Viral! Mantan Kasir Punya Indomaret Sendiri, Ini Perjalanan Suksesnya

Untuk menjalin kerja sama membuka minimarket Indomaret, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut, syarat-syarat yang harus diikuti.

1. Warga Negara Indonesia
2. Menyediakan lokasi tempat usaha di area komersial dengan luas ideal 120-200 m2
3. Memiliki kelengkapan izin usaha minimarket : IMB/PBG, NPWP, PKP, Ijin Lingkungan, Domisili (apabila diperlukan), NIB, STPW dan Ijin Lainnya Sesuai Ketentuan Perizinan yang berlaku
4. Menyediakan dana investasi
5. Memiliki jiwa entrepreneur dan fokus pada sistem Waralaba Indomaret

Adapun modal yang harus disiapkan oleh pihak yang ingin membuka minimarketnya. Modal tersebut akan digunakan untuk biaya franchise fee selama 5 tahun sebanyak Rp 36 juta. Lalu untuk promosi dan persiapan pembukaan toko sebanyak Rp 9,5 juta, renovasi dan tambah daya listrik sekitar Rp 221,5 juta, serta peralatan elektronik dan non-elektronik sekitar Rp 227 juta.

Apabila dihitung secara keseluruhan, dana yang diperlukan untuk membuka cabang Indomaret dengan program waralaba mencapai angka Rp 394 juta. Tapi, perlu diingat bahwa biaya tersebut juga bisa berbeda-beda, tergantung pada struktur fisik gedung dan jenis toko yang ada, ya.

Indomaret sendiri akan membagikan keuntungan setelah 6 bulan. Barulah setelah itu, untung diberikan setiap 3 bulan sekali. Namun, untuk balik modal, tidak terdapat waktu pasti yang bisa ditentukan. Hal tersebut disebutkan oleh Regional Franchise Manager Indomaret, Bambang.

Menurut Bambang, berdasarkan evaluasi lokasi yang dianggap sesuai untuk membuka gerai Indomaret, pendapatan harian diperkirakan mencapai sekitar Rp 9-10 juta. Setelah mempertimbangkan berbagai biaya lainnya, perkiraan investor bisa mendapatkan pengembalian modal adalah sekitar 39 hingga 43 bulan.

Sampai sekarang, Indomaret belum menyajikan pilihan harga yang disesuaikan dengan ukuran gerai. "Ukuran gerai paling kecil adalah dua ruko atau lebar 10 meter. Atau, bisa dinyatakan sebagai area seluas sekitar 120-200 meter persegi," sebut Bambang.

Untuk Indomaret dengan ukuran yang besar, seperti Indomaret Fresh atau Indomaret Point, belum ada waralaba yang ditawarkan pada investor. "Oleh karena itu, Indomaret Fresh dan Indomaret Point masih tetap menjadi milik kami karena investasinya memiliki perbedaan," ungkap Bambang.

Selanjutnya, Bambang juga memberikan penjelasan mengenai tingkat royalti atau biaya royalti. Dia menjelaskan bahwa Indomaret tidak akan mengenakan royalti atas omset toko yang kurang dari Rp 175 juta. "Apabila omset mencapai Rp 200 juta, kami menerapkan sistem progresif. Hanya selisihnya yang dikenai biaya 2% dari Rp 25 juta. Selanjutnya, dari omset Rp 200 juta hingga Rp 225 juta, akan dikenakan biaya 3%, namun tetap dihitung berdasarkan Rp 25 juta dikali 3%," terangnya.

Sebelum memiliki minimarketnya sendiri, Kia bersama sang pasangan memang merupakan kasir Indomaret. Pasangannya ini juga pernah mencoba berbagai jenis usaha, seperti menjual pakaian secara online dan membuka angkringan. Sekarang, keduanya terjun berusaha di bidang makanan. Mereka memproduksi lidi-lidian, dengan merek Lidi Si Umang. 

Melalui usaha lidi-lidian ini, Kia dan pasangan berhasil mencapai kesuksesan sampai memiliki pabrik sendiri. Barulah, Kia mencoba untuk memperluas wilayah bisnisnya di Gunung Sindur, tempat di mana pabrik produk lidi-lidiannya berada, dengan membuka gerai Indomaret. Alasan utama di balik keputusan ini adalah karena Kia dan pasangannya memiliki pengalaman bekerja di Indomaret di masa lalu.

Itulah, fakta viral mantan kasir punya Indomaret sendiri. Bisa banget jadi inspirasi untuk kamu yang mau berbisnis, nih!