Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/Mateus Andre
Freepik/Mateus Andre

Jamur bisa tumbuh di mana saja, seperti di area kamar mandi, dapur, ruang bawah tanah, lemari, dan di tembok. 

Jamur bisa tumbuh karena adanya spora jamur dari luar yang menempel pada tembok. Pertumbuhannya bisa semakin cepat karena sedikitnya ventilasi dan tingginya kelembapan pada ruangan atau rumah

Selain karena rumah yang terlalu lembap, ada beberapa faktor penyebab jamur tembok di rumah yang perlu diketahui. Penghuni rumah wajib mengetahuinya agar bisa melakukan penanganan yang efektif. 

Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa penyebab jamur tembok di rumah.

Disimak, yuk!

Deretan Penyebab Jamur Tembok di Rumah

1. Rumah mengalami kelembapan yang tinggi

Freepik/Mateus Andre

Biasanya, jamur tembok di rumah bisa muncul karena hunian yang berlokasi di daerah dengan tingkat kelembapan tinggi. Jenis jamur ini kemungkinan bisa tumbuh di area tembok, langit-langit hingga di bawah wastafel dapur. 

Penumpukan kelembapan di udara dalam ruangan bisa meningkatkan pertumbuhan jamur tembok di rumah secara drastis. Pastikan untuk memaksimalkan ventilasi pada rumah dengan baik.

2. Mengalami pipa bocor di rumah

Freepik/rawpixel.com

Pipa yang bocor bisa menyebabkan terbentuknya jamur tembok di rumah. Apabila melihat adanya jamur di area tersebut, pastikan untuk memeriksa kebocoran pipanya. 

Setelah mengetahui letak kebocoran pipa, coba perbaiki pipa tersebut agar jamur tak lagi muncul.

3. Atap bocor

Pixabay/congerdesign

Atap rumah yang rusak akibat cuaca buruk bisa menyebabkan tumbuhnya jamur di rumah. 

Kebocoran kecil bisa menyebabkan penumpukan kelembapan dalam jumlah besar. Pada akhirnya, hal ini bisa berkembang biak menjadi jamur yang tumbuh di tembok rumah.

4. Penumpukan embun

Freepik/rawpixel.com

Selama musim dingin, beberapa rumah berpotensi mengalami penumpukan embun pada permukaan dingin karena fluktuasi suhu. Beberapa permukaan dingin itu meliputi pipa logam, permukaan beton, ubin lantai hingga dinding bata. 

Apabila Mama melihat adanya embun di benda tersebut, coba pastikan memberi ventilasi yang baik pada setiap ruangan. Jika tidak, area embun tersebut akan menjadi tempat berkembang biaknya pertumbuhan jamur.

5. Ventilasi rumah yang buruk

Pexels/QuangNguyenVinh

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, rumah dengan ventilasi buruk bisa menjadi magnet bagi pertumbuhan jamur dan penyebaran spora jamur. Udara yang tidak berembus di seluruh rumah jadi salah satu faktor pertumbuhan jamur. 

Untuk itu, pastikan untuk membersihkan rumah dari jamur setiap hari dengan memaksimalkan ventilasi atau sirkulasi udara.

6. Adanya pakaian basah dan lembap

freepik/freepik

Jamur tembok di rumah bisa muncul karena pakaian basah yang dibiarkan menggantung seharian penuh. Pasalnya, jamur hanya membutuhkan waktu 24 jam untuk tumbuh dan berkembang biak. 

Pakaian basah atau lembap yang berserakan di rumah bisa menyebabkan timbulnya jamur. Jadi, pastikan menyimpan baju di rumah dalam keadaan kering.

7. Banjir di rumah

Unsplash/Prabu Panji

Salah satu kenyataan pahit yang dihadapi setelah mengalami banjir di rumah adalah pertumbuhan jamur. Rumah membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, sebelum benar-benar kering setelah banjir. 

Dengan demikian, rumah pun jadi lingkungan ideal untuk pertumbuhan jamur tembok. Jika menghadapi situasi ini, Mama harus mendatangkan seseorang pembersih jamur untuk memastikan semuanya kering dan terbebas dari bakteri. 

8. Sistem pada AC bocor

Freepik/lifeforstock

Beberapa rumah memiliki pendingin udara atau AC yang bisa saja mendatangkan pertumbuhan jamur. Ini adalah jenis jamur yang tumbuh capt menjadi bercak putih tebal di bawah sistem pendingin udara yang bocor akibat penumpukan embun.

Pastikan untuk memeriksa pipa, saluran, dan filter AC untuk memastikan tak ada kebocoran atau penumpukan kelembapan. 

Itulah beberapa penyebab jamur tembok di rumah yang harus diketahui. Dengan demikian, diharapkan Mama bisa mengatasi jamur tembok di rumah sesuai dengan permasalahannya masing-masing.

Editorial Team