Biodata dan Profil Bukhori Yusuf, Diduga KDRT ke Istri Kedua

• Nama lengkap: Bukhori Yusuf
• Tempat, tanggal lahir: Jepara, 5 Maret 1965
• Agama: Islam
• Istri: Rosita Komala Dewi
• Anak: 4
• Pekerjaan: Politisi

Selain melalui biodata singkat, kamu juga bisa mengenal sosok Bukhori Yusuf dari beberapa fakta profil tentangnya. Menariknya, ada beberapa hal yang bisa kamu ketahui dari sosoknya.

Berikut beberapa fakta profil Bukhori Yusuf yang sudah berhasil diulas. 

K.H. Bukhori Yusuf atau yang dikenal Bukhori Yusuf merupakan seorang politisi Indonesia yang lahir di Jepara, 5 Maret 1965. Ia sendiri pernah menjabat sebagai anggota legislatif DPR RI Komisi VIII dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2019-2024.

Menariknya, Bukhori merupakan salah satu dari lima kader PKS dari Jawa Tengah yang berhasil melenggang ke DPR RI.

Sebelumnya, Bukhori pernah menjabat sebagai anggota legislatif DPR RI di Komisi III periode 2009-2014 mewakili Dapil Sumatra Selatan II dan pernah menjabat sebagai anggota Lembaga Pengkajian MPR RI sejak 2015 hingga 2019.

Dalam kehidupan asmara pribadinya, Bukhori Yusuf diketahui sudah menikah dengan istrinya bernama Rosita Komala Dewi.

Dari pernikahan tersebut, Bukhori dan istrinya telah dikaruniai empat orang anak yang terdiri dari sepasang putra dan putri.

Sebelum memutuskan untuk berkecimpung di dunia politik, Bukhori Yusuf rupanya sempat terjun ke dunia pendidikan dengan melakukan kegiatan mengajar di sejumlah instansi pendidikan.

Menurut berbagai sumber, Bukhori tercatat pernah menjadi dosen di Universitas Mercu Buana hingga Sekolah Tinggi Ilmu Usluhudin Dirasat Islamiyah Al-Hikmah, Jakarta.

Tidak hanya sebagai tenaga pendidik, Bukhori juga pernah menjalankan tugas di beberapa intansi pendidikan. Pada tahun 2005 silam, Bukhori diangkat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Usluhudin (STIU) Dirasat Islamiyah Al-Hikmah, Jakarta.

Masih di tahun yang sama, ia juga menjabat sebagai pengasuh SMP IT Boarding School Insan Mubarak sekaligus Ketua Yayasan Al Mubarak di Kembangan, Jakarta Barat.

Selama ini, Bukhori Yusuf memang dikenal sebagai seorang politisi. Jiwa kepemimpinannya bahkan sudah terlihat sejak dirinya masih bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Di samping kegiatan belajarnya, Bukhori diketahui aktif terlibat di kegiatan organisasi.

Awal kariernya di organisasi bermula saat ia ditunjuk sebagai Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MTs Walisongo, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah. Kariernya pun berlanjut sebagai Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Anak Cabang Pecangaan dan Ranting Karangrandu, Jepara.

Performa kepemimpinannya bahkan mulai semakin terasah saat memasuki dunia perkuliahan. Pada tahun 1990 silam, Bukhori menjabat sebagai Ketua Pelaksana Daurah Musim Semi bagi mahasiswa Indonesia di Arab Saudi.

Sepulangnya ke Indonesia, Bukhori kemudian melanjutkan aktivitas berorganisasinya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan menjabat sebagai Sekretaris Dewan Syariah Pusat PKS (2005-2010), Direktur Eksekutif Dewan Syariah Pusat PKS (2011-2012), dan Ketua Badan Perencanaan DPP PKS sejak tahun 2012.

Sosok Bukhori Yusuf ternyata tidak hanya dikenal sebagai seorang politisi saja. Bukhori juga dikenal oleh masyarakat sebagai tokoh ulama.

Menariknya, di sela kesibukannya di parlemen, lelaki yang memiliki hobi membaca dan bersepeda ini turut terlibat aktif dalam kegiatan dakwah di masyarakat. Ia bahkan kerap diundang sebagai narasumber untuk mengisi acara pengajian di sejumlah masjid.

Selain soal karier dan kehidupan asmara, tak sedikit pula orang yang merasa penasaran dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh Bukhori Yusuf.

Dikutip dari situs resmi DPR RI, Bukhori Yusuf menempuh pendidikan sarjana atau S1 bahasa Arab di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Jakarta pada tahun 1985-1987.

Tak hanya itu, Bukhori juga diketahui menempuh pendidikan S1 Ilmu Hadist dan Studi Islam di Universitas Islam Madina, Arab Saudi, pada tahun 1988-1992.

Dikutip dari blog pribadinya, Bukhori melanjutkan studi pascasarjananya di Wifaq Madaris Salafiyah, Pakistan dan Universitas Muhammadiyah Jakarta mengambil studi konsentrasi Hukum Islam. Hal itu dilakukan setelah Bukhori lulus dari studi sarjananya.

Di tengah perjalanan karier politik Bukhori Yusuf, ada sebuah permasalahan yang datang menghampirinya. Ia diketahui tersandung kasus dugaan KDRT yang diduga dilakukannya kepada istri keduanya berinisial M.

Kuasa hukum korban, Srimiguna, menjelaskan bahwa Bukhori telah melakukan berbagai dugaan kekerasan, mulai dari kekerasan fisik, seksual, hingga psikis. Kuasa hukum M bahkan menyebut Bukhori diduga memukul, membanting, hingga menginjak kliennya yang sedang hamil.

"Menonjok berkali-kali ke tubuh korban dengan tangan kosong, membanting, dan menginjak-injak tubuh korban yang sedang hamil," kata Srimiguna melalui keterangannya, Senin (22/5/2023).

"Diduga BY sering menghina fisik dan membandingkan korban dengan perempuan lain. Bahkan kerap memaksa korban melakukan hubungan seksual tak wajar, hingga membuat korban mengalami sakit dan pendarahan," katanya.

Menurut kuasa hukum korban, Bukhori selalu menyatakan cintanya kepada M sebelum menikah. Pernikahan mereka pun berjalan harmonis sampai akhirnya terjadi KDRT pada tahun 2022 lalu.

Setelah KDRT itu dilakukan, Bukhori kabarnya sering memohon dan meminta maaf kepada korban agar tak dilaporkan ke polisi dan MKD DPR RI. Walau demikian, korban memutuskan untuk meminta perlindungan ke LPSK.

Atas dugaan KDRT yang dilakukan, Bukhori Yusuf kabarnya sudah dilaporkan oleh istri keduanya ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI. Kasus KDRT itu bahkan sudah dilaporkan pada November 2022 lalu ke Polrestabes Bandung.

Pengacara Bukhori, Maharani Siti Sophia menjelaskan bahwa Bukhori dan M pernah menikah secara siri. Pernikahan yang hanya berlangsung 9 bulan tersebut disebut sudah berakhir dengan perceraian.

Maharani menjelaskan, Bukhori menceraikan istrinya karena tidak tahan dengan sikap M yang ingin menguasai Bukhori secara moril dan materiel. Tindakan yang dilakukannya ialah dengan cara menekan dan mengancam.

Maharani juga mengatakan fitnah dan tuduhan terhadap Bukhori dilakukan karena M masih berharap rujuk kembali. Dia bahkan menyebut M selalu mengancam Bukhori bakal melapor ke MKD jika diceraikan.

"Berdasarkan informasi yang saya terima, M pernah mengalami trauma dan depresi akibat suami sebelumnya, dan bahkan M selama ini terdaftar sebagai pasien di RSKO Pasar Rebo akibat penyakit depresi yang dideritanya," ucap Maharani.

Kasus dugaan KDRT yang diduga dilakukan Bukhori Yusuf pun turut berimbas pada karier politik yang sudah dibangunnya. Dari informasi yang beredar, Bukhori disebut telah mundur dari partainya dan DPR.

Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS mengatakan bahwa Bukhori Yusuf sudah meneken surat pengunduran diri setelah dilaporkan mengenai kasus dugaan KDRT. Kasus ini bahkan sudah dibawa ke ranah partai.

Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Adang Daradjatun, menjelaskan bahwa Bukhori Yusuf sudah mundur dari partainya, PKS. Dengan demikian, MKD pun tidak lagi melanjutkan proses laporan kasus tersebut.

Adang yang juga merupakan anggota Dewan Penasihat PKS menjelaskan bahwa Bukhori sudah mengundurkan diri dari partai beberapa bulan sebelum dilaporkan ke MKD terkait kasus dugaan KDRT.

Jadi, itulah rangkuman informasi seputar biodata dan profil Bukhori Yusuf, sosok yang diduga lakukan KDRT ke istri kedua. Dari beberapa fakta di atas, kini kamu jadi lebih mengenal sosok Bukhori Yusuf.