Setiap prosedur operasi yang dilakukan dengan tujuan kesehatan maupun keperluan kosmetik, pasti memiliki risiko.
Praktik bedah apapun akan tetap aman, jika prosedur yang dijalankan memang sesuai dengan peraturan medis yang berlaku.
Apabila Mama tertarik melakukan liposuction, tetapi khawatir akan efek sampingnya, cermatlah dalam memilih klinik dan dokter yang akan menangani tindakan ini.
Sebagian besar kasus pasien meninggal dunia selama prosedur sedot lemak disebabkan oleh kelalaian dokter di negara yang memiliki peraturan cukup longgar.
Oleh karenanya, American Society of Plastic Surgeons merekomendasikan dokter bersertifikat dengan setidaknya 6 tahun pelatihan bedah dan 3 tahun residensi bedah plastik jika Mama menginginkan perawatan semacam ini.
Prosedur ini terbilang aman, asalkan Mama melakukan konsultasi lebih dahulu. Biasanya, pasien di atas 45 tahun, perokok kronis, atau mereka yang obesitas lebih rentan untuk mengalami komplikasi.
Seorang dokter bisa membantu pasien menghempaskan lemak di tubuh mereka, selama batas aman yang telah ditentukan.
Mayoritas dokter tidak akan melakukan sedot lemak dalam volume tinggi, melainkan hanya menghilangkannya kurang dari 6 liter karena berisiko menyebabkan komplikasi.
Jadi, berhati-hatilah sebelum memutuskan untuk sedot lemak ya, Ma. Bagaimana pun, keselamatan jiwa adalah hal yang penting untuk diperhatikan di samping penampilan.
Selain liposuction, Mama bisa coba mengurangi kadar lemak di tubuh dengan menjalani pola hidup sehat. Dengan rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.