Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Instagram.com/andienaisyah | Dok. Diego Yanuar
Instagram.com/andienaisyah | Dok. Diego Yanuar

Andien Aisyah kini tengah merasa bangga pada adiknya, Diego Yanuar. Lelaki yang juga merupakan pelari asal Indonesia itu ternyata sudah berhasil menuntaskan Marathon des Sables Legendary 2025 yang digelar di Maroko.

Rasa bangga itu pun dituangkan Andien dalam unggahan di Instagram belum lama ini. Melalui postingan itu, Andien pun turut memperlihatkan berbagai momen saat sang adik tengah mengikuti perlombaan.

Kabar Andien bangga Diego adiknya berhasil tuntaskan maraton di Gurun Sahara selengkapnya sudah Popmama.com rangkumkan dalam artikel ini.

Yuk, disimak!

1. Andien bangga Diego berhasil maraton di Gurun Sahara

Dok. Pribadi Diego Yanuar

Melalui Instagram, Andien memperlihatkan rasa bangganya pada sang adik tercinta yang telah berhasil menyelesaikan Marathon des Sables Legendary di Gurun Sahara.

"Dia melakukannya. Berulang kali. Kali ini, sejauh 250 km (dengan sandal tanpa alas kaki) melintasi Sahara. Ya, Sahara ITU," tulis Andien dalam bahasa Inggris.

Ajang perlombaan yang diikuti Diego ternyata bukan sembarangan. Sudah digelar sejak 1986 silam, Marathon des Sables pun disebut sebagai 'The Toughest Foot Race on Earth".

Ajang ini disebut 'Legendary' karena diikuti oleh para pelari yang masuk dalam kategori ultra. Para pelari yang mengikuti perlombaan ini menempuh total jarak 250 km yang dibagi dalam 6 etape.

2. Diego berhasil tuntaskan maraton selama 7 hari

Dok. Pribadi Diego Yanuar

Diego berhasil menuntaskan maraton selama 7 hari, dimulai pada 6 April 2025 dan finish pada 12 April 2025. Selama maraton, dia mendapatkan total waktu tempuh 40 jam 44 menit. Menariknya, Diego pun berlari hanya mengenakan sandal, lho.

Perjuangan Diego dalam menyelesaikan maraton pun tidak mudah. Dalam event ini, para pelari membawa sendiri keperluan mereka, termasuk makanan, kompas, hingga kompor. Alhasil, Diego pada hari pertama membawa tas seberat 11 kg sambil berlari.

"Di hari pertama, berat tasku mencapai 11 kilo dan semakin ringan di hari-hari berikutnya. Harus pandai menimbang dan memutuskan apa yang perlu dibawa, apa yang tidak, begitu juga stok makanan," kata Diego dalam siaran pers yang diterima Popmama.com, Rabu (16/4/2025).

"Berlari perlu asupan energi, tapi di satu sisi nggak pengin terlalu banyak bawa makanan karena beban akan semakin berat," sambungnya.

Selain itu, Diego juga harus menghadapi tantangan berupa cuaca ekstrem di Gurun Sahara. Cuaca di sana saja bahkan bisa mencapai 55 derajat pada siang hari atau 0-2 derajat pada malam hari.

3. Jadi pengalaman pertama berlari di gurun

Dok. Pribadi Diego Yanuar

Prestasi Diego kali ini pun menjadi pengalaman pertama baginya berlari di gurun. Sebelumnya, Diego belum pernah mengalami berlari di tengah bentang alam. Alhasil, dia pun mengaku bahagia bisa menuntaskan race kali ini.

"Aku memang suka berlari, nggak mesti di gurun, aku suka lari di mana pun. Tapi energi gurun sangat berbeda, sangat mistis, dan ini pengalaman pertamaku lari di atas pasir," ujar Diego.

Meski demikian, sebenarnya pengalaman berlari di gurun bukan menjadi pertama kali bagi Diego menuntaskan long race. Pada 2024 lalu, Diego telah berhasil menuntaskan Bromo Tengger Semeru Ultra Marathon yang menempuh jarak 170 km.

Selain itu, Diego juga pernah bersepeda dari Belanda ke Indonesia melalui 23 negara pada tahun 2018-2019.

Itulah rangkuman kisah Andien bangga Diego adiknya berhasil tuntaskan maraton di Gurun Sahara. Prestasi yang diraih oleh Diego memang menjadi sangat berkesan baginya sendiri dan terasa membanggakan bagi Andien sebagai kakak.

Selamat, Diego!

Editorial Team