Hati-Hati! Gadis Ini Sempat Lumpuh Akibat Sering Minum Boba

Perempuan berinisial R yang sempat lumpuh karena minum boba membagikan kisahnya di Twitter

30 September 2020

Hati-Hati Gadis Ini Sempat Lumpuh Akibat Sering Minum Boba
Freepik/jcomp

Sudah sejak lama, minuman boba atau bubble tea digemari khalayak ramai, terutama anak-anak muda. Bola-bola kenyal ini terbuat dari pati hasil ekstrak umbi singkong dan tercipta di Taiwan tahun 80-an.

Minuman manis yang lengkap dengan mutiara tapioka (boba), memang enak dinikmati saat sedang bersantai, mengerjakan tugas, atau sekadar nongkrong bersama teman-teman. Bahkan, dulu sempat tren boba challenge, yaitu meminum boba 5 liter dalam sehari.

Sayangnya, masih banyak yang belum peduli akan bahaya boba bagi kesehatan jika diminum dalam jumlah banyak apalagi terlalu sering.

Seorang perempuan berinisial R yang sempat mengalami kelumpuhan akibat sering minum boba pun membagikan kisahnya melalui Twitter. Ini agar masyarakat sadar untuk menjaga kesehatan dan mengonsumsi minuman boba secukupnya saja.

Lalu, bagaimana minuman boba dapat sebabkan kelumpuhan? Popmama.com akan menjelaskannya di bawah ini.

1. Kisah perempuan berinisial R yang sempat lumpuh akibat sering minum boba

1. Kisah perempuan berinisial R sempat lumpuh akibat sering minum boba
Freepik

Seorang perempuan berinisial R asal Bekasi membagikan pengalaman soal minuman boba lewat akun Twitter miliknya, yaitu @dangobulet.

Selama mengonsumsi boba, perempuan berusia 20 tahun ini merasa tidak ada keluhan pada tubuhnya. Bahkan buang air kecil maupun buang besar tetap lancar. Hingga suatu hari, kaki sebelah kanannya tiba-tiba terasa lemas saat digunakan berjalan.

Gejala yang dirasakannya adalah mulai dari telapak kaki hingga ke bagian paha terasa denyutan yang cepat. Ketika merasakan hal itu, R hanya berpikir pegal-pegal biasa. Tapi kemudian, kakinya mengalami lumpuh sementara.

Awalnya, dokter umum sempat mendiagnosis dirinya kekurangan vitamin D. Sayangnya, keluhan di kaki masih dirasakannya sehingga ia pun memutuskan untuk memeriksa ke dokter penyakit dalam. Dan setelah dicek, ia dinyatakan diabetes melitus tipe-2.

Untung kondisinya segera ditangani karena jika tidak, bisa berakhir dengan diamputasi. Duh, mulai kurangi minum boba ya, Ma.

2. Penjelasan terkait minuman boba yang bisa sebabkan kelumpuhan

2. Penjelasan terkait minuman boba bisa sebabkan kelumpuhan
Freepik

Bahan minuman boba sendiri mungkin tidak terlalu buruk, tetapi jika diisi dengan pemanis dan perasa buatan maka nilai nutrisinya akan cepat hilang.

Seorang ahli diet terdaftar yang berbasis di Red Bank, New Jersey, Hillary Cecere, RD, menyatakan bahwa bagian paling bergizi dari minuman boba adalah tehnya. Akan tetapi, minuman boba bukanlah cara yang sehat untuk mendapatkan manfaat teh.

Minuman boba terbuat dari teh, susu, gula, dan mutiara tapioka. Dan ternyata, mutiara itu mengandung karbohidrat bertepung, tapi bukan jenis yang bergizi dan kaya serat seperti ditemukan dalam biji-bijian.

Dan memasak mutiara tapioka hanya memperburuk keadaan. Mutiara ini, biasanya dimasak dalam air panas bersama dengan lebih banyak gula tambahan selama sekitar tiga jam. Pada saat itu, bola-bola ini bisa memiliki hampir 160 kalori per cangkir yang disajikan.

Ditambah sirup pemanis dan bahan tambahan lain yang pada akhirnya bisa menyentuh angka 400 kalori untuk setiap takaran 470ml minuman boba.

Gula memang menjadi sumber energi yang penting dan memberi nutrisi pada organ tubuh, otot, dan sistem saraf.

Tapi, kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat menyebabkan kerusakan permanen pada bagian tubuh, seperti mata, saraf, ginjal, dan pembuluh darah.

Pada kasus R yang mengalami diabetes tipe-2, kadar gula darah yang tinggi bisa melukai saraf di seluruh tubuh yang secara medis disebut sebagai neuropati diabetik. Oleh sebab itu, ia sempat mengalami lumpuh sementara.

3. Menurut ahli, minuman boba tidak cocok dikonsumsi anak-anak dan orang tua

3. Menurut ahli, minuman boba tidak cocok dikonsumsi anak-anak orang tua
Freepik

Selain dapat sebabkan kelumpuhan, Boba tidak cocok dikonsumsi anak-anak dan orang tua. Hal ini, dikatakan oleh Tan Wee Yong, Konsultan Dokter Penyakit Dalam dan Ahli Saraf di Columbia Asia Hospital, Malaysia.

Sebab, minuman boba mengandung pewarna dan aditif (zat tambahan) makanan tertentu yang bisa membuat anak menjadi hiperaktif.

Sementara bagi orang tua, bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan gangguan pencernaan akibat sistem pencernaan yang sudah lebih lambat dan kurang aktif. Ini karena mutiara tapioca yang kenyal sulit dicerna oleh orang tua.

Kong Woan Fei, seorang Ahli Gizi di Columbia Asia Hospital, Malaysia, menambahkan bahwa secangkir minuman boba brown sugar mengandung gula 3 kali lebih banyak daripada sekaleng minuman ringanTerdapat 20 sendok teh gula dalam satu cangkir minuman boba.

Padahal, asupan gula anak-anak tidak boleh lebih dari 5 sendok teh sehari. Bahkan sebaiknya mereka menghindari minuman berkadar gula tinggi yang dapat menimbulkan risiko obesitas pada masa kanak-kanak.

Selain itu, gula dapat membuat anak-anak merasa kenyang dan menolak untuk mengambil makanan bergizi yang penting bagi perkembangan mereka.

Dan untuk orang tua, seiring bertambahnya usia maka metabolisme akan melambat. Apalagi jika ditambah mengonsumsi gula karena gula akan semakin memperlambat metabolisme tubuh sehingga mennyebabkan terasa lelah dan lesu.

Untuk Mama, boleh saja jika ingin mengonsumsi minuman boba. Asalkan dalam jumlah yang wajar dan tidak terlalu sering.

Baca juga:

The Latest