5 Elemen Dekorasi yang Biasa Ditemukan di Rumah Bergaya Jepang

Berbagai dekorasi unik khas Jepang ini cocok untuk diterapkan di rumah

26 Maret 2024

5 Elemen Dekorasi Biasa Ditemukan Rumah Bergaya Jepang
gites.fr

Hunian tradisional Jepang selalu terlihat elegan dengan tambahan berbagai elemen dekorasi yang menarik. Tak hanya sekadar menjadi hiasan ruangan saja, berbagai dekorasi ini juga bersifat fungsional seperti furnitur lainnya.

Ciri khas rumah-rumah di Negeri Sakura, yakni mengusung konsep yang menyatu dengan alam. Oleh karena itu, hampir sebagian besar furniturnya menggunakan material kayu atau bambu.

Ada beragam elemen dekorasi khas Jepang yang unik dan cantik, tentunya cocok untuk diaplikasikan ke dalam interior rumah Mama dan keluarga. 

Nah, penasaran apa saja dekorasi yang biasa ditemukan dalam rumah bergaya Jepang? Kali ini Popmama.com telah merangkumnya dari berbagai sumber.

Disimak, ya!

1. Kakejiku, kaligrafi dinding dari kain sutra

1. Kakejiku, kaligrafi dinding dari kain sutra
nomurakakejiku.com

Kakejiku atau sebutan lainnya Kakemoni, yakni sebuah hiasan dinding yang digantung. Kakejiku dihiasi dengan gambar pemandangan, tanaman, burung atau kaligrafi berisi puisi.

Kakejiku diperkenalkan ke Jepang selama periode Heian, yaitu antara tahun 794-1185. Dalam bahasa Inggris, lukisan Kakejiku biasa disebut dengan Japanese Hanging Scroll, Wall Scroll Painting, Hung Scroll, dan Hanging scroll.

Perlu diketahui bahwa dekorasi ini terbuat dari kain sutra. Pada bagian atas dan bawahnya terdapat kayu panjang yang berfungsi untuk menggulung kakejiku saat tidak digunakan. 

Editors' Pick

2. Ofuro, bak mandi dengan dudukan di dalamnya

2. Ofuro, bak mandi dudukan dalamnya
houzz.com

Ofuro adalah sebuah bathtub atau bak mandi. Beda dengan bak mandi pada umumnya, ofuro memiliki sebuah area seperti semacam pijakan di dalamnya.

Fitur tersebut tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi saja, melainkan dapat digunakan untuk tempat duduk saat kita berendam. 

Mandi dengan menggunakan ofuro tidak hanya bertujuan untuk membersihkan diri, tetapi menjadi sarana relaksasi yang mampu menenangkan tubuh dan pikiran.

Masyarakat Jepang biasanya akan membersihkan badan terlebih dahulu di luar ofuro mulai dari bersabun dan keramas. Setelah membilasnya sampai bersih, kemudian mereka akan berendam di ofuro yang berisi air hangat.

Ofuro tradisional terbuat dari kayu hinoki yang dianggap suci, namun sekarang banyak yang terbuat dari plastik ataupun keramik.

3. Shoji, pintu geser dari kertas tembus pandang

3. Shoji, pintu geser dari kertas tembus pandang
magicmurals.com

Hunian tradisional Jepang memakai pintu geser yang disebut Shoji.

Mekanismenya seperti sliding door yang terdapat pada rumah-rumah modern. Shoji dapat menghemat dan memaksimalkan setiap inci ruangan karena pintu konvensional banyak memakan tempat.

Keunikan Shoji, yakni permukaannya terbuat dari kertas tembus pandang yang dilekatkan pada kerangka kayu. Oleh karenanya, pintu ini tidak akan menghalangi cahaya matahari untuk masuk ke dalam rumah. Selain itu, kita juga bisa melihat pemandangan di luar. 

Namun, saat ini material kertas pada Shoji mulai digantikan dengan panel kaca yang dipasangkan pada kerangka kayu. 

4. Chabudai, meja berkaki pendek

4. Chabudai, meja berkaki pendek
ubuy.com.gr

Chabudai adalah meja berkaki pendek dengan ketinggian sekitar 15 cm hingga 30 cm. Meja ini memiliki empat kaki penyangga dan permukaannya terbuat dari kayu.

Orang Jepang lebih banyak duduk di lantai. Oleh karenanya, mereka menggunakan meja kecil untuk berbagai keperluan seperti makan, bekerja atau belajar.

Chabudai memiliki berbagai model dan desain. Pada kaki penyangganya ada yang bisa dilipat atau dilepas pasang, sehingga bisa menghemat ruang ketika sedang tidak digunakan. 

5. Byobu, sekat pemisah bergambar kaligrafi

5. Byobu, sekat pemisah bergambar kaligrafi
impressiveinteriordesign.com

Dekorasi yang satu ini mungkin Mama pernah melihatnya di film-film animasi Jepang, seperti Doraemon.

Byobu adalah sebuah sekat yang terdiri dari beberapa panel dan dapat dilipat. Benda ini sering digunakan oleh masyarakat Jepang untuk memisahkan ruangan, misalnya membatasi area ruang makan dan dapur.

Selain berfungsi sebagai pemisah area, Byobu juga dihiasi dengan lukisan pemandangan atau kaligrafi. Oleh karenanya, cocok untuk dijadikan sebagai dekorasi untuk mempercantik tampilan ruangan.

Byobu pertama kali diperkenalkan di Jepang pada abad ke-8. Pada saat itu, lukisannya masih dipengaruhi oleh motif China. Sekat pembatas ini kemudian mulai populer di benua Eropa sejak awal abad ke-19 dan berkembang dari segi struktur, bentuk serta material bahan yang digunakan:

Nah Ma, itulah beberapa elemen dekorasi yang ada di rumah bergaya Jepang. Apakah Mama berniat memiliki untuk menambah dekorasi di rumah?

Baca juga:

The Latest