Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Daftar Soundtrack Film Hanya Namamu dalam Doaku
Instagram.com/cakecaine

Intinya sih...

  • Film Hanya Namamu dalam Doaku memiliki tiga soundtrack, salah satunya ‘Berpayung Tuhan’ dari Nadin Amizah.

  • Kisah di balik lagu 'Berpayung Tuhan' yang dipilih sebagai soundtrack utama film ini, mengandung makna mendalam dan pesan spiritual dari musisi mendiang Gustiwiw.

  • Produser memilih lagu 'Berpayung Tuhan' karena pesan dalam liriknya yang universal dan mampu menyentuh berbagai generasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film Hanya Namamu dalam Doaku menghadirkan cerita yang menyentuh dengan dukungan musik yang mampu menggetarkan jiwa. Soundtrack dalam film ini memainkan peran krusial dalam memperdalam makna setiap adegan dan menghadirkan pengalaman sinematik yang tak terlupakan.

Melodi dan lirik yang digunakan tidak hanya sekedar pengiring, tetapi juga menjadi elemen yang memperkaya kedalaman cerita. Dengan produksi yang berkualitas dan kolaborasi musisi-musisi berbakat, musik dalam film Hanya Namamu dalam Doaku berhasil menghadirkan dimensi emosional yang kuat. Hal ini tentu akan memperkuat koneksi penonton dengan kisah yang disajikan.

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum daftar soundtrack film Hanya Namamu dalam Doaku secara lebih detail.

Kira-kira apa saja ya soundtrack film Hanya Namamu dalam Doaku? Yuk, disimak informasinya!

1. Film Hanya Namamu dalam Doaku mempunyai 3 soundtrack

Youtube.com/Sinemaku Pictures

Untuk mendukung cerita yang ditampilkan, film Hanya Namamu dalam Doaku tidak hanya memiliki satu soundtrack saja.

Bila ditotal, ada tiga lagu yang dipilih menjadi soundtrack film ini. Berikut daftar soundtrack film Hanya Namamu dalam Doaku, antara lain:

  • Nadin Amizah - ‘Berpayung Tuhan’

  • Romantic Echoes - ‘Rindu Membawa’

  • Raisa, Andi Rianto - ‘Bahasa Kalbu’

2. Kisah di balik lagu 'Berpayung Tuhan' milik Nadin Amizah

Instagram.com/cakecaine

'Berpayung Tuhan' bukan sekadar lagu biasa yang dipilih secara acak untuk mengisi soundtrack film. Lagu ini memiliki cerita yang mendalam dan makna yang sangat personal, terutama karena melibatkan sosok mendiang Gustiwiw yang meninggal di usia yang sangat muda.

Ketika Nadin Amizah dan Gusti Irwan Wibowo alias Gustiwiw berkolaborasi menciptakan 'Berpayung Tuhan' pada 2023, keduanya mungkin tidak pernah menyangka bahwa lagu tersebut akan menjadi salah satu warisan terakhir dari seorang musisi berbakat yang akan berpulang begitu cepat.

Gustiwiw diketahui telah meninggal pada usia 25 tahun. Gustiwiw tidak hanya berperan sebagai pencipta melodi, tetapi juga menjadi juru musik yang meramu setiap nada dengan penuh perasaan.

Lagu ini seolah menjadi pesan spiritual yang ditinggalkan Gustiwiw untuk dunia. Liriknya yang berbicara tentang berlindung dalam kasih Tuhan mencerminkan pencarian makna hidup yang universal. Jika diperhatikan, tema lagunya sangat relevan dengan perjuangan karakter Arga dalam film yang harus menghadapi penyakit ALS sambil tetap beriman.

Lagu 'Berpayung Tuhan' semakin istimewa karena liriknya mampu menyentuh berbagai generasi. Dari remaja hingga orangtua, semua bisa merasakan kehangatan pesan yang disampaikan.

Hal inilah yang membuat tim produksi Sinemaku Pictures yakin bahwa lagu ini menjadi pilihan yang tepat. Apalagi untuk menyampaikan pesan universal tentang cinta keluarga, harapan, dan kekuatan spiritual dalam menghadapi cobaan hidup.

3. Produser ungkap alasan memilih lagu 'Berpayung Tuhan' sebagai soundtrack utama

Instagram.com/cakecaine

Ketika Umay Shahab dan Prilly Latuconsina duduk bersama untuk membahas soundtrack film Hanya Namamu dalam Doaku, keduanya memiliki visi yang sama. Mereka tidak ingin sekadar mengisi ruang kosong dalam film dengan musik biasa. Keduanya mencari sesuatu yang lebih dari itu, sebuah lagu yang bisa menjadi jiwa dari cerita yang mereka angkat.

Saat jumpa pers, Umay Shahab dengan antusias menjelaskan mengapa 'Berpayung Tuhan' akhirnya terpilih. Bagi Umay, lagu ini bukan hanya indah secara musikal, tetapi juga membawa pesan yang sangat dalam dan dapat dirasakan oleh siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang.

"Pesannya cocok disajikan kepada semua kalangan usia dan generasi," ungkap Umay dengan penuh keyakinan.

Sementara itu, Prilly memiliki pandangan yang lebih luas tentang misi mereka. Baginya, Sinemaku Pictures tidak hanya ingin membuat film yang menghibur, tetapi juga yang memberikan dampak positif.

"Nggak asal bikin film sedih-sedihan, tapi juga bisa rise awareness," tegas Prilly.

Dia yakin bahwa film adalah medium yang sangat efektif untuk menyebarkan pesan. Dengan soundtrack seperti 'Berpayung Tuhan', mereka bisa menyentuh hati penonton sambil memberikan pencerahan.

Sinopsis Film Hanya Namamu dalam Doaku

Instagram.com/hanyanamamudalamdoaku.film

Film Hanya Namamu dalam Doaku membawa penonton menyelami kehidupan Arga, seorang kepala keluarga yang berjuang melawan penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Arga hidup bahagia bersama istri tercintanya, Hanggini, dan putri kecil mereka yang menggemaskan, Nala.

Bukannya fokus pada kebahagiaan keluarga semata, perjalanan Arga justru berubah jadi petualangan emosional yang tak terduga. Ketika Arga menerima diagnosis ALS dari dokter, hidup keluarga kecil yang harmonis ini mulai mengalami guncangan.

Namun, keputusan Arga untuk menyembunyikan penyakitnya dari keluarga demi melindungi mereka justru mengubah dinamika rumah tangga. Sikap tertutupnya mulai menciptakan jarak emosional dengan Hanggini dan Nala.

Di balik niat baik yang dia miliki, Arga ternyata tidak menyadari bahwa keheningannya justru menimbulkan ketegangan besar dalam keluarga. Sebuah dilema yang perlahan mengungkap betapa rumitnya cinta seorang papa yang ingin melindungi keluarganya.

Namun, akankah Arga tetap menyimpan rahasianya? Ataukah dia akan membuka hati dan berbagi beban dengan orang-orang terkasih?

Itulah rangkuman daftar soundtrack film Hanya Namamu dalam Doaku yang sangat menyentuh hati. Lagu-lagu pada film tersebut tentunya menjadi elemen penting dalam pembangunan emosi yang kuat dalam film ini.

Editorial Team