7 Rekomendasi Peralatan Dapur Jepang yang Unik untuk Memasak

Meski namanya beda, namun fungsinya hampir sama seperti alat masak di Indonesia, lho!

10 Januari 2024

7 Rekomendasi Peralatan Dapur Jepang Unik Memasak
Freepik/jcomp

Jepang memiliki kebudayaan yang menarik untuk diamati, salah satunya dalam bidang kuliner. Peralatan masak yang digunakan sehari-hari oleh penduduk negeri sakura tersebut, tampak berbeda jauh dengan yang biasa dipakai orang Indonesia.

Peralatan memasak yang biasa kita gunakan misalnya talenan atau cobek mungkin tidak tersedia di Jepang. Sebab, dilihat dari jenis masakan dan cara penyajiannya saja sudah berbeda, maka tak heran jika alat masaknya pun tidak sama.

Jepang terkenal dengan kuliner sushi, yakni olahan nasi dengan isian makanan laut, daging, dan sayuran yang mentah atau sudah dimasak. Dalam prosesnya, sushi dibuat dengan alat masak khusus yang mungkin jarang ditemukan di Indonesia.

Namun, ada juga beberapa alat masak asal Jepang yang memiliki tampilan unik, namun fungsinya sama seperti yang biasa kita pakai. 

Nah Ma, ingin tahu apa saja? Kali ini Popmama.com telah merangkumnya dari berbagai sumber.

Disimak, ya! 

1. Makisu, tikar bambu untuk menggulung sushi

1. Makisu, tikar bambu menggulung sushi
opalunpacked.com

Makisu adalah tikar bambu untuk menggulung sushi agar hasilnya rapi dan padat, sehingga isinya tidak hancur saat dipotong. Cara menggunakannya, alas makisu dengan selembar plastik agar nasi tidak masuk ke dalam celah tikar.

Alat ini terbuat dari beberapa bilah bambu tipis yang dirangkai dengan tali. Panjang dan lebarnya kira-kira 25 x 25 cm. Selain untuk menggulung Sushi, makisu juga digunakan untuk memeras air pada sayuran yang sudah direbus.

Setelah digunakan, segera bersihkan makisu dan keringkan agar tidak berjamur. Simpan di tempat yang tidak lembap, kalau bisa bungkus dengan plastic wrap.

Mama bisa mendapatkan alat ini di situs e-commerce dengan harga di bawah Rp 20.000 saja, lho.

2. Hangiri, wadah kayu untuk mendinginkan nasi sushi

2. Hangiri, wadah kayu mendinginkan nasi sushi
chefswonderland.com

Hangiri adalah wadah dari bambu untuk menyimpan nasi panas yang akan dibuat menjadi sushi.

Nasi akan dicampur bersama cuka jepang, garam, dan gula di dalamnya. Setelah selesai diaduk, wadah akan ditutupi dengan kain (fukin) dan dibiarkan dingin. 

Hangiri tradisional terbuat dari kayu cemara yang diikat dengan dua pita tembaga. Diameternya pun beragam mulai dari 30 cm yang biasa dipakai di dapur rumahan, bahkan ada yang 1 meter untuk digunakan di restoran. 

Masyarakat Jepang percaya bahwa, cita rasa nasi akan berbeda apabila diaduk dalam wadah selain hangiri. Apabila Mama berniat memilikinya, hangiri tersedia dalam berbagai kisaran harga mulai dari Rp 800 ribuan hingga Rp 5 jutaan tergantung material kayu yang digunakan.

Editors' Pick

3. Shamoji, sendok kayu untuk mengaduk nasi

3. Shamoji, sendok kayu mengaduk nasi
oishii.sg

Alat masak yang satu ini, tentunya tidak asing lagi bagi Mama. Di Indonesia sendiri dikenal dengan sebutan sendok atau centong nasi. Masyarakat Jepang menyebutnya Shamoji, fungsinya sama yakni untuk mengaduk dan menyendok nasi.

Shamoji tradisional terbuat dari kayu atau bambu. Agar nasi tidak menempel, basahi dulu dengan air matang sebelum digunakan.

Namun, sekarang shamoji banyak tersedia dari bahan plastik dengan tekstur bergerigi. Fungsinya agar lebih mudah menyendok nasi atau ketan.

Mama bisa mendapatkan shamoji di toko perabotan rumah tangga atau di situs e-commerce. Harganya di bawah Rp 20 ribuan saja.

4. Saibashi, sumpit panjang untuk memasak

4. Saibashi, sumpit panjang memasak
thegreenhead.com

Saibashi adalah sumpit besar berukuran 30 cm yang biasa digunakan dalam proses memasak. Mama bisa mengocok telur atau mengaduk makanan dalam wajan memakai Saibashi.

Sumpit ini sengaja dibuat dalam ukuran yang panjang agar tangan tidak terkena percikan minyak saat menggoreng. 

Saibashi terbuat dari bambu atau kayu. Uniknya, sumpit ini sering diikat agar tidak terpisah satu sama lain. Selain itu, ikatan tersebut dipakai untuk menggantung sumpit yang akan dikeringkan setelah dicuci. 

Alat masak ini dibanderol dengan harga yang cukup murah, yakni Rp 10 ribuan saja. Namun, harganya bisa lebih mahal tergantung jenis material yang digunakan. 

Saibashi sebagai alat masak Jepang sangat unik ya, Ma.

5. Zaru, saringan dari anyaman bambu

5. Zaru, saringan dari anyaman bambu
japanesestation.com

Zaru adalah wadah dari anyaman bambu. Di Indonesia sendiri, kita biasa mengenalnya dengan sebutan tampah. Fungsinya sama, yakni untuk menyaring makanan dari air. Namun, desain anyamannya yang akan berbeda.

Masyarakat Jepang percaya jika menggunakan saringan yang terbuat dari logam akan mempengaruhi rasa makanan. Oleh karenanya, mereka lebih memilih alat masak dari bambu ini. 

Mama bisa membelinya di pasar atau toko perabotan rumah tangga. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribuan. Semakin besar ukurannya, harganya akan semakin mahal. 

6. Chasen, pengaduk bambu untuk matcha

6. Chasen, pengaduk bambu matcha
Pixabay/dungthuyvunguyen

Chasen adalah alat pengocok dari bambu yang khusus dibuat untuk mengaduk matcha atau teh hijau. Matcha sulit dilarutkan di dalam air. Oleh karenanya harus diaduk menggunakan Chasen untuk mencegah terbentuknya gumpalan-gumpalan kecil pada teh.

Chasen dan matcha biasa ditemukan dalam tradisi upacara minum teh di Jepang, yang disebut dengan Chado. 

Apabila Mama tertarik untuk memilikinya, Chasen tersedia di berbagai situs e-commerce dengan harga mulai dari Rp 100 ribu ke atas.

7. Donabe, panci dari keramik untuk makanan berkuah

7. Donabe, panci dari keramik makanan berkuah
thespruceeats.com

Donabe adalah panci yang terbuat dari keramik. Biasanya digunakan untuk menyajikan makanan berkuah seperti shabu-shabu atau nabeyaki udon. Namun, ada juga yang menggunakan Donabe untuk menanak nasi.

Apabila dirawat dengan baik, Donabe bisa bertahan selama beberapa dekade, bahkan berabad-abad. Agar bebas dari kuman dan bakteri, sterilkan alat masak ini dengan mendidihkan air di dalamnya selama berjam-jam hingga kering. Terutama donabe yang baru atau sudah lama tidak dipakai. 

Donabe dapat digunakan secara langsung di atas kompor api. Namun kini sudah tersedia yang bisa dipakai pada kompor listrik. Mama bisa mendapatkan alat masak ini dengan harga di atas Rp 100 ribu.

Nah Ma, itulah beberapa rekomendasi alat masak yang unik dari Jepang. Apakah Mama berniat untuk mengoleksinya di dapur?

Baca juga:

The Latest