Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan bertengkar di rumah
pexels/Proyek Saham RDNE

Intinya sih...

  • Orang dengan NPD memiliki rasa percaya diri berlebihan dan minim empati

  • Pasangan NPD cenderung manipulatif, sulit menerima kritik, dan ingin mengontrol

  • Tenangkan diri, bangun dukungan dari orang terdekat, utamakan keselamatan diri dan tahu kapan harus pergi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjalani hubungan dengan pasangan yang memiliki Narcissistic Personality Disorder (NPD) bukanlah hal yang mudah. 

Banyak yang merasa lelah secara emosional, bingung, bahkan mempertanyakan nilai diri sendiri karena dinamika hubungan yang tidak sehat. 

Lantas, bagaimana cara menghadapi pasangan NPD?

Pembahasannya telah Popmama.com siapkan berdasarkan penjelasan dari Psikolog nih!

Apa Itu Orang dengan NPD?

freepik/freepik

Orang dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah individu yang memiliki pola kepribadian ditandai oleh rasa percaya diri berlebihan, kebutuhan kuat untuk dikagumi, serta minimnya empati terhadap orang lain. 

Mereka cenderung merasa dirinya paling penting, sulit menerima kritik, dan sering menempatkan kebutuhan serta kepentingan pribadi di atas orang lain, termasuk pasangan atau keluarga.

Dalam hubungan sehari-hari, orang dengan NPD bisa sangat manipulatif dengan ciri-ciri umum ingin mengontrol atau enggan mengakui kesalahannys. Saat terjadi konflik, mereka bisa memutar balikkan keadaan agar terlihat sebagai korban atau pihak yang benar. 

Perilaku ini bukan sekadar sifat egois biasa, melainkan pola yang menetap dan memengaruhi cara mereka berpikir, merasakan, serta berinteraksi dengan orang lain, sehingga sering kali membuat orang di sekitarnya merasa lelah secara emosional dan tidak dihargai.

Ciri-ciri Pasangan NPD Menurut Psikolog

Popmama.com/Hari Firmanto

Orang dengan NPD umumnya memiliki empati yang sangat minim terhadap perasaan orang lain. Hal ini membuat pasangannya sering merasa tidak dihargai, diabaikan, atau bahkan disalahkan atas masalah yang terjadi dalam hubungan.

Dalam konflik, pasangan NPD cenderung tidak mau disalahkan dan selalu berusaha memposisikan diri sebagai pihak yang benar.

“Orang NPD punya ciri minim empati, yang membuat pasangannya merasa tidak dihargai, dan ketika ada konflik dia tidak mau disalahkan. Karena nggak mau disalahkan, mereka menggunakan kontrol dan manipulatif, sehingga pasangannya merasa bersalah,” kata Dya Adis Putri Rahmadanti, M.Psi, Psikolog, C.Ht, Psikolog klinis & Hipnoterapis Audentia Mind Medcare, saat diwawancarai dalam sesi Popmama Talk edisi Desember 2025

Cara Mengelola Hubungan dengan Pasangan NPD

1. Tenangkan diri, jangan terjebak dalam ego

pexels/RDNE Stock project

Salah satu tantangan terbesar menghadapi pasangan NPD adalah saat emosi mereka memuncak. Dalam kondisi ini, adu argumen justru sering berujung pada konflik yang lebih besar dan melelahkan secara mental.

“Jangan ikutin ego mereka. Kalau mereka emosinya naik, jangan ikut naik. Cari waktu untuk tenangkan diri dulu. Kalau situasinya sudah kondusif, baru bisa diajak ngobrol,” jelas Dya Adis Putri Rahmadanti, M.Psi, Psikolog, C.Ht.

Mengambil jarak sejenak bukan berarti menghindar, melainkan upaya untuk melindungi diri dari konflik yang tidak produktif. Setelah situasi lebih kondusif dan emosi mereda, barulah komunikasi bisa dilakukan dengan lebih rasional. 

Dengan cara ini, pasangan memiliki peluang lebih besar untuk menyampaikan perasaan tanpa kembali terjebak dalam manipulasi emosional.

2. Bangun dukungan dari orang-orang terdekat agar tidak merasa sendirian

pexels/RDNE Stock project

Berada dalam hubungan dengan pasangan NPD sering membuat seseorang merasa terisolasi. Pasangan NPD bisa secara halus menjauhkan pasangannya dari keluarga atau teman, sehingga korban merasa sendirian dan tidak punya tempat bercerita.

“Cari dukungan sosial dari keluarga, teman, psikolog, atau praktisi lain supaya tidak merasa sendiri,” ungkap Dya Adis Putri Rahmadanti, M.Psi, Psikolog, C.Ht.

Dukungan dari orang-orang terpercaya dapat membantu menguatkan perspektif dan mengembalikan rasa percaya diri.

Dengan memiliki support system yang sehat, pasangan bisa melihat situasi dengan lebih objektif dan mendapatkan validasi bahwa perasaan lelah, sedih, atau bingung yang dirasakan adalah hal yang wajar.

3. Utamakan keselamatan diri dan tahu kapan harus pergi

pexels/Timur Weber

Dalam kondisi tertentu, hubungan dengan pasangan NPD bisa berkembang menjadi kekerasan, baik secara verbal maupun fisik. Pada titik ini, mempertahankan hubungan bukan lagi pilihan yang sehat.

“Jika sudah ada kekerasan verbal atau fisik, utamakan keselamatan diri. Jangan bertahan kalau diri sendiri sudah babak belur,” pungkasnya 

Bagaimana pun juga,  keselamatan dan kesehatan mental harus selalu menjadi prioritas utama. 

Bertahan dalam hubungan yang merusak bisa meninggalkan luka psikologis jangka panjang. Mengenali batas diri dan berani memilih keselamatan adalah bentuk self-love yang paling penting.

Demikian pembahasan mengenai cara menghadapi pasangan NPD. Jangan sungkan untuk meminta pertolongan Psikolog jika memang sudah dibutuhkan ya, Ma. 

POPMAMA TALK Desember 2025 - Dya Adis Putri Rahmadanti, M.Psi, Psikolog, C.Ht

Psikolog klinis & Hipnoterapis Audentia Mind Medcare

Senior Editor - Novy Agrina

Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias

Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana

Script - Sania Chandra Nurfitriana

Social Media - Irma Erdiyanti

Photographer - Hari Firmanto

Videographer - Hari Firmanto

Video Editor - Hari Firmanto

Design - Aristika Medinasari

Editorial Team