7 Tanda Orangtua Narsis, Apakah Mama Termasuk di Dalamnya?

Narsistik bukan sekadar bangga akan diri sendiri lho

8 Agustus 2020

7 Tanda Orangtua Narsis, Apakah Mama Termasuk Dalamnya
freepik/freepik

Ada banyak sikap kurang baik yang dimiliki orangtua yang mungkin tidak disadari sebelumnya. Salah satunya adalah orangtua yang narsistik. Popmama.com akan menjabarkan apa saja tandanya. 

Orangtua yang narsistik biasanya merasa ketakutan jika anaknya bertumbuh dan bergerak tidak sesuai keinginan mereka. Seringnya, orangtua yang melakukan ini tidak merasa bahwa sikap mereka seperti itu.

Hasilnya hubungan ibu dan anak yang tidak sehat terbentuk sehingga mempengaruhi gaya pengasuhan. 

Apakah Mama atau Papa merasa menjadi orangtua yang narsistik? Cari tahu di daftar berikut.

1. Orangtua narsistik memaksakan cita-citanya dijalani oleh sang anak

1. Orangtua narsistik memaksakan cita-cita dijalani oleh sang anak
Freepik

Kebanyakan orangtua ingin anaknya tumbuh menjadi sukses dengan caranya sendiri. Tidak dengan orangtua yang narsistik. Mereka memaksakan kehendak pada buah hatinya. 

Ini diawali dari masalah mereka dengan inner child. Sebelum memiliki anak, biasanya orangtua jenis ini merasa dibayangi dengan hal-hal yang tidak bisa atau belum mampu dicapainya. 

Sehingga, menurut Psychology Today, anak-anak bertumbuh dengan diarahkan sesuai keinginan orangtua, bukan keinginan si Kecil. Saat anak-anak bisa menjalani keinginan mereka, orangtua jenis ini akan merasa berhasil dan puas. 

2. Selalu merendahkan anak, agar merasa dirinya selalu superior

2. Selalu merendahkan anak, agar merasa diri selalu superior
Freepik/Galinkazhi

Di mata orangtua yang narsis, mereka harus yang paling berkuasa, paling benar, paling mampu, dan paling segalanya. Ini berpengaruh pada perkembangan mental si Kecil. 

Pada saat anak mendapat pencapaian sesuatu, biasanya orangtua jenis ini akan merendahkan dan tidak memberi dukungan positif. Alasannya, orangtua merasa takut tersaingi dengan anak. 

Biasanya, akan selalu ada yang salah dengan anak, mau sebaik apapun pencapaian yang telah didapatkannya. Dengan merendahkan, orangtua ini bisa merasa meningkatkan rasa percaya dirinya.

Editors' Pick

3. Senang menunjukkan romantisme dengan anak di depan umum

3. Senang menunjukkan romantisme anak depan umum
Freepik

Pada dasarnya, setiap orang butuh pengakuan dari orang lain. Jika di kasus orangtua yang narsistik, sikap mereka bisa berubah 100% saat di depan umum atau saat berdua dengan anaknya saja. 

Di depan orang lain, orangtua narsistik selalu ingin tampil jadi yang sempurna dan penuh kasih sayang. Dengan harapan, orang lain bisa iri dengan hidupnya, dan merasa dirinya telah menjadi orangtua impian. 

Namun saat hanya berdua dengan anak, biasanya orangtua jenis ini akan banyak menuntut agar mengikuti apa yang disuruh saat bertemu dengan orang lain. 

4. Memanipulasi untuk memenuhi keinginan mereka

4. Memanipulasi memenuhi keinginan mereka
Unsplash

Saat menjadi orangtua narsistik, sudah tentu segalanya berpusat pada dirinya, yaitu orangtua. Sehingga, mereka sering memanipulasi status orangtuanya pada anak-anak. 

Orangtua jenis ini meminta imbalan atas semua yang telah dilakukan pada anak. Selain itu, mereka juga kerap memaksa anak-anak melakukan apa yang dianggapnya terbaik. 

Beberapa contoh manipulasinya adalah:

"Ayo bantu Mama, kamu sudah diurus dengan baik dari kecil"

"Ikut apa aturan Mama, jangan membuat malu keluarga"

"Kamu harus melakukan yang terbaik untuk membuat Mama dan Papa bangga"

"Kamu bukan anak kesayangan Mama kalau melakukan hal itu"

Seringkah Mama mengungkapkan kalimat sejenis pada si Kecil?

5. Selalu membandingkan dengan dirinya yang dahulu

5. Selalu membandingkan diri dahulu
freepik.com/freepik

Satu hal yang perlu diketahui adalah, anak tidak perlu dibanding-bandingkan. Sedangkan orangtua yang narsistik akan kerap membandingkan sang anak dengan dirinya yang dahulu. 

Saat anaknya melakukan hal yang menurutnya mengecewakan, ia akan membanggakan dirinya dibandingkan si anak. Tak peduli betapa bagusnya pencapaian sang anak, orangtua jenis ini tetap merasa buah hatinya kurang memuaskan. 

Satu-satunya patokan yang dipegangnya adalah bagaimana dirinya berhasil melewati hambatan atau masalah tersebut. Beberapa contohnya adalah:

"Dulu Mama bisa kok melakukannya"

"Mama saja bisa, masa kamu tak bisa?"

"Begitu aja kok sedih, Mama aja dulu gak masalah"

Sering mengatakannya, Ma?

6. Terlalu posesif dengan anak

6. Terlalu posesif anak
Freepik/senivpetro

Pada sebagian kasus, orangtua yang narsistik akan terlalu posesif pada anaknya. Mereka merasa, anaknya adalah hasil keberhasilannya mengasuh dari kecil. 

Semua pencapaian si anak dianggap sebagai hasil kerja kerasnya. Sehingga, jika sang anak tumbuh mandiri dan ingin memiliki hidup sendiri akan sangat kesulitan. 

Orangtua yang narsistik biasanya akan selalu mencari kesalahan pada orang lain yang ingin mendekati anaknya. Ia akan terus membandingkan dirinya dengan orang tersebut, dan tentu, harus sang Mama yang menang. 

Tak jarang banyak orangtua narsistik mempermasalahkan cara berteman anak yang tidak sesuai dengan keinginannya. 

7. Tidak terlalu memerdulikan perkembangan anak

7. Tidak terlalu memerdulikan perkembangan anak
Freepik

Di situasi lain, orangtua yang narsistik malah tidak terlalu peduli dengan perkembangan anak. Orangtua jenis ini akan lebih mementingkan dirinya dibanding buah hatinya. 

Ia tak masalah mengutamakan kebutuhan dirinya dibanding anaknya. Seperti contoh, Mama tak masalah sama sekali meninggalkan anak di akhir pekan demi berkumpul rutin setiap minggu dengan teman-teman. 

Orangtua jenis ini biasanya tidak akan puas membahagiakan diri sendiri dan tak sadar dengan perkembangan si Kecil. Sehingga, anak tumbuh jauh dari orangtuanya. 

Itulah 7 tanda orangtua yang narsistik. Jika ada beberapa yang mirip dengan sikap Mama atau Papa, segera perbaiki sebelum terlambat, ya!

Baca juga:

The Latest