7 Tradisi Seks Paling Ajaib di Seluruh Dunia

Mungkin karena tidak lazim membuatnya terasa aneh ya, Ma

19 Agustus 2020

7 Tradisi Seks Paling Ajaib Seluruh Dunia
Freepik/jcomp

Setiap daerah memiliki aturannya sendiri, termasuk dalam urusan praktek seksual. Popmama.com mengumpulkan 7 tradisi seksual yang mungkin paling aneh terdengar. 

Pernahkah kamu merasa aneh saat mendengar beberapa tradisi daerah lain? Mungkin karena tidak lazim atau tidak banyak dipraktekan di tempat lain sehingga membuatnya terasa aneh. 

Dari beragam tradisi yang dilakukan banyak suku, ada 7 tradisi seksual yang tergolong cukup ajaib.

Inilah 7 tradisi seks paling ajaib di seluruh dunia.

1. Suku Trobriand memperbolehkan aktivitas seksual mulai dari 6 tahun

1. Suku Trobriand memperbolehkan aktivitas seksual mulai dari 6 tahun
Freepik/rawpixel.com

Menurut jurnal studi kasus milik Anette B Weiner yang berjudul "The Trobrianders of Papua New Guinea", suku Trobriand memperbolehkan praktek seksual sejak dini. Suku Trobriand tinggal di Pulau Trobriand, bagian dari Papua New Guinea.

Setidaknya, anak perempuan sudah diperbolehkan berhubungan seksual dari umur 6 tahun, sementara anak laki-laki sudah boleh berhubungan seks mulai dari umur 10 tahun. 

Bagi suku ini, berhubungan seksual hanyalah kegiatan kasual. Mereka tak harus terikat jika ingin melakukan hubungan intim. Sementara itu, menurut Carol R Ember dalam bukunya "Cultural Anthropology", kegiatan makan bersama lebih sakral untuk mengikat hubungan. 

Bagi mereka, saat laki-laki dan perempuan sudah makan bersama, berarti mereka dianggap sudah menikah. Tak sampai di situ, suku ini percaya bahwa kehamilan diatur oleh sang dewa atau roh leluhur. 

2. Cara memilih pria, perempuan Suku Kreung boleh bercinta di gubuk khusus

2. Cara memilih pria, perempuan Suku Kreung boleh bercinta gubuk khusus
Freepik/Yanalya

Suku Kreung adalah suku minoritas di Kamboja. Mereka tinggal di pedalaman yang menganut aturannya sendiri. Salah satu yang menarik perhatian banyak orang adalah cara mereka dalam 'menjodohkan' anaknya. 

Menurut tradisi mereka, seorang perempuan bisa memilih pria yang akan dinikahinya dengan cara yang tergolong tidak biasa. Perempuan ini dibangunkan sebuah gubuk cinta di mana ia bisa bermalam di sana. 

Nantinya, akan ada pria perjaka yang mendatanginya untuk bercinta. Tidak hanya satu pria yang datang, namun beberapa sekaligus, tergantung siapa saja yang tertarik ingin menikahi perempuan tersebut. 

Perempuan ini bisa memilih salah satu pria yang telah bercinta dengannya dan kemudian diputuskan menjadi pasangan hidupnya. 

Namun tradisi ini sudah mulai ditinggalkan. Para anak muda suku Kreung sudah tidak mengikuti tradisi ini dan lebih memilih hidup dengan cara yang modern. 

Editors' Pick

3. Perempuan suku Wodaabe boleh mengganti suami dengan yang lebih tampan

3. Perempuan suku Wodaabe boleh mengganti suami lebih tampan
Freepik

Suku Wodaabe di Nigeria punya tradisi yang tidak biasa. Pada bulan September, para pria berdandan dengan maksimal untuk mendapatkan hati para perempuan setempat. 

Dalam festival yang berlangsung 7 hari, para perempuan suku Wodaabe diperbolehkan mencari pria yang paling cocok baginya. Ini tak hanya berlaku untuk mereka yang belum menikah saja. 

Para perempuan yang sudah bersuami juga boleh mengganti pasangannya dengan yang lebih tampan. Suami di suku Wodaabe tidak bisa protes karena itulah yang sudah jadi aturannya. 

Bagaimanapun, pria suku Wodaabe menganggap mereka adalah kelompok pria paling tampan di dunia. Sehingga hampir setiap pria pasti membawa cermin untuk melihat tampilan dirinya kapanpun mereka inginkan. 

