Bercocok tanam tengah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia selama pandemi ini. Beberapa dari mereka ada yang baru terjun melakukan kegiatan ini dan ada pula yang menjadikan bercocok tanam sebagai hobi sejak lama. Apakah Mama salah satunya?
Bercocok tanam atau berkebun jadi salah satu cara untuk mengisi waktu kosong saat karantina. Meskipun tak jarang banyak orang yang masih awam dengan ilmu bercocok tanam atau berkebun, namun hal ini bisa dilakukan dengan bantuan teknologi yang ada. Hanya dengan menonton video dari Youtube atau melihat referensi dari media sosial saja seseorang bisa dengan mudah memulai bercocok tanam atau berkebun.
Bercocok tanam memang susah-susah gampang, terkadang hasil yang didapat tidak sesuai harapan bahkan gagal di tengah jalan. Hal ini juga tak terlepas dari mitos yang beredar, yaitu mitos "tangan panas".
Orang yang gagal saat berkebun akan dicap sebagai "tangan panas", artinya tanaman yang sedang ditanam tersebut berakhir tidak tumbuh atau mati. Sebaliknya, jika tanaman berhasil tumbuh dan hidup maka disebut "tangan dingin".
Walaupun begitu, nyatanya ini hanyalah mitos belaka. "Tangan panas" dan "tangan dingin" ini sama sekali tidak berpengaruh pada keberhasilan sebuah tanaman. Sampai sekarang, tidak ada penjelasan secara ilmiah maupun logika mengenai mitos yang dipercayai oleh banyak kalangan masyarakat ini.
Bercocok tanam adalah ilmu biosains yang hanya bisa dibuktikan dengan praktik. Jadi, jangan asal cepat menilai bahwa jika tanaman yang kita tanam tidak berhasil tumbuh, berarti ada yang salah dengan tangan kita. Itu salah besar ya, Ma!
Saat baru memulai bercocok tanam, perlu diperhatikan langkah-langkah serta metode menanam agar mendapatkan hasil yang sempurna.
Seperti berikut ini, Popmama.com akan berikan tips dan cara untuk membuat tanaman tetap hidup dan tumbuh subur yang bisa Mama lakukan ketika ingin memulai bercocok tanam. Simak ya, Ma!
