10 Foto Rumah Jeremy Teti, Dijual setelah 26 Tahun Dihuni

Jika dilihat dari depan, rumah Jeremy Teti memadukan dua cat warna yakni putih dan merah. Ia menerapkan warna putih di bagian pintu masuk rumah. 

Tak hanya putih polos, Jeremy Teti menambahkan sentuhan warna hitam seperti pada furnitur lampu dinding dan ukiran yang menghiasi pintu masuk. 

"Dari dulu Jeremy Teti emang suka banget yang etnik-etnik," ucap Irfhan Hakim saat berkunjung ke rumah sang presenter.

Sejumlah furnitur di dalam rumah Jeremy Teti nampak ditutupi dengan kain hitam. Hal ini dikarenakan keputusan sang presenter yang ingin menjual rumahnya yang telah ia huni sejak 1998. 

"Ia ngapain gue di sini, kadang merasa hidup sebatang kara, sendiri," ucap laki-laki kelahiran 1968 itu meyakinkan Irfan Hakim kalau ia benar-benar ingin menjual rumahnya. 

Sebagai sosok yang telah populer sejak tahun 1990-an, Jeremy Teti berhasil mendapatkan piala penghargaan dari berbagai ajang. Piala penghargaan tersebut ia pajang di sebuah rak partisi di ruang tamunya. 

Selain piala penghargaan, ia juga memajang patung-patung unik yang ia peroleh dari berbagai daerah saat menjalani pekerjaannya dulu. 

"Kalau aku liputan ke mana-mana selalu pulang bawa sesuatu," kata Jeremy. 

Area dapur rumah Jeremy Teti berada di belakang tepat setelah ruang tamu. Untuk area dapur ini nampak nyentrik dengan warna merah sesuai dengan warna kesukaan Jeremy Teti. 

Ia mengungkapkan kalau dapur tersebut jarang digunakan untuk sehari-hari. 

Jeremy Teti tak menggunakan area ruang tamunya untuk menerima tamu yang datang. Para tamu biasanya akan duduk di area halaman belakang yang cukup asri ini. 

Area tersebut dilengkapi dengan meja lingkaran serta beberapa kursi yang diletakkan melingkari meja. 

Di halaman belakang juga menjadi tempat kawanan kucing milih Jeremy Teti singgah. Kucing kesayangannya itu singgah di masing-masing kandang yang telah ia sediakan. 

Sebagai pencinta kucing, rumah Jeremy Teti seringkali kedatangan kucing dari luar, terutama saat azan Magrib tiba. Kawanan kucing itu disebut-sebut ingin meminta makan kepada sang pemilik rumah.

"Nanti kalo Magrib pasti pada datang ke sini, mereka selalu berpatokan suara azan itu pasti jam makan Magrib. Gue sampai heran," ucap Jeremy. 

Jeremy Teti punya ruang wardrobe untuk menyimpan koleksi bajunya. Baju-baju tersebut tak digantung di lemari, melainkan di rak gantungan khusus bermaterial besi. 

Ia menyimpan setiap koleksi bajunya dengan rapi, bahkan baju-baju tersebut dibungkus dengan plastik khusus pakaian sehingga tak ada debu yang hinggap. 

Selain baju, ia juga menyimpan aksesori penunjang penampilannya di wardrobe tersebut. 

Khusus untuk sepatu, Jeremy Teti menyimpannya di sebuah rak yang diletakkan di kamarnya. Koleksi sepatunya itu ia simpan rapi sesuai dengan jenisnya, seperti sepatu pantofel, sneakers, hingga sepatu boots. 

Ia juga menyusun sepatu-sepatu tersebut berdasarkan warnanya, sehingga terlihat lebih rapi dan enak dipandang. 

Jeremy Teti kembali menerapkan warna merah di kamar tidurnya, tepatnya pada furnitur tempat tidur. Suasananya tak terkesan terlalu gelap, lantaran ia tetap menggunakan warna putih pada bagian dinding kamar. 

"Merah tuh apa ya, passionate, passionate itu adalah menggairahkan," ucap Jeremy mengungkap alasan menyukai warna merah. 

Di area kamarnya juga terdapat area khusus untuk Jeremy bersantai. Ia melengkapinya dengan dua sofa empuk berwarna merah beserta bantal dan meja kecil di bagian tengah. 

Tempat bersantai ini juga punya akses langsung menuju area balkon rumah. 

Demikian foto-foto rumah Jeremy Teti yang kini dijual setelah 26 tahun dihuni olehnya. Kalau Mama sendiri menyukai konsep rumah Jeremy Teti nggak, nih?