10 Foto Apartemen Livy Renata di Sydney, Ruang Tamunya Super Luas

Di apartemen ini, Livy Renata tak tinggal sendiri. Dia menghuni apartemen tersebut bersama temannya. Mereka berdua memiliki ruang privasi atau kamar masing-masing.

Nah, di area ruang tamu tersebut terdapat satu kamar milik teman Livy. Ruang tamunya juga terlihat cukup luas dan terang karena memiliki kaca besar dan menyuguhkan pemandangan langsung ke luar gedung apartemen.

Selain dilengkapi dengan sofa dan televisi, di ruang tersebut juga ada meja kerja, sebuah piano, dan kursi yang nyaman.

Di belakang ruang tamu terdapat fasilitas dapur minimalis. Seperti dapur pada umumnya yang terdapat kompor, oven, juga lemari-lemari kabinet untuk menyimpan berbagai stok makanan pada bagian atas. 

Ada juga meja panjang yang terdapat wastafel untuk mencuci peralatan makan yang kotor ataupun mencuci tangan. Menurut Livy Renata, air mineral untuk minum sehari-hari bisa diambil langsung dari wastafel tersebut, lho.

Perempuan yang lahir di Jakarta pada 26 Maret 2002 ini sedang menempuh pendidikannya di Sydney. Sebagai mahasiswi rantau, tak ketinggalan stok makanan untuk menghemat uang saku, yakni mi instan.

Selain harganya yang murah, rasa mie instan selalu membuat penggemarnya rindu dengan aroma dan rasanya. Maka dari itu, Livy Renata siap sedia makanan siap saji tersebut di apartemennya. 

Livy juga mengaku tak mencuci piring dan sendok-garpu, karena dia memiliki stok piring dan sendok yang sekali pakai.

Dikarenakan memang Livy Renata tinggal bersama seorang temannya, maka kamar mandi ini digunakan untuk bersama. Menurutnya kamar mandi tersebut terasa berantakan dan di Sydney tidak ada jasa untuk membersihkan rumah, sehingga harus membersihkannya sendiri. 

Dia juga mengaku sangat merasakan tak ada kehadiran 'Mbak' untuk membantunya membereskan sisi rumah yang kotor. Tetapi, Livy sendiri sedang mencoba untuk membersihkannya sendiri.

Selanjutnya ada kamar tidur pribadi Livy Renata dengan tempat tidur single bed dan ditutup seprai berwarna pink. Saat pertama kali memasang seprai tersebut, Livy merasa senang hingga mengunggah fotonya ke akun Twitter pribadinya. 

Netizen yang sudah biasa dengan hal tersebut mendadak ikut mengomentari aksi Livy memasang seprai. Akun Twitter Livy pun ramai dengan pujian dan candaan dari warganet.

Tepat di sebelah tempat tidur Livy Renata terdapat meja belajar berwarna hitam yang dijadikan sebagai tempat meletakkan barang-barang miliknya. Bagian bawah mejanya, Livy menempelkan sebuah lampu yang dia jadikan sebagai lampu tidur.

"Ini biar kalau malam-malam nggak begitu gelap gitu lho," ungkap Livy.

Menurutnya, apartemen di Sydney jarang ada yang menggunakan AC, tetapi dia tak bisa jika tidak ada AC, sehingga meminta untuk pasang pendingin ruangan tersebut. 

Di kamar minimalis ini juga terdapat lemari penyimpanan baju yang cukup besar. Tetapi sejak sampai ke Sydney dia tak langsung membereskan pakaiannya yang berada di koper. 

Maka dari itu, sebagian pakaian miliknya masih berada di dalam koper.

Untuk meletakkan tumpukan baju kotor, Livy Renata menggunakan basket atau keranjang putih tersebut. Karena masih beberapa hari tinggal di apartemen, pakaian kotornya belum terlalu menumpuk. 

Menurutnya, dia akan mencuci pakaian tersebut sendiri jika sudah banyak atau menumpuk.

Mesin cuci front loading tersebut menjadi fasilitas Livy Renata untuk mencuci pakaian kotornya. Namun, ia mengaku belum pernah menggunakan alat tersebut karena biasanya dicuci oleh sang asisten rumah tangga. 

Tetapi karena dia berkomitmen untuk hidup mandiri, Livy akan mencoba untuk mencucinya sendiri.

Apartemen tersebut juga memiliki balkon untuk sekadar berjemur, bersantai, ataupun menjemur pakaian. Dari balkon tersebut nampak bangunan apartemen lain dengan bentuk sama yang dihuni Livy dan temannya. 

Menurut Livy, dia tinggal di apartemen yang letaknya tidak berada di tengah kota, tetapi di Zetland, Australia. Lokasi tersebut membuat biaya sewa apartemen yang dihuni Livy lebih murah, yakni sekitar Rp 3.000.000 per-minggu dan sekitar Rp 13.000.000 per-bulannya. 

Biaya sewanya dibayar setiap satu minggu sekali. Menurutnya harga tersebut tergolong murah karena tidak berada di pusat kota dan tinggal bersama seorang teman.

Itulah foto-foto apartemen Livy Renata di Sydney dengan konsep yang minimalis. Kira-kira Livy berhasil hidup mandiri di apartemennya nggak nih, Ma?