Baru Menikah, Perempuan Ini Kabur dari Suaminya karena Alasan Gaji

Dilansir dari laman eva.vn, Duong Gia Minh bertemu dengan perempuan bernama Truong Le melalui perjodohan tiga tahun lalu. Kala itu, mereka yang sama-sama berasal dari Tiongkok tampak tidak butuh waktu lama untuk mengonfirmasikan hubungan.

Akan tetapi, mereka tidak banyak bertemu atau bicara. Setahun kemudian, pasangan tersebut hanya bertemu sebanyak empat kali.

Suatu ketika, Truong Le bertemu dengan Duong Gia Minh. Dia bercerita tentang keluarganya yang mendesaknya untuk menikah. Duong Gia Minh saat itu mendengar dan mengaku bahwa dirinya juga mengalami masalah yang sama, yakni didesak orangtua untuk menikah.

Berangkat dari hal itu, Duong Gia Minh akhirnya mengajak Truong Le untuk menikah.

Ajakan tersebut ternyata tidak langsung diiyakan oleh Truong Le. Alih-alih langsung setuju, Truong Le memilih berpikir sejenak dan berkata kepada Duong Gia Minh bahwa dirinya bisa menikah, tapi dirinya tidak memiliki perasaan cinta kepada Duong.

Akan tetapi, perkataan tersebut tidak membuat Duong Gia Minh mundur begitu saja. Dia bahkan mengatakan bahwa perasaan bisa dikembangkan secara bersama-sama setelah menikah terlebih dahulu.

Mereka kemudian menikah. Di malam pernikahan, Truong Le tiba-tiba menanyakan kepada suaminya mengenai gaji. Awalnya, Duong Gia Minh ragu untuk mengatakan sebenarnya mengenai gajinya.

Dengan ragu dia kemudian berkata, "Saya adalah pekerja musiman di perusahaan, gaji saya 1.800 yuan (Rp 3,9 juta) sebulan."

Jawaban Duong Gia Minh mengenai gaji ternyata benar-benar di luar harapan Truong Le. Mendengar jawaban itu tentu membuat perasaan Truong Le menjadi terkejut.

Sebagai reaksi, Truong Le bahkan langsung menolak untuk melakukan hubungan seksual dengan Duong Gia Mih. Saat itu, Truong Le beralasan bahwa dirinya merasa tidak enak badan.

Sayangnya, Duong Gia Minh justru merasa terpikir dengan respons yang diberikan oleh istrinya. Alhasil, dia jadi tidak bisa tidur.

Tiga hari setelah menikah, Truong Le mengejutkan suaminya. Truong Le saat itu memilih mengemasi barang bawaannya dan mengatakan bahwa dirinya akan pulang untuk mengunjungi keluarganya. Akan tetapi, sejak itu Truong Le tidak pulang ke rumah suaminya.

Sadar istrinya tak kunjung pulang ke pelukannya, Duong Gia Minh kemudian membujuk istrinya untuk pulang. Bukannya langsung pulang, Truong Le malah menunda-nunda kepulangannya dengan alasan merindukan orangtua.

Sejak itu, Duong Gia Minh mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan rumah tangganya. Dia kemudian masih berusaha menelpon istrinya dan meminta untuk kembali.

Saat itu, Truong Le terus terang menolak dan seperti memberi isyarat bahwa dirinya meminta sebuah rumah. Dia berkata, "Jika kamu tidak bisa membelikan saya rumah, bolehkah saya kembali?"

Keesokan harinya, Duong Gia Minh mengajukan permohonan pembelian rumah. Namun, pihak perusahaan memintanya untuk menunggu informasi lebih lanjut.

Sebulan berlalu, Truong Le ternyata masih belum kembali. Sadar bahwa situasi yang dihadapinya benar-benar serius, Duong Gia Minh berusaha kembali menelepon istrinya dan meminta untuk pulang.

"Kamu pulang dulu, tidak baik kita tinggal berjauhan," kata Duong.

Bukan jawaban baik, Truong Le di ujung telepon dengan sedikit marah mengatakan, "Kamu bahkan tidak bisa membelikanku rumah, di mana aku akan tinggal ketika aku sampai di rumah?"

Duong Gian Minh berpikir sejenak dan merasa bahwa hidup terpisah seperti ini tidaklah baik. Oleh karena itu, demi menyelamatkan pernikahan, Duong Gia Minh memutuskan untuk tanpa ragu pindah ke rumah papa mertuanya.

Sayangnya, keadaan justru menjadi tidak lebih baik. Pada malam itu, betapa terkejutnya Duong Gia Minh, yang saat itu baru saja selesai mandi, mengetahui istrinya hilang.

Mengenai hal itu, mama mertuanya dengan putus asa menjelaskan bahwa pada siang hari Truong Le berada di rumah, sementara pada malam hari Truong Le tinggal bersama bibi dan pamannya.

Tahu akan hal itu membuat Duong Gia Minh sangat marah sampai wajahnya menjadi pucat. Dia pun bahkan tidak bisa tidur. Hal yang membuatnya semakin kecewa adalah istrinya telah tinggal bersama bibi dan pamannya selama lebih dari sebulan sejak pindah.

Dalam rasa keputusasaan, Duong Gia Minh akhirnya memilih untuk kembali pulang ke rumahnya lagi.

Setahun lebih telah berlalu, Truong Le masih belum berniat untuk kembali ke suaminya. Meski sangat marah dan terluka, Duong Gia Minh ternyata tetap tidak menyerah dan terus berusaha menyelamatkan pernikahannya.

Setiap hari raya, dia mengirimkan uang kepada istrinya dengan harapan bisa mempererat hubungan mereka. Truong Le pun dengan senang hati menerima amplop merah dari suaminya, tetapi dia sama sekali tak berniat untuk kembali ke Duong Gia Minh.

Keadaan semakin sulit dengan perasaan Duong Gia Minh yang sangat menderita dan semakin memendam amarah dan rasa sakit di hatinya saat hadapi kritikan dan tuduhan dari tetangganya. Mereka menuding dan berpikir Duong telah melakukan sesuatu tak bermoral.

Suatu hari, Duong Gia Minh menemukan istrinya menggunakan deposit untuk membeli mobil dan mendaftarkannya atas nama papa mertuanya. Tak bisa lagi menyembunyikan kemarahan, dia kemudian memilih mengajukan gugatan cerai ke pengadilan.

Jadi, itulah kisah mengenai perempuan kabur dari suaminya karena alasan gaji. Dari cerita tersebut, situasi yang dihadapi oleh Duong Gia Minh memang sangat sulit untuk dihadapi oleh siapa pun.