Ketahui 5 Tanda Tanaman Mama sedang Stres
Beberapa di antaranya daun kecoklatan, layu, dan tidak berbunga
15 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti manusia dan hewan, tanaman juga bisa stres, lho.
Salah satu penyebab tanaman stres adalah perjalanan. Ini biasa terjadi saat Mama membeli tanaman secara online. Ketika sampai, biasanya tanaman tidak seperti yang dalam deskripsi.
Kemudian, tanaman bisa stres juga jika berganti tempat tinggal. Mungkin Mama menempatkannya di pot baru yang isi tanahnya berbeda dengan sebelumnya. Namun, masih banyak juga penyebab lainnya.
Agar segera bisa melakukan tindakan, kamu perlu mengetahui apa saja tanda tanaman sedang stres. Popmama.com akan menjabarkan tandanya dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Perkembangan terhambat
Salah satu indikasi yang mudah terlihat jika tanaman sedang stres adalah perkembangan daun terasa lebih lambat dibanding tanaman lain yang sama usia hidupnya.
Selain itu, terlihat juga pertumbuhan cabangnya tidak sepesat lainnya.
Perlu diketahui, hal ini cukup normal, terutama jika ia baru saja pindah ke tempat yang baru.
Kamu bisa memberikan pupuk dan lebih telaten mengurusnya sampai tanaman kembali sehat dan gembira.
Editors' Pick
2. Daun menjadi kuning
Jika selama ini tanamanmu selalu memiliki daun yang segar dan hijau, maka tentu akan membingungkan kalau tiba-tiba warna daunnya menguning.
Hal ini bisa disebabkan tanamannya mengalami penyiraman berlebihan dan terjadi pembusukan di akar.
Untuk menghindarinya, pastikan pot berada di area yang terkena sinar matahari agar kelembapan tanah terjaga.
Juga, kamu bisa mengecek kelembapan tanah sebelum menyiramnya. Caranya, masukkan jari hingga 4 cm ke dalam tanah dan rasakan apakah terlalu lembap atau sudah waktunya disiram lagi.
Salah satu penyebab akar pohon bisa membusuk adalah sirkulasi bagian bawah pot yang tidak baik. Inilah pentingnya memastikan air yang disiram bisa lolos melalui lubang di bawah pot. Akan baik sekali jika dasar pot diisi dengan sekam atau batu kecil agar air tidak menumpuk di sana.