Mengatasi trust issue bukan hal yang mudah, tapi sangat mungkin dilakukan dengan usaha yang konsisten. Berikut beberapa cara yang bisa membantu proses pemulihan, antara lain:
Kenali dan akui perasaanmu sendiri. Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu memiliki trust issue, bukan menyangkalnya. Dengan begitu, kamu bisa mulai berproses untuk memperbaikinya.
Identifikasi akar penyebabnya. Apakah trust issue berasal dari trauma masa lalu, pengalaman masa kecil, atau hubungan tertentu? Memahami akar masalah akan membantumu menghadapi ketakutan tersebut secara rasional.
Belajar komunikasi yang sehat. Terbuka tentang kekhawatiranmu tanpa menyudutkan orang lain dapat membantu memperkuat relasi dan membangun pemahaman dua arah.
Bangun kepercayaan secara bertahap. Mulailah dari hal-hal kecil. Misalnya, memercayai seseorang dengan informasi ringan sebelum membagikan hal yang lebih dalam.
Berlatih membedakan masa lalu dan masa kini. Ingat bahwa tidak semua orang akan menyakitimu seperti orang di masa lalu. Belajar hadir di momen sekarang adalah kunci.
Cari bantuan profesional. Psikolog atau konselor dapat membantumu melalui proses terapi, seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), yang terbukti efektif mengatasi trust issue.
Jadi apa itu trust issue? Trust issue bukan sekadar masalah “sulit percaya”, melainkan kondisi psikologis yang kompleks dan dalam banyak kasus, berakar dari luka emosional yang belum sembuh. Seseorang yang mengalami trust issue bukan berarti lemah atau terlalu curiga, tetapi mereka sedang berjuang melindungi diri dari rasa sakit yang pernah dialami.
Seperti yang telah dibahas dalam artikel ini, trust issue bisa timbul karena berbagai hal seperti pengalaman diselingkuhi, dibohongi, tumbuh dalam lingkungan yang tidak aman, hingga trauma masa kecil. Semua faktor tersebut dapat membentuk cara pandang seseorang terhadap dunia bahwa memercayai orang lain adalah risiko yang terlalu besar.
Gejalanya pun sangat nyata, mulai dari kesulitan membuka diri, rasa curiga yang terus-menerus, hingga ketakutan untuk menjalin hubungan yang terlalu dekat secara emosional. Sayangnya, kondisi ini bila dibiarkan bisa menimbulkan dampak serius, mulai dari hubungan sosial yang rusak hingga meningkatnya gangguan kecemasan dan depresi.
Namun kabar baiknya, trust issue bisa diatasi. Pemulihan memang tidak mudah dan tidak cepat, tetapi sangat mungkin terjadi. Dibutuhkan keberanian untuk mengenali perasaan sendiri, kesabaran dalam proses membangun kembali kepercayaan, dan kadang dukungan dari orang lain termasuk bantuan profesional seperti psikolog.
Ingatlah, tidak semua orang akan menyakitimu seperti masa lalu. Ada orang-orang baik yang bisa kamu percayai, dan ada ruang dalam dirimu untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih sehat secara emosional. Memberi kesempatan pada diri sendiri untuk sembuh adalah bentuk kasih sayang tertinggi.
Kamu berhak untuk percaya lagi, berhak untuk dicintai, dan yang paling penting-berhak untuk merasa aman.