5 Tanda dan Penyebab Anak Takut pada Orangtuanya

Tandanya ia mudah minder dan suka berbohong

8 Juni 2021

5 Tanda Penyebab Anak Takut Orangtuanya
Freepik/peoplecreation

Orangtua mungkin tidak sadar telah terlalu keras pada anak. Hasilnya, mereka jadi takut yang terlihat seperti patuh. 

Mama meminta tolong sesuatu pada si Kecil namun mereka enggan mendengarnya. Saat menaikkan suara, pasti si kecil langsung menurut. 

Banyak hal lain yang menjadi pertanda anak jadi takut pada Mama. Agar tidak merusak hubungan mama dan si Kecil, yuk cari tahu apa saja tanda dan penyebab anak takut pada orangtuanya.

Kali ini Popmama.com akan menjabarkan penyebab anak menjadi takut pada orangtua. 

Kira-kira apa saja penyebabnya ya, Ma? 

1. Suka berbohong jadi tanda ia takut 

1. Suka berbohong jadi tanda ia takut 
Freepik/freephoto

Saat si Kecil berbuat kesalahan, ia cenderung lekas lari dan bersembunyi agar tidak ketahuan bahwa itu dilakukan olehnya. Ini merupakan salah satu tanda ia taku pada orangtuanya. 

Sering juga jika Mama menanyakan perihal kejadian tersebut, akan dijawab dengan bohong olehnya. 

Caranya ini merupakan hasil dari rasa takut yang tercipta. Baik itu takut dimarahi atau takut dihukum. 

Jadi, jika Mama mendapati si Kecil sering melakukan hal ini, coba periksa lagi cara komunikasi dengan buah hati. 

Editors' Pick

2. Terlalu menurut pada orangtua bisa jadi karena ia takut

2. Terlalu menurut orangtua bisa jadi karena ia takut
foreverymom.com

Apakah ia akan selalu menuruti perkataan apapun yang keluar dari mulut Mama? Meski kadang, Mama hanya memanggilnya dengan suara agak tinggi, ia akan langsung datang dengan sigap. 

Lihat lagi, bagaimana mimik mukanya. Apakah masih ceria atau agak tertekan. Jika tertekan, bisa jadi ia takut pada Mama atau Papanya.

Mungkin saat Mama memanggilnya dan ia tak dengar, bisa saja langsung dimarahi atau diancam. Jangan sampai ia tumbuh jadi anak yang penakut ya, Ma.

3. Kurangnya inisiatif juga jadi pertanda

3. Kurang inisiatif juga jadi pertanda
Freepik/peoplecreations

Pada dasarnya, anak senang berpikir mencari idenya sendiri. Namun jika selalu dipatahkan oleh omelan dan bantahan orangtua, iapun jadi sulit mengeluarkan ide dan inisiatif. 

Cara mengeceknya cukup mudah. Berikan opsi atas sebuah kondisi. Apakah ia mau menonton atau mandi. Jika ia bingung menjawabnya, bisa jadi si Kecil selalu diatur dan tidak diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan yang diinginkannya.

Sehingga pada akhirnya, mereka hanya akan menunggu arahan dari orangtua saja. Ini sangat tidak sehat bagi perkembangan buah hati. 

Kurangi mengatur dan protes saat semua tidak sesuai keinginan Mama. Karena anak juga punya inisiatif sendiri yang harus didengar orang lain. 

4. Mudah minder dan tidak percaya diri

4. Mudah minder tidak percaya diri
scarymommy.com

Setiap orang pasti melakukan kesalahan, begitu juga anak-anak. Namun anak-anak yang takut pada orangtuanya cenderung mudah merasa minder dan tidak percaya diri.

Selain itu, tanda mereka minder dan tidak percaya diri adalah kerap berada di dekat Mama atau Papa. Juga, akan selalu bertanya mengenai hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya.

Ini dikarenakan mereka akan langsung disalahkan jika keputusan yang diambilnya tidak tepat. Tak hanya itu, mereka juga kerap ditakut-takuti atas ketidaktepatan pilihannya itu. 

Alhasil, mereka akan terus takut jika harus mengemukakan pendapat. Selain itu, ia juga jadi tidak percaya diri karena merasa semua yang dilakukannya akan salah di mata orang lain. 

5.  Penyebabnya karena orangtua terlalu keras pada si Kecil

5.  Penyebab karena orangtua terlalu keras si Kecil
Freepik/drobotdean

Banyak penyebab kenapa si Kecil bisa menjadi takut pada orangtuanya. Beberapa di antaranya adalah sikap orangtua yang terlalu keras, kerap memarahi kesalahan kecil, dan tidak mau mendengar pendapat si Kecil.

Hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena bisa membentuk karakter si Kecil. Saat si Kecil tumbuh dengan nilai-nilai negatif pada dirinya, tentu akan memengaruhi kepribadiannya hingga dewasa. 

Perbaiki segalanya sebelum terlambat. Karena anak-anak pun harus didengar dan dihargai perasaannya.

Baca juga:

The Latest