Dilansir businessinsider.com, varian virus corona yang disebut B.1.1.7 menyebabkan banyak keresahan karena disebut para ahli bahwa anak-anak lebih rentan terhadap B.1.1.7. Kabar ini membuat serikat pengajar terbesar di Inggris telah meminta sekolah untuk tetap tutup selama dua minggu sejak 4 Januari.
Namun kenyataannya, untuk saat ini, tetap tidak meyakinkan, dan para ilmuwan terus menyelidiki perkembanga jenis varian ini.
Dilansir dari BBC, Prof Wendy Barclay, dari Nervtag dan Imperial College London, mengatakan mutasi virus tampaknya membuatnya lebih mudah untuk berjalan bisa dikatakan jalannya sangat cepat.
"Oleh karena itu anak-anak sama-sama rentan, mungkin, terhadap virus ini seperti orang dewasa, dan oleh karena itu dengan pola pencampuran mereka, kita akan melihat lebih banyak anak yang terinfeksi," katanya.
"Saya belum melihat data yang mengatakan bahwa sebenarnya lebih banyak ditularkan pada anak-anak," kata Barclay.
Kekhawatiran itu kontras dengan varian virus korona sebelumnya yang beredar di Inggris. Chris Whitty, kepala petugas medis Inggris, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bulan Agustus bahwa ada bukti yang masuk akal meskipun tidak konklusif bahwa anak-anak sekolah dasar cenderung tidak tertular Covid-19 daripada populasi umum.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perkembangan varian ini masih terus dalam penelitian. Para ahli masih terus melakukan uji apakah benar virus ini akan mudah menintai anak-anak.