Setelah mencoba memakai veil dan tahu angin di sana benar-benar kencang, akhirnya Amanda Rawles memutuskan untuk melakukan opsi kedua, yaitu pindah venue pernikahan.
Adapun opsi kedua adalah venue-nya tetap di area yang sama, tetapi tempat kali ini lebih tertutup dengan rumah dan pohon. Alhasil, angin yang ada di area kali ini tidak sekencang seperti area sebelumnya.
Pada awalnya, Amanda merasa venue itu kurang menarik. Namun, perasaan itu berubah ketika timnya sudah berusaha mendekorasi tempat tersebut. Dia bahkan menilai venue pernikahannya yang kali ini seperti di film Twilight.
Perpindahan venue pernikahan ini tetap disyukuri Amanda Rawles. Apalagi, dia tetap bisa menggunakan veil impiannya pada saat cermony pernikahan tanpa harus takut terbang. Terlebih lagi, cuaca yang ada di sana pun cerah selama prosesi.
"Karena lokasi venue-nya yang ini itu persis di belakang kamarku, aku jadi bisa ngeliat proses tim decor mempersiapkan acaranya, bisa dengar suara bandku latihan. Ini semua buat pagiku jadi lebih indah dan menenangkan," kata Amanda.
Meski pada akhirnya tidak bisa menggelar ceremony di tempat sebelumnya, Amanda tetap bisa mengabadikan momen romantis ketika sudah resmi menikah bersama sang suami di sana.
"Satu hal yang tidak dapat kukendalikan adalah cuaca dan itu mengajarkanku untuk melepaskan apa yang tidak dapat aku ubah, untuk mempercayai prosesnya dan percaya bahwa apa pun yang terjadi sudah seharusnya terjadi," tulisnya dalam bahasa Inggris.
"Hal-hal baik selalu menemukan jalannya, terutama ketika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang tepat," sambungnya.
Itulah kisah Amanda Rawles curhat sempat pindah venue H-1 pernikahannya. Lewat artikel kali ini, ada pelajaran berharga yang bisa kamu petik dari kisah Amanda saat harus pindah venue H-1 pernikahannya.
Terlepas dari itu, kita doakan saja yang terbaik bagi rumah tangga Amanda dan Adriel ya, Ma.