Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Fakta dan Sinopsis Film Esok Tanpa Ibu
Instagram.com/filmesoktanpaibu

Intinya sih...

  • Film Esok Tanpa Ibu (Mothernet) dijadwalkan tayang di bioskop pada 22 Januari 2026 dengan genre drama sci-fi.

  • Dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Ringgo Agus Rahman, dan Ali Fikry, film ini mengangkat isu teknologi AI dalam keluarga.

  • Karya kolaborasi internasional ini disutradarai oleh Ho Wi Ding dan naskahnya ditulis oleh Gina S. Noer.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Industri perfilman Indonesia kembali menghadirkan gebrakan baru di awal tahun 2026. BASE Entertainment mempersembahkan film drama fiksi ilmiah (sci-fi) berjudul Esok Tanpa Ibu yang dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 22 Januari 2026.

Film ini menarik perhatian karena menawarkan warna berbeda dibandingkan drama keluarga pada umumnya. Tidak hanya menonjolkan sisi emosional hubungan orangtua dan anak, film ini juga menggabungkan elemen teknologi canggih yang relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Prestasi film ini pun sudah teruji dengan tayang perdana di ajang bergengsi Busan International Film Festival (BIFF) 2025.

Untuk mengetahui jalan ceritanya lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta dan sinopsis film Esok Tanpa Ibu.

Yuk, disimak!

Sinopsis Film Esok Tanpa Ibu

Instagram.com/filmesoktanpaibu

Film Esok Tanpa Ibu (Mothernet) mengisahkan perjalanan emosional Rama, seorang remaja laki-laki yang dunianya hancur setelah sang mama (Dian Sastrowardoyo) mengalami kecelakaan tragis yang membuatnya koma.

Di tengah keputusasaan dan hubungan yang merenggang dengan papanya (Ringgo Agus Rahman), Rama menemukan secercah harapan melalui teknologi canggih bernama "i-BU," sebuah kecerdasan buatan (AI) yang mampu mensimulasikan kepribadian serta wajah mamanya.

Rama pun mulai menggunakan teknologi tersebut untuk berkomunikasi dan berbagi keluh kesah, hingga perlahan AI tersebut membantu memulihkan kondisi otak sang mama melalui stimulasi memori. Namun, seiring berjalannya waktu, Rama harus menghadapi dilema moral dan batin.

Rama dilema mengenai batasan antara kasih sayang secara nyata dengan kenyamanan semu yang ditawarkan oleh teknologi di tengah masa depannya yang penuh ketidakpastian.

1. Kolaborasi internasional dengan sutradara Ho Wi Ding

Instagram.com/filmesoktanpaibu

Salah satu daya tarik utama film Esok Tanpa Ibu adalah keterlibatan Ho Wi Ding, sutradara asal Malaysia yang berbasis di Taiwan.

Dikenal lewat karya-karya pemenang penghargaan internasional seperti Cities of Last Things, Ho Wi Ding membawa sentuhan visual dan narasi yang segar dan berbeda dari standar film drama lokal.

Proyek ini merupakan bentuk kolaborasi lintas negara yang melibatkan kru dari Indonesia dan luar negeri. Hal ini menjanjikan kualitas sinematografi kelas dunia yang mampu memadukan latar suasana Indonesia dengan estetika futuristik yang artistik.

2. Reuni akting Dian Sastrowardoyo dan Ringgo Agus Rahman

Instagram.com/filmesoktanpaibu

Film Esok Tanpa Ibu menjadi ajang reuni bagi dua aktor papan atas Indonesia, Dian Sastrowardoyo dan Ringgo Agus Rahman. Keduanya didapuk memerankan pasangan