Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Psikolog Ungkap Cara Menghadapi Orang yang Ingin Bunuh Diri
Freepik

Intinya sih...

  • Psikolog Hertha Christabelle menekankan pentingnya sikap tenang, empati, dan menjadi pendengar yang tulus saat menghadapi orang yang ingin bunuh diri.

  • Hal-hal yang harus dihindari mulai dari menyalahkan, membandingkan, atau berjanji menyimpan rahasia ketika keselamatan sudah terancam.

  • Dukungan kecil dari keluarga, teman, dan komunitas seperti menanyakan kabar dengan tulus serta memberi apresiasi sederhana bisa menjadi penyelamat nyawa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap tanggal 10 September, dunia memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia (World Suicide Prevention Day). Momen ini menjadi pengingat bahwa bunuh diri bukanlah isu sepele, melainkan masalah serius yang bisa menimpa siapa saja, tanpa memandang usia, latar belakang, maupun status sosial.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 700 ribu orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya. Artinya, setiap 40 detik ada satu orang yang kehilangan nyawa karena merasa tidak sanggup menghadapi tekanan hidup.

Di Indonesia sendiri, isu kesehatan mental semakin sering diperbincangkan, namun masih banyak orang yang merasa sendirian dan tidak tahu harus mencari pertolongan ke mana.

Padahal dukungan kecil dari orang terdekat bisa menjadi penyelamat. Kehadiran seseorang yang mau mendengarkan dengan tulus sering kali jauh lebih berarti dibandingkan seribu nasihat.

Untuk itu, Popmama berbincang dengan Psikolog Hertha Christabelle mengenai langkah-langkah menghadapi orang yang ingin bunuh diri. Menurutnya, sikap tenang, empati, dan kepedulian bisa menjadi kunci dalam menyelamatkan nyawa seseorang.

Berikut ini Popmama.com telah mengumpulkan cara menghadapi orang yang ingin bunuh diri menurut psikolog.

Yuk, disimak!

Kumpulan Cara Menghadapi Orang yang Ingin Bunuh Diri Menurut Psikolog

1. Tetap tenang, tunjukkan empati, dan temani mereka

Freepik

Langkah pertama yang sangat penting adalah tetap tenang.

Menurut Psikolog Hertha Christabelle, jangan panik ketika seseorang mengutarakan keinginannya untuk bunuh diri.

“Temani dan dengarkan perasaannya, validasi tanpa menghakimi atau membandingkan,” jelasnya.

Selain itu, penting juga untuk menjauhkan mereka dari alat berbahaya, seperti tali atau benda tajam. Jika kondisinya sudah mengkhawatirkan, segera hubungi keluarga, teman dekat, atau bahkan bawa mereka ke rumah sakit terdekat.

Di Indonesia, ada nomor darurat 119 ext 8 yang bisa dihubungi untuk kasus darurat kesehatan jiwa.

2. Hindari menyalahkan atau menutup-nutupi masalah

Freepik

Sering kali, niat baik bisa berubah jadi menyakitkan jika kita salah bersikap. Psikolog Hertha Christabelle menegaskan bahwa kita tidak boleh menyalahkan, menghakimi, atau membandingkan penderitaan mereka dengan orang lain.

“Bagaimana pun, mereka sedang berada di masa yang sulit,” ujarnya.

Selain itu, jangan pernah berjanji untuk menyimpan rahasia jika keselamatan mereka sudah terancam. Jangan pula mencoba menyelesaikan masalah sendirian.

Ajak keluarga, teman, atau tenaga kesehatan agar penanganan lebih aman dan terkoordinasi.

3. Jadilah pendengar tulus dan bukan pemberi solusi instan

Freepik

Banyak orang yang salah kaprah, mengira bahwa orang yang ingin bunuh diri butuh nasihat atau solusi cepat. Padahal, ia lebih dibutuhkan adalah teman bicara yang tulus.

“Jadilah pendengar yang rendah hati, posisikan diri sebagai sesama manusia. Tunjukkan empati dengan menerima dan memvalidasi perasaan mereka, misalnya dengan berkata: Saya membayangkan jadi kamu, rasanya berat banget ya, wajar kalau kamu lelah sekali.’,” ungkap psikolog Hertha Christabelle.

Dengan cara ini, mereka merasa bahwa perasaannya benar-benar diterima, bukan disepelekan atau dihakimi.

4. Ajak untuk mencari bantuan profesional di waktu yang tepat

Freepik

Menurut psikolog Hertha Christabelle, orang terdekat memiliki peran penting untuk mendorong seseorang mencari bantuan profesional.

Ini sangat diperlukan ketika sudah ada tanda-tanda serius, seperti:

  • Tidak merawat diri (jarang mandi, tidak mau makan, mengurung diri).

  • Menolak berinteraksi dengan keluarga atau teman.

  • Menurun performa kerja, sering lupa atau tidak semangat.

  • Ada perilaku melukai diri sendiri.

  • Secara langsung bercerita tentang keinginan bunuh diri.

Dalam kondisi seperti itu, segera arahkan mereka ke psikolog, psikiater atau layanan darurat agar mendapatkan penanganan yang tepat.

5. Tunjukkan kepedulian kecil yang bisa menyelamatkan nyawa

Freepik

Psikolog Hertha Christabelle menekankan bahwa keluarga, teman, dan komunitas sekitar punya peran besar dalam mencegah bunuh diri.

Dukungan kecil seperti menanyakan kabar dengan tulus, mendengarkan perasaan, dan memberi apresiasi sederhana dapat memberi semangat hidup baru bagi mereka.

“Sering kali mereka tidak butuh solusi, tapi teman bicara. Satu senyuman bisa menularkan emosi baik. Satu menit mendengarkan bisa meringankan hari. Satu kepedulian bisa menyelamatkan nyawa,” pesannya.

Itulah kumpulan cara menghadapi orang yang ingin bunuh diri menurut psikolog. Menghadapi orang yang ingin bunuh diri memang bukan hal yang mudah, apalagi jika kita sendiri belum pernah mengalaminya secara langsung.

Namun, seperti yang diingatkan Psikolog Hertha Christabelle, kepedulian kecil seperti mendengarkan tanpa menghakimi, menunjukkan empati, dan hadir sebagai teman bicara bisa memberi dampak besar bagi mereka yang sedang berjuang dengan rasa putus asa.

Penting juga untuk diingat bahwa kita tidak harus melakukannya sendirian. Libatkan keluarga, teman dekat, dan tenaga profesional agar orang yang sedang dalam krisis bisa mendapatkan pertolongan yang tepat.

Bunuh diri bisa dicegah, dan peran kita sebagai orang terdekat sangatlah berarti. Satu senyuman, satu menit mendengarkan, atau satu kepedulian sederhana bisa menjadi alasan bagi seseorang untuk terus bertahan hidup.

Editorial Team