Benarkah Drama Korea Queen of Tears dari Kisah Nyata?

Lee Boo-jin lahir di Seoul, 6 Oktober 1970, Boo-jin adalah adik dari chairman Samsung saat ini yaitu Lee Jae-yong dan juga kakak dari chairman of Samsung Walfare Foundation Lee Soo-hyun.

Kisahnya viral seantero Korea Selatan karena menikahi laki-laki dari golongan 'rakyat biasa'. Umumnya, jika chaebol ini ingin menikah, mereka harus menikahi sesama chaebol juga, tentu bertujuan melanggengkan usaha mereka yang disebut pernikahan politik.

Mirip dengan Hong Hae-in (Kim Ji-won) dan Baek Hyun-woo (Kim Soo-hyun) di drakor Queen of Tears. Hae-in berasal dari anak konglomerat pemilik bisnis Pasaraya Queens. Hae-in menikahi Hyun-woo yang berlatar belakang sebagai karyawan biasa yang bekerja pula di Pasaraya Queens sebagai tim hukum.

Namun, di drakor Queen of Tears Hyun-woo berpendidikan baik, di mana ia lulusan Fakultas Hukum Universitas Nasional Seoul. Beda dengan kisah Boo-jin, suami bekas pengawalnya itu diketahui hanya berijazah SMA.

Jabatan Boo-jin ketika lulus dari perkuliahan adalah sebagai anak magang di perusahaan milik keluarganya. Namun, saat itu biodata dan profil Boo-jin belum diketahui secara luas oleh karyawan-karyawan Samsung pada umumnya.

Lagi dan lagi, karakter Hae-in di drakor Queens of Tears mengawali kariernya sebagai anak magang pula di Pasaraya Queens. Kala itu, tanpa disadari Hyun-woo sering membantu Hae-in dalam pekerjaannya. Benih-benih cinta pun muncul di antara mereka berdua.

Lee Boo-jin menikah dengan eks pengawalnya pada tahun 1999 silam, pernikahannya di warnai komentar dari masyarakat Korea Selatan, mereka menilai pernikahan itu melanggar norma masyarakat.

Berkat pernikahannya, mereka dikaruniai satu anak yang bernama Im Dong-hyun yang lahir di tahun 2007.

Boo-jin dan Woo-jae mengarungi bahtera rumah tangga selama 17 tahun lamanya. Sayang, di tengah-tengah perjalanannya Boo-jin menggugat cerai Woo-jae di tahun 2014 karena konflik rumah tangga yang kerap bersitegang. Atas gugatan itu, Boo-jin berhasil mendapatkan hak asuh anak.

Kisah kehidupan rumah tangga setelah menikah hampir mirip dengan Queen of Tears. Di mana, selama tiga tahun pernikahan karakter Hyun-woo dan Hae-in semakin mesra dan berwarna. Tetapi, ada satu titik peristiwa yang membuat komunikasi Hyun-woo dan Hae-in memburuk, yakni Hae-in mengalami keguguran.

Singat cerita, kehidupan tiga tahun pasca menikah, komunikasi Hyun-woo dan Hae-in semakin memburuk. Hingga puncaknya, Hyun-woo berniat untuk menggugat cerai Hae-in karena merasa tak kuat dengan tekanan yang diderita Hyun-woo.

Berbeda dengan drakor Queen of Tears. Setelah Boo-jin menggugat cerai suaminya, Woo-jae malah tak terima dengan keputusan Boo-jin untuk menceraikannya. Akhirnya, Woo-jae menuntut balik Boo-jin dengan tuntutan material sekitar 17 triliun rupiah, di saat yang bersamaan Woo-jae juga mengklaim tak pernah mau menikahi Boo-jin.

Melihat peliknya perseteruan antara Boo-jin dan Woo-jae. Jika karakter Hyun-woo dan Hae-in di Queen of Tears malah berbeda. Hae-in yang sedang mengidap penyakit langka berubah menjadi pribadi yang lebih baik kepada Hyun-woo.

Hyun-woo dan Hae-in pun memutuskan menjalin kehidupan asmaranya lagi alias rekonsiliasi. Hyun-woo semakin menyayangi dan mengasihi istrinya dan selalu menemaninya kapan pun dan di mana pun.

Bagi Hyun-woo, Hae-in adalah cinta pertamanya yang tak boleh dilepaskan bahkan ditinggalkan. Bagaimana pun caranya Hyun-woo berpikir Hae-in mesti hidup meskipun di pengobatan Hae-in bisa berdampak vital terhadap hubungan cinta mereka.

Nah itu dia, informasi tentang benarkah drama Korea Queen of Tears dari kisah nyata. Well, nyatanya banyak kemiripan yang terjadi antara drama ini dengan hubungan anak konglomerat Samsung Group. Lewat cerita di atas, bagaimana menurut Mama?