Dosa Istri Menolak Ajakan Suami, Dilaknat sampai Subuh

Dalam Islam, menjadi hak suami untuk meminta untuk dilayani dalam bentuk apa pun, termasuk dalam hal berhubungan badan. Jika pada saat meminta, ternyata istrinya menolak dengan berbagai alasan, maka berdosalah sang istri.

Rasulullah SAW bersabda, "Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggamannya. Tidak ada seorang laki-laki yang mengajak istrinya ke ranjang lalu istri menolak, kecuali seluruh penghuni langit akan membencinya hingga suami merelakannya." (HR Bukhori)

Ini merupakan dalil yang mengharamkan istri untuk menolak ajakan berhubungan intim dari suami. 

Apabila istri sedang menstruasi, ada pandangan dari kalangan Mazhab Maliki dan Hanafi. Pandangan tersebut mengatakan bahwa saat istri sedang menstruasi hanya boleh melakukan hubungan seks pada bagian di atas pusar.  

Hal itu didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW dari Maimunah. Rasulullah SAW dikatakan tetap menggauli istri-istrinya yang sedang menstruasi, namun hanya pada sebatas di atas pusar saja.

Sebagaimana yang kita ketahui, suami mempunyai hak untuk meminta dilayani oleh istrinya.

Istri yang menolak berhubungan intim dengan suaminya tidak akan mendapatkan rida Allas SWT dalam segala urusannya baik dunia maupun akhirat. Maka dari itu, penuhilah hak suami jika inginkan rida Allah SWT.

Dari Abdullah bin Abi Aufa, Rasulullah SAW bersabda, "Demi Zat yang jiwaku berada didalam genggamannya, seorang wanita dianggap belum menunaikan hak tuhannya jika ia belum menunaikan hak suaminya. Jika suaminya mengajak berhubungan intim saat ia sedang di kendaraan pun, ia tidak boleh menolak ajakannya."

Terdapat dosa yang menanti istri jika menolak ajakan suami untuk berhubungan badan. 

Tujuan utama dalam pernikahan selain cinta ialah untuk menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT. Namun, jika kamu tidak taat kepada suami, bukan rida yang kamu dapatkan, melainkan laknat.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Bila seorang lelaki mengajak istrinya ke ranjang, tetapi istri tidak mau mendatanginya, lalu suami marah, maka dia akan dilaknat sampai pagi."

Seorang ulama besar dari Arab bernama Syekh Muhammad Shalil al-utsaimin, pernah mendapatkan pertanyaan "Apakah seorang wanita berdosa jika menolak ajakan suaminya untuk berhubungan intim karena ada kondisi psikologis tertentu yang tengah melandanya, atau karena penyakit yang ia derita?"

Sontak beliau menjawab, "Seorang wanita wajib memenuhi ajakan suaminya untuk berhubungan intim. Namun, jika ia menderita sakit yang tidak memungkinkannya untuk berjima' atau gangguan psikologis dalam kondisi ini suami tidak boleh memaksanya."

Dalam keadaan seperti di atas, istri boleh menolak. Namun, jika istri ikhlas melakukannya demi memenuhi hak sang suami, tentunya akan mendapatkan pahala. Ustaz Buya Yahya pun berkata demikian.

Sekian pembahasan tentang dosa istri menolak ajakan suami. Melayani sang suami tentunya ialah salah satu kewajiban istri, tetapi jika kamu malah menolak dan menyakiti sang suami, bagaimana bisa kamu mendapatkan rida Allah SWT?

Perlu diingat kalau rida Allah ada pada rida suami kamu ya, Ma.