Apa Itu Yellow Flag dalam Pernikahan?

Dilansir Well and Good, yellow flag adalah perbedaan pendapat, sifat, atau karakter antara pasangan yang tidak menjadi ancaman serius bagi hubungan pernikahan. 

Yellow flag masih bisa diatasi dengan kompromi terhadap perbedaan tersebut. Mama dan pasangan perlu menerima perbedaan karakter satu sama lain agar hubungan pernikahan tetap langgeng. 

Contohnya, Mama suka menghabiskan waktu luang dengan pergi ke konser, sementara pasangan Mama suka menyendiri di rumah. Mama dapat mengatasi masalah tersebut dengan pergi ke konser sendirian, lalu minggu berikutnya menghabiskan waktu di rumah bersama pasangan. 

Saat memutuskan menikah dengan pasangan, Mama mulai menyadari ada perilaku atau karakter pasangan yang tidak menyenangkan.

Mama biasanya terpesona pada perilaku atau karakter tersebut di awal hubungan, namun seiring berjalannya waktu Mama mulai menyadari bahwa perilaku pasangan mulai tidak menyenangkan. 

Saat itulah, Mama perlu mengategorikannya sebagai yellow flag. Layaknya traffic light, yellow flag menandakan Mama perlu berhati-hati terhadap perubahan karakter atau sikap pasangan. 

Sebelum menimbulkan masalah lebih besar, Mama perlu mengomunikasikannya dengan pasangan. Yellow flag umumnya berupa kata-kata, perilaku, atau karakter yang masih bisa diubah. 

Yellow flag bisa berubah menjadi red flag ketika sudah melewati batas kompromi yang Mama miliki. Mama masih bisa menerima yellow flag tanpa perlu merubahnya atau mengomunikasikannya dengan pasangan untuk merubah yellow flag menjadi lebih baik. 

Ketika Mama merasa yellow flag telah melewati batas, sedangkan pasangan tidak ingin merubahnya menjadi lebih baik, maka hal itu sudah termasuk red flag.

Contohnya, Mama tidak menyukai kebiasaan pasangan yang selalu pulang larut malam. Saat Mama mulai menasehatinya untuk pulang lebih awal, pasangan justru meluapkan amarahnya kepada Mama. Maka, sikap emosional pasangan termasuk red flag dalam hubungan pernikahan. 

Ada dua kategori yellow flag yang perlu diwaspadai agar tidak berubah menjadi red flag.

Pertama, pasangan mulai menunjukkan sifat ragu-ragu saat mengambil keputusan. Hal itu justru membuat Mama semakin cemas dan khawatir untuk menyelesaikan masalah dengan pasangan. 

Kedua, pasangan mulai menunjukkan perubahan sifat dan karakter. Di awal hubungan, Mama mengagumi kebiasaan atau karakter pasangan, misalnya pasangan selalu meluangkan waktu luang untuk makan malam bersama. 

Beberapa waktu kemudian, pasangan mulai sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memiliki waktu luang untuk Mama. Perubahan kebiasaan itu menjadi tanda yellow flag dalam hubungan pernikahan. 

Jika Mama mulai menyadari sesuatu yang tidak beres dalam pernikahan atau perubahan sikap yang tidak menyenangkan, percayalah pada perasaan diri sendiri. Segera komunikasikan kekhawatiran itu dengan pasangan. 

Jangan ragu untuk mengeluarkan rasa cemas dan kekhawatiran yang Mama rasakan selama ini. Mama bisa meminta pasangan untuk merubah sikap yang tidak menyenangkan sekaligus menemukan solusi untuk mengatasi perbedaan karakter dan pendapat. 

Yellow flag seolah menjadi isyarat kecil pada perubahan sikap atau perilaku pasangan yang awalnya tampak tidak berbahaya, namun justru semakin tidak menyenangkan seiring berjalannya waktu.

Sinyal tersebut menjadi peringatan bagi untuk menjalin komunikasi dengan pasangan sebelum yellow flag berubah menjadi red flag.