Youtube.com/Sinemaku Pictures
Bryan Domani juga menilai bahwa perjalanan Ben bukan soal siapa yang benar atau salah. Konflik yang dialami Ben lebih tentang pilihan hidup yang sama-sama menyakitkan, apa pun keputusan akhirnya.
“Ben itu nggak kalah, dan juga nggak menang. Dia cuma memilih jalan yang paling sedikit melukai,” tutur Bryan.
Umay menambahkan bahwa konflik dalam film Patah Hati yang Kupilih memang dirancang untuk terasa dekat dengan realita. Hubungan beda agama tidak ditampilkan sebagai drama hitam-putih, melainkan sebagai situasi kompleks yang sering kali tidak memiliki solusi ideal.
Pada akhirnya, karakter Ben menjadi cerminan banyak orang yang pernah berada di persimpangan antara cinta dan keyakinan. Lewat peran Bryan Domani, film Patah Hati yang Kupilih mengajak penonton memahami bahwa setiap hubungan memiliki konteks dan beban yang berbeda, meski terlihat serupa di permukaan.
Jadi, bagaimana menurut Mama, apakah cinta selalu harus diperjuangkan sampai akhir?
Siapa karakter Ben yang diperankan Bryan Domani dalam film Patah Hati yang Kupilih? | Ben adalah sosok laki-laki yang mencintai dengan tulus, tetapi harus menghadapi konflik perbedaan keyakinan dan tekanan keluarga dalam hubungannya. |
Apa tantangan utama karakter Ben dalam film Patah Hati yang Kupilih? | Ben dihadapkan pada pilihan hidup yang berat karena cintanya tidak hanya menyangkut perasaan pribadi, tetapi juga tanggung jawab dan nilai yang diyakininya. |
Apa pesan cinta yang ingin disampaikan lewat karakter Ben? | Film Patah Hati yang Kupilih menunjukkan bahwa cinta dewasa tidak selalu tentang memiliki, melainkan tentang memahami batas dan memilih jalan yang paling sedikit melukai. |