Perintah istri untuk taat pada suami banyak terdapat dalam hadis. Perlu diingat kalau taat pada suami merupakan salah satu kewajiban istri. Bahkan, ditegaskan dalam salah satu hadis, akan dibukakan pintu surga dan bisa masuk dari pintu mana pun ketika istri taat pada suami.
Rasulullah bersabda, "Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah Swt., maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya selain istri yang salihah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, rida bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya ketika suaminya pergi." (HR Ibnu Majah)
Rasulullah bersabda, "Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu mempunyai istri yang salihah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu, dan jika diperintah, maka ia menaatimu." (HR Hakim)
Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa ayat 34:
الرجال قوامون على النساء بما فضل الله بعضهم على بعض وبما انفقوا من اموالهم فالصلحت قنتت حفظت للغيب بما حفظ الله والتى تخافون نشوزهن فعظوهن واهجروهن فى المضاجع واضربوهن فان اطعنكم فلا تبغوا عليهن سبيلا ان الله كان عليا كبيرا ٣٤
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar." (QS An-Nisa: 34)
Perlu dipahami bahwa cinta dan taat kepada suami tidak boleh melebihi cinta serta ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya karena sudah berada dalam ranah keimanan. Ketaatan kepada suami tidak bersifat mutlak, sehingga tak boleh taat kepada suami dalam hal kemaksiatan.
"Tidak ada kewajiban taat jika diperintahkan untuk durhaka kepada Allah. Kewajiban taat hanya ada dalam kebajikan." (HR Bukhari dan Muslim)
"Janganlah kalian (para suami) melarang para perempuan bagiannya (istri-istrinya) ke masjid kalau mereka meminta izin kepadamu." (HR Muslim)
Selain ganjaran surga apabila menaati suami, terdapat pula ancaman jika istri tidak menaati suami. Di zaman modern ini, sering sekali seorang istri tidak lagi mau menaati suaminya. Apalagi ketika penghasilan, pendidikan, atau kedudukan istri lebih tinggi.
"Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh" (HR. Bukhari dan Muslim)