Varian virus corona mutasi terbaru dari India masuk ke Jakarta ketika kasusnya ditemukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dua kasus ini ditemukan dalam proses hole genome sequencing (WGS) yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti timnya telah mengirim 352 spesimen yang terduga dari mutasi Covid-19. Dari spesimen tersebut baru 17 spesimen yang sudah selesai diteliti.
Dalam pernyataan tertulis, Widyastuti mengatakan bahwa satu spesimen merupakan milik satu orang tenaga kesehatan (nakes). Nakes tersebut positif Covid-19 pada 3-17 April. Kemenkes menyatakan pasien itu tertular corona varian India pada 30 April.
Sedangkan, spesimen yang kedua adalah milik warga negara India. WN India tersebut baru tiba di Indonesia. WN India tertular corona varian India pada 30 April. Kini, ia dirawat di rumah sakit usai hasil tes PCR menunjukkan positif Covid-19.
Widyastuti mengungkapkan bahwa saat ini pasien WN India masih diisolasi dan menunggu hasil negatif PCR, setelah hasilnya sudah negatif ia baru bisa melanjutkan perjalanan ke wilayah yang dituju.