Setelah mengetahui definisi, manfaat, dan keunggulannya, Mama bisa mengetahui jenis-jenis metode hidroponik. Berikut ini penjelasannya untuk masing-masing jenis, antara lain:
1. Sistem aeroponik
Sistem ini bekerja dengan menyemprotkan larutan nutrisi langsung ke akar tanaman menggunakan nosel. Penyemprotan ini membantu akar menyerap nutrisi dan oksigen dengan lebih optimal.
Akar akan secara rutin disemprotkan larutan tersebut dalam interval waktu tertentu agar tetap lembap.
2. Sistem irigasi tetes
Cara kerjanya melibatkan penggunaan timer untuk mengendalikan pompa air.
Saat pompa diaktifkan, larutan nutrisi diteteskan ke tanaman. Proses ini bisa berupa tetesan perlahan, aliran kecil, atau semprotan tipis yang terus-menerus.
3. Teknik nutrient film
Sistem ini mengalirkan larutan nutrisi secara terus-menerus tanpa memanfaatkan timer pada pompa. Biasanya selama 10 sampai 14 jam setiap hari.
Nutrisi cair ini mengalir melalui akar tanaman, lalu kembali ke wadah penyimpanan untuk digunakan lagi.
4. Sistem banjir dan tiriskan
Metode ini melibatkan pembanjiran sementara pada wadah pertumbuhan tanaman dengan larutan nutrisi sehinga mencapai batas tertentu.
Setelah itu, larutan dikembalikan ke wadah penampungan dan prosesnya diulangi. Sistem ini menggunakan pompa yang diatur oleh timer.
5. Sistem sumbu
Termasuk dalam sistem pasif, metode ini tak memiliki komponen bergerak. Larutan nutrisi meresap ke media tanam melalui sumbu yang terbuat dari bahan seperti kain flanel atau material lainnya.
6. Sistem water culture
Tanaman diletakkan pada wadah apung, biasanya berbahan styrofoam, yang terapung langsung di atas larutan nutrisi.
Pompa udara digunakan untuk menghasilkan gelembung oksigen melalui sir stone, yang bertujuan untuk meningkatkan suplai oksigen ke akar tanaman.