michael-hans.blogspot.com
Keberadaan lampion tidak dapat dipisahkan dari tradisi perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
Lampion menjadi semacam atribut budaya yang menandai peralihan tahun dalam penanggalan Tionghoa.
Imlek kurang terasa meriah tanpa kehadiran lampion di sudut-sudut jalan atau di rumah-rumah.
Menurut sejarah, diperkirakan sudah menjadi bagian dari tradisi dalam memasang lampion. Tradisi ini sudah ada di daratan Cina era Dinasti Xi Han, sekitar abad ke-3 masehi.
Lampion mulai diidentikan sebagai simbol perayaan Imlek dalam penanggalan Tionghoa pada masa Dinasti Ming.
Lampion merah yang biasanya terlihat untuk mempercantik rumah saat perayaan Imlek ternyata mempunyai maknanya lho.
Pendar cahaya merah dari lampion memiliki filosofi tersendiri. Nyala merah lampion menjadi simbol pengharapan bahwa di tahun yang akan datang diwarnai dengan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.
Legenda klasik juga menggambarkan lampion sebagai pengusir kekuatan jahat angkara murka yang disimbolkan dengan raksasa bernama Nian.
Memasang lampion di tiap rumah juga dipercaya menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan.
Saat ini bentuk lampion sudah bervariasi dan banyak kreasi dari lampion yang membuat perayaan Imlek jadi meriah.