Ada banyak negara dan berbagai suku di belahan dunia yang menganggap pernikahan dini sebagai tradisi dari nenek moyang, sehingga telah dilestarikan selama beradad-abad bahkan sampai sekarang. Padahal pernikahan yang dikategorikan terlalu dini, yakni yang dilakukan sebelum kedua mempelai menginjak usia 18 tahun.
Mungkin ini akan terdengar ironis, namun faktanya sebagian besar negara di dunia menggunakan pernikahan dini sebagai bahan untuk mengimbangi negara lain dengan meningkatkan kesejahteraan penduduk dan memberikan kondisi yang lebih baik.
Jangankan negara lain, beberapa daerah terpencil di Indonesia pun masih lekat dengan tradisi nikah muda.
Tahukah Mama? Pernikahan dini juga berpotensi membuat seorang perempuan kehilangan masa depan. Banyak aspek yang perlu dipikirkan sebelum seorang perempuan mengambil keputusan untuk melakukan nikah muda.
Maka dari itu, kini Popmama.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai beberapa gambaran permasalahan yang akan perempuan terima dari berbagai aspek bila melakukan pernikahan dini.
