasalahan. Per tanggal 31 Mei 2021 telah diuji coba pada dua kecamatan di Purwakarta dengan 37 sekolah yang telah terevaluasi menjadi zona hijau dan terbukti tidak ada penyebaran Covid-19," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap ke depannya akan ada strategi khusus dalam penelitian yang nyata untuk memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat, seperti swasembada gadget dan internet, ventilator dan tes Covid-19 yang tidak mahal, ketahanan pangan, dan lainnya. Dengan adanya penyatuan Riset dan Teknologi (Ristek) dengan pendidikan, ia berharap riset tersebut tidak diselaraskan terhadap kepentingan industri saja, tetapi juga kepentingan masyarakat dan Indonesia.

Itulah 5 upaya yang bisa dilakukan oleh Pemerintah dan para guru agar semangat belajar siswa tetap terjaga. Di masa pandemi ini semua orang dituntut untuk memerlukan usaha ekstra.

Sebab itu, tetap patuhi protokol kesehatan demi memutus penyebaran Covid-19 dan kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal.

Baca juga :

The Latest