Fenomena "IDGAF Era" yang dipilih Tasya Farasya sebenarnya merepresentasikan tren yang lebih luas di kalangan figur publik dan content creator dalam menjaga kesehatan mental mereka.
Di era digital di mana setiap aspek kehidupan disorot dan dikomentari publik, ia memilih untuk "tidak peduli" menjadi bentuk self-care.
Bagi Tasya yang selama ini dikenal sebagai influencer dengan image sempurna bersama Ahmad Assegaf yang merupakan pengusaha sukses di bidang konstruksi dan kuliner, keputusan untuk memasuki "IDGAF Era" adalah statement kuat bahwa ia jua manusia biasa yang butuh ruang.
Ini juga menjadi pembelajaran bagi para pengikutnya bahwa tidak apa-apa untuk mengambil jeda, tidak apa-apa untuk tidak selalu terlihat bahagia, dan yang terpenting, tidak apa-apa untuk memprioritaskan diri sendiri ketika situasi menjadi overwhelming.
Dalam konteks yang lebih luas, "IDGAF Era" Tasya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berani mengambil langkah serupa ketika mereka merasa perlu melindungi kesehatan mental mereka dari toxicity media sosial.
Itulah rangkuman apa itu idgaf era? jadi kode dari masalah Tasya Farasya. Dari situasi yang dialami Tasya, kita bisa belajar bahwa figur publik pun memiliki keterbatasan dalam menghadapi tekanan sosial.
Keputusan untuk memasuki "IDGAF Era" dan rehat dari media sosial menjadi langkah penting agar dirinya bisa kembali dengan kondisi lebih kuat.
Ini sekaligus mengingatkan kita semua bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga penampilan luar.