Gairah Seks Menurun Pasca Melahirkan? Ketahui 5 Penyebabnya!

Kenapa ya Mama merasa malas dan enggan saat diajak berhubungan intim? Cari tau penyebabnya!

4 Agustus 2020

Gairah Seks Menurun Pasca Melahirkan Ketahui 5 Penyebabnya
dailyfamily.ng

Menurunnya gairah seks yang dialami oleh para Mama pasca melahirkan menjadi suatu masalah yang sensitif bagi pasangan suami-isteri.

Jika dibiarkan terlalu lama tanpa solusi, kondisi ini bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga lho, Ma. Hubungan Mama dan Papa bisa jadi terasa hambar dan tak jarang berujung pada pertengkaran.

Wah, Mama tentu tidak mau hal ini terjadi bukan?

Pasca persalinan, baik secara normal ataupun melalui C-Section, tubuh Mama membutuhkan waktu untuk sembuh.

Biasanya, dokter akan memberikan izin untuk Mama bisa berhubungan seks kembali sekitar 4 hingga 6 minggu setelah melahirkan.

Kondisi dimana pendarahan sudah berhenti, serviks menutup dan luka persalinan mulai membaik.

Setelah masa penyembuhan, ada sebagian Mama yang siap berhubungan seks lagi tanpa mengalami kendala.

Sementara sebagian Mama justru membutuhkan waktu yang lebih lama akibat menurunnya libido yang menjadi penyebab utama mengapa Mama merasa enggan untuk berhubungan intim dengan Papa.

Nah, jika kondisi ini terjadi pada Mama, Papa sebaiknya jangan memaksa apalagi menyalahkan Mama.

Pahamilah bahwa tiap perempuan memiliki pengalaman melahirkan yang unik dan berbeda.

Ada banyak hal yang melatarbelakangi menurunnya libido Mama pasca persalinan, misalnya faktor kelelahan, stres atau rasa sakit pada luka persalinan. Yuk, simak apa saja faktor penyebabnya di Popmama.com!

1. Kelelahan dan kurang tidur

1. Kelelahan kurang tidur
hirerush.com

Tubuh yang lelah dan kurang tidur menjadi faktor utama pemicu turunnya libido seks Mama pasca melahirkan. Waktu, tenaga dan pikiran Mama tersita untuk mengurus dan menyusui bayi.

Belum lagi jika si Kecil termasuk tipe bayi yang senang digendong atau ditimang-timang. Nah, kebayang kah betapa lelahnya?

Kesibukan merawat bayi membuat Mama kesulitan untuk membagi waktu mengurus hal lain, termasuk merawat dirinya sendiri.

Maka tak heran jika Mama lebih memilih untuk beristirahat dibanding menerima ajakan Papa untuk berhubungan intim.

2. Hormon menyusui

2. Hormon menyusui
Freepik/yanalya

Susan Kellog, Ph.D dari Healthy Women membenarkan fakta bahwa menyusui mampu menurunkan gairah seksual perempuan.

Hal ini disebabkan adanya perubahan hormon saat menyusui.

Perlu Mama ketahui bahwa pada saat menyusui, tubuh Mama membutuhkan hormon prolaktin yang tinggi untuk melancarkan produksi ASI.

Nah, sayangnya, hormon ini justru mengalahkan sejumlah hormon lain ditubuh Mama, seperti hormon esterogen dan zat dopamin yang mampu membangkitkan gairah seks.

Selain mampu meningkatkan gairah seks, hormon esterogen juga berfungsi menjaga kadar kelembapan serta kelenturan vagina.

Jadi, saat hormon ini menurun, vaginapun menjadi lebih kering dan tentu saja akan menyebabkan rasa perih saat berhubungan intim.

Sementara zat dopamin bertugas mengirim sinyal ke otak untuk menciptakan rasa senang atau bahagia serta memunculkan hasrat ingin bercinta.

Nah, zat ini menurun drastis pada saat Mama menyusui atau dalam masa penyembuhan pasca melahirkan.

Editors' Pick

3. Perubahan fisik

3. Perubahan fisik
Unsplash/i yunmai

Perubahan fisik setelah melahirkan seringkali membuat Mama merasa tidak percaya diri.

Beberapa Mama merasa kaget melihat bentuk tubuhnya, dimana kulit perutnya yang semula halus dan kencang kini dipenuhi stretchmark dan lapisan lemak, belum lagi payudara yang terlihat dua kali lipat lebih besar.

Perubahan fisik ini tak jarang membuat Mama merasa malu untuk memperlihatkannya pada suami.

Ia takut bentuk tubuhnya akan menimbulkan kekecewaan bagi suaminya.

Pada kondisi ini, Papa sebaiknya memberikan pujian dan yakinkan Mama bahwa ia tetap terlihat cantik bagaimanapun kondisinya.

4. Postpartum depression (PPD)

4. Postpartum depression (PPD)
drstubbeman.com

Depresi pasca melahirkan terjadi pada Mama yang merasa kaget akan perubahan yang terjadi pada dirinya, baik perubahan fisik, mental, emosi maupun aktivitas sehari-harinya.

Kondisi ini cenderung membuat Mama mudah sekali merasa sedih dan marah tanpa sebab.

Perempuan yang mengalami PPD cenderung mengalami penurunan libido seks yang dratis.

Jangankan memikirkan nikmatnya bercinta, pada kondisi ini Mama justru sedang berperang dengan dirinya sendiri demi mengatasi depresi dan menjadi ibu yang baik untuk si Kecil.

Jika kondisi ini terjadi pada Mama, sebaiknya bantu ia dengan mendengarkan segala keluh kesahnya atau membawanya berkonsultasi dengan psikiatri jika kondisi mental Mama makin memburuk.

5. Takut sakit saat berhubungan seks

5. Takut sakit saat berhubungan seks
Freepik/Teksomolika

Sebagian Mama merasa takut sakit saat harus berhubungan seks pasca melahirkan, terutama jika ini adalah persalinan pertama.

Mama takut penetrasi penis bisa merobek luka jahitan pada vagina jika persalinan dilakukan secara normal.

Sementara Mama yang melahirkan lewat C-Section merasa takut aktvitas seks mempengaruhi luka pasca operasi.

Hal ini menjadi lumrah mengingat melahirkan bukanlah proses yang mudah. Tubuh Mama mengalami perubahan yang besar setelah mengeluarkan bayi, yang bahkan tak jarang menimbulkan trauma.

Jadi, tunggu sampai proses penyembuhan benar-benar usai ya, Pa.

6. Ungkapan cinta selain seks

6. Ungkapan cinta selain seks
Unsplash/Sharon McCutcheon

Ada banyak cara yang bisa dilakukan pasangan suami isteri untuk mengungkapkan rasa cinta selain berhubungan seks.

Saat kondisi Mama masih dalam masa penyembuhan, Papa bisa memberinya support dengan cara memijat pelan, memeluk, dan mendengarkan segala keluh kesahnya.

Jangan lupa mengirim pesan, walau hanya sekedar pengingat makan siang atau mengucapkan ‘I love you’. Kelihatannya mungkin sepele, tapi hal itu mampu memperkuat bonding antara Mama dan Papa.

Baca juga:

The Latest