7 Penyebab Sajadah Bau Apek yang Jarang Disadari

Jangan langsung lupa sajadah setelah salat, agar tidak menjadi lembab

4 Maret 2023

7 Penyebab Sajadah Bau Apek Jarang Disadari
Pexels/ Arif Syuhada

Dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman. Allah SWT mencintai umatnya yang pandai dalam menjaga kebersihan. Hal ini diterangkan dalam HR. Tirmizi, bahwa Rasulullah pernah bersabda.

Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu," (HR. Tirmizi).

Terlebih perihal kebersihan pada perangkat salat, seperti sajadah. Tak jarang kita temui sajadah yang kotor, bau apek, atau bahkan robek.

Biasanya, alat salat yang tidak bersih akan berdampak pada kekhusyukan seseorang ketika beribadah. Pastinya kamu tak ingin salat mu terganggu hanya karena sajadah yang baru apek kan?

Maka dari itu, untuk mengatasi hal tersebut, Mama perlu mengetahui apa saja penyebab sajadah bau apek. Berikut ini, Popmama.com telah merangkum beberapa penyebab sajadah bau apek, yang salah satunya jarang dikasih pewangi.

Mari kita simak bersama ya, Ma!

1. Bahan sajadah terbuat dari karpet yang tebal

1. Bahan sajadah terbuat dari karpet tebal
Pexels/Monstera

Seiring berkembangnya zaman, kini sajadah sudah hadir dari berbagai macam bahan, mulai dari karpet tebal, sutra halus, dan kain biasa.

Namun, di balik jenis-jenis tersebut, ada beberapa sajadah yang tidak bisa dicuci dengan sembarang. Risiko yang mungkin terjadi mulai dari sajadah tidak akan bersih, rusak, atau bau apek.

Perlu diketahui sajadah yang terbuat dari bahan sutra halus tidak bisa dicuci dengan air dan deterjen saja. Lalu, sajadah berbahan karpet tebal harus dicuci sendiri dengan tangan berkali-kali.

Hal ini yang biasanya tidak diperhatikan oleh masyarakat karena dianggap sepele. Jika dibiarkan terus-menerus, sajadah akan lebih cepat apek.

2. Tidak dicuci atau jarang dibersihkan secara rutin

2. Tidak dicuci atau jarang dibersihkan secara rutin
Pexels/Darya Sannikova

Sajadah termasuk alat yang fungsinya menjadi alas di lantai ketika sedang salat. Apabila sajadah tidak dibersihkan secara rutin dan benar, maka bisa berisiko bau apek. 

Demi menjaga kebersihan perangkat salat, setidaknya perlu menjadwalkan satu bulan sekali untuk membersihkan sajadah. Hal ini untuk menghindari tumpukan debu dari lantai yang bisa memicu sajadah bau apek.

Editors' Pick

3. Tidak mengunakan bahan pembersih yang sesuai

3. Tidak mengunakan bahan pembersih sesuai
Pexels/Ron Lach

Tak hanya harus rutin membersihkan sajadah, Mama juga perlu memperhatikan bahan-bahan pembersih yang digunakan untuk alat salat satu itu. Bagian sajadah yang paling rawan bau apek adalah di tempat sujud, karena sering kali wajah kita yang masih basah, menempel di atas sajadah.

Apabila Mama sudah menyadari sajadahmu mulai bau tak sedap, gunakanlah softener atau softener extra. Kedua bahan pembersih itu merupakan cairan pelembut yang mengandung aroma pewangi, dan bisa mencegah kotoran yang menempel di sajadah.

Selain softener, kalau Mama menginginkan alat salat lebih wangi, kamu bisa menggunakan parfum khusus untuk bahan pakaian. Biasanya bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, telah diformulasikan untuk membuat aroma wangi lebih tahan lama.

4. Setelah dicuci, sajadah dijemur langsung di bawah terik matahari

4. Setelah dicuci, sajadah dijemur langsung bawah terik matahari
Pexels/Malik WaQaS

Jika selama ini kamu merasa sudah mencuci sajadah secara rutin, dan menggunakan bahan pembersih yang sesuai. Namun, aroma sajadahmu masih apek, mungkin kamu salah ketika memeras dan menjemur sajadah tersebut.

Perlu diketahui bahwa, bahan cucian apapun yang tidak diperas hingga kering, lalu langsung dijemur di bawah terik matahari akan berisiko bau apek. Secara logika, pasti Mama berpikir kalau jam 12 siang adalah waktu paling tepat untuk menjemur.

Sayangnya, cara tersebut sangat keliru. Dampaknya memang bahan cucianmu akan cepat kering, tetapi aromanya tidak akan enak.

Maka dari itu, lebih baik jemurlah sajadah di ruangan yang terdapat penutupnya, dengan suhu ruangan yang sesuai. 

5. Sajadah tidak disimpan di tempat yang sejuk dan tertutup

5. Sajadah tidak disimpan tempat sejuk tertutup
Pexels/Tima Miroshnichenko

Untuk menghindari debu dan kotoran, simpanlah sajadah di tempat yang sejuk dan tertutup. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa kebersihan alat salat adalah hal yang utama, maka jangan lupa untuk rapikan dan letakan barang tersebut di tempat yang bersih dan aman.

Adapun salah satu tips untuk menghindari risiko sajadah milikmu bau apek yaitu, jangan langsung melipatnya setelah salat. Biasanya, sajadah yang sudah digunakan akan sedikit basah karena terkena air wudhu, untuk itu cobalah bentangkan sajadah sejenak hingga kering, sebelum dilipat dan disimpan kembali ke tempatnya.

6. Menggunakan sajadah pada saat tubuh masih basah terkena air wudhu

6. Menggunakan sajadah saat tubuh masih basah terkena air wudhu
Pexels/Michael Burrows

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, biasanya penyebab sajadah cepat bau apek yaitu digunakan ketika tubuh kita masih basah terkena air wudhu. Nah, solusi akan hal ini yaitu kamu bisa mengelap air wudhu di tubuhmu terlebih dahulu, sebelum menunaikan ibadah salat.

Dalam Islam, hukum seseorang yang mengelap air wudhu untuk salat pun hukumnya sunnah. Maka dari itu, jika Mama ingin alat salatnya tetap wangi, dan salat mu terjaga cara tersebut bisa menjadi langkah paling tepat.

7. Tidak pernah diberikan pewangi

7. Tidak pernah diberikan pewangi

Sajadah yang sudah diberi bahan pewangi ketika dicuci, boleh saja disemprotkan parfum kembali agar wanginya lebih tahan lama. Langkah ini bisa Mama lakukan, apabila sajadah sudah mulai samar-samar bau apek.

Sebelum memutuskan untuk dicuci kembali, semprot saja parfum agar bau apek pada sajadah sirna.

Nah Ma, itulah 7 penyebab sajadah bau apek, yang salah satunya jarang dikasih pewangi. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama ya.

Baca juga:

The Latest