4. Suku di Inisheer mengharuskan bercinta dengan pakaian lengkap

4. Suku Inisheer mengharuskan bercinta pakaian lengkap
Freepik

Menurut buku Diarmuid O Giollain yang berjudul "Locating Irish Folklore: Tradition, Modernity, Identity", suku ini memiliki aturan seksual yang cukup ketat. 

Suku di Inis Beag, pulau terpencil di perairan Connemara, Irlandia, menganggap banyak hal yang berhubungan dengan seks adalah sesuatu yang sangat tabu. 

Seperti contoh, mereka menganggap berpelukan, berciuman, dan sejenisnya adalah sesuatu yang terlalu seksual sehingga tak boleh dipamerkan orang lain. 

Praktek seksual mereka sering dilakukan di dalam ruangan yang sangat gelap, bahkan masih mengenakan pakaian lengkap. Saat berhubungan intim, mereka hanya membuka pakaian dalam saja. 

Tak hanya itu, posisi yang boleh dilakukan hanyalah misionaris. Jika melakukan posisi bercinta yang lain, maka dianggap berdosa. 

5. Remaja di Pulau Mangaia belajar kegiatan seksual secara praktek dengan yang lebih tua

5. Remaja Pulau Mangaia belajar kegiatan seksual secara praktek lebih tua
Freepik/yanalya

Bagi suku di Pulau Mangaia, di Pasifik Selatan, belajar tentang seks tidak cukup dari teori saja. Mereka boleh mempelajari ilmu seksual secara langsung pada orang yang sudah berpengalaman. 

Remaja laki-laki di pulau ini sudah boleh belajar tentang seks mulai umur 8 atau 9 tahun. Menurut jurnal penelitian dari seorang ahli antropologi Donald S Marshall, mereka belajar ke perempuan yang lebih tua dan sudah berpengalaman. 

Selama praktek seks, mereka diajarkan bagaimana caranya memuaskan pasangannya. Sementara itu, para perempuan muda di sana boleh punya 3 sampai 4 pacar sekaligus. 

Mereka diperbolehkan mencari pasangan yang paling cocok untuk akhirnya dinikahi. Dengan begitu, diharapkan pernikahan mereka bisa lancar sampai akhir. 

6. Muda mudi suku Muria boleh bercinta sepuasnya untuk mencari pasangan hidup

6. Muda mudi suku Muria boleh bercinta sepuas mencari pasangan hidup
Freepik/Racool_studio

Suku Muria ada di Bastar, Madhya Pradesh, India. Mereka salah satu suku yang masih mempertahankan tradisinya, termasuk festival cinta yang dibuat khusus untuk muda mudi yang belum menikah. 

Mereka dikumpulkan dan dibebaskan mencari pasangan paling cocok untuk nantinya dinikahi. Muda mudi ini dikumpulkan dalam 1 rumah bernama Ghotul yang berisi beberapa kamar. 

Para pemuda ini boleh memilih siapa saja untuk jadi calon pasangannya. 1 Pasangan hanya boleh "dimiliki" 7 hari lamanya, setelahnya, harus berganti dengan yang lain. 

Di Ghotul, mereka harus tinggal bersama dan bersosialisasi dengan baik. Banyak orang mengkritik tradisi ini namun suku Muria menganggap festival ini bukanlah semata karena seks bebas.

Lebih dari itu, festival ini sekaligus mengajarkan cara bersosialisasi yang baik pada pemuda pemudi di sana. 

7. Seks tantra a la biksu Tibet, berhubungan intim dengan menunda orgasme

7. Seks tantra a la biksu Tibet, berhubungan intim menunda orgasme
Freepik

Para biksu di Pegunungan Tibet memiliki ajaran berhubungan intim dengan sepenuh kesadaran. Namanya seks Tantra, yaitu di mana pasangan melakukan hubungan intim dengan tenang, pelan, dan tidak menggebu. 

Dengan kata lain, hubungan seks ini akan berlangsung lama, dengan konstan, pelan, dan mengesampingkan orgasme. Tujuan utama dari seks Tantra adalah bagaimana caranya menghubungkan jiwa dengan pasangan.

Tantra diterjemahkan sebagai perluasan energi. Dengan mengatur napas, sentuhan yang sadar dan pelan, kamu dan pasangan bisa mendapat keintiman yang lebih dalam. 

Itulah beberapa tradisi seksual yang terbilang paling tidak biasa yang pernah dilakukan. 

Baca juga:

The Latest