Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Ilustrasi bercinta setelah haid. - Pexels/Yan Krukov
Ilustrasi bercinta setelah haid. - Pexels/Yan Krukov

Ketika sedang berhubungan dengan pasangan, setiap umat muslim mesti mematuhi adab dan diawali dengan membaca doa sesuai ajaran agama.

Dengan demikian, hubungan tersebut jadi lebih tenang dan tidak diganggu setan. Setiap orang pun punya caranya masing-masing ketika sedang memuaskan hasratnya.

Misalnya sering berbicara dengan pasangannya di tengah sesi berhubungan di atas ranjang. Sebetulnya, bolehkah hal tersebut dilakukan dalam agama Islam?

Ternyata ada beberapa adab yang diajarkan Rasulullah SAW ketika berhubungan, termasuk berbicara ketika berhubungan. Berikut Popmama.com rangkum informasinya secara lebih detail.

Larangan Berbicara saat Bercinta

Freepik

Dikutip dari Islami.co, setiap pasangan suami istri dilarang untuk berbicara ketika sedang berhubungan seks. Hal ini pun sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang artinya:

"Hendaklah salah seorang di antara kalian jangan banyak berbicara ketika sedang bersetubuh, karena sesungguhnya sebagian dari akibat banyak bicara ketika sedang bersetubuh itu bisa menyebabkan anaknya kelak menjadi bisu."

Ibnu al-Haj pun mengartikan dari hadis yang diucapkan Rasulullah, maksud dari kata 'bisu' di sini bukan secara hakiki berarti bisu, melainkan sekadar himbauan atau larangan.

Lalu, maksud dari 'banyak bicara ketika bersetubuh' itu menurut Imam Malik ialah pasangan suami istri mengeluarkan suara sambil bernapas panjang, atau mendesah yang suaranya terdengar orang lain.

Apakah Boleh Mengucapkan Kalimat Vulgar atau Kata yang Menggoda saat Bercinta?

Freepik

Nah, biasanya pasangan suami istri dalam menyalurkan hasratnya pasti merasakan kepuasan seksual satu sama lain. Tak jarang, kepuasan inilah yang ditunjukkan lewat kata-kata atau kalimat vulgar.

Dalam Islam sendiri, seperti dilansir dari Konsultasi Syariah, suami diperbolehkan untuk bermesraan dengan istrinya dengan berbagai cara yang dia inginkan. Begitu juga bagi seorang istri saat sesi bercinta.

Baik dalam bentuk ucapan atau perkataan, hukumnya diperbolehkan. Namun, setiap pasangan suami istri mesti mematuhi adab ketika berhubungan seks.

Hal yang dilarang, yakni bercinta ketika istri sedang haid dan melakukan hubungan intim lewat belakang atau anal seks. Itu termasuk aktivitas seksual yang diharamkan dalam agama Islam.

Penting Membaca Doa saat Berhubungan Seks

Unsplash/Priscilla Du Preez

Jima' atau hubungan seks suami istri semestinya dilakukan dengan cara yang baik, seperti mendahuluinya dengan membaca doa.

Allahumma janibnasyaithana wa janibnisyathanamarazaqna

Artinya:

"Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari gangguan syaitan dan jauhkanlah syaitan dari rezeki (bayi) yang akan Engkau anugerahkan pada kami."

Setelah membaca doa, Mama dan Papa pun mesti melakukan pemanasan atau foreplay agar vagina istri basah dan tidak sakit ketika melakukan penetrasi.

Penting bagi pasangan suami istri untuk melakukan seks secara perlahan dan lembut. Jangan sampai kepuasan seks dirasakan dengan cara yang kasar dan terburu-buru, ya!

Editorial Team