Selain menanyakan kepastian mengenai 9 nyawa, banyak orang juga merasa penasaran dengan waktu kucing dapat bertahan hidup.
Pasalnya, seekor kucing liar bernama Flossie, yang telah hidup sejak 1995, dinobatkan sebagai kucing tertua di dunia oleh Guiness World Record 2023. Hewan yang satu ini sudah melalang buana dan telah berganti tuan sebanyak 3 kali.
Jika dikonversikan ke penghitungan umur manusia, Flossie kini sudah menginjak usia 125 tahun. Tentu, umur tersebut bisa dibilang sangatlah tua.
Viralnya kabar tersebut lantas membuat publik bertanya, mengapa ada kucing yang mempunyai umur sangat panjang?
Ternyata, kunci utama agar kucing dapat hidup lebih lama dan tetap bugar adalah rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter hewan. Saat pemeriksaan, dokter akan mengidentifikasi kesehatan kucing.
Dengan adanya catatan rekam medis, pemilik tentu dapat mengetahui perkembangan kesehatan serta mendeteksi penyakit yang mungkin muncul.
Tidak hanya itu saja, vaksinasi rutin, pemberian obat cacing dan kutu, serta vitamin juga wajib dilakukan agar imunitasnya lebih tangguh dalam melawan berbagai penyakit.
Perlu diingat pula, setiap kucing punya jumlah dan jenis makanan yang berbeda, tergantung ras, alergi, penyakit yang diidap, tingkat aktivitas, serta imunitas kucing. Dengan datang ke dokter hewan, pemilik bisa merencanakan pola makan yang cocok untuknya.
Selain itu, faktor lain yang bisa memengaruhi mereka bisa hidup lebih panjang dari keadaan lingkungan dan gaya hidup. Seperti yang diketahui, gaya hidup dan lingkungan kucing liar dan kucing peliharaan tampak berbeda.
Kucing peliharaan menghabiskan hidupnya di rumah memiliki harapan hidup dua kali lebih tinggi ketimbang kucing liar. Hal itu karena kucing liar menghabiskan waktunya di luar ruangan dan sering kali terpapar infeksi, parasit, serta risiko kecelakaan hingga pembunuhan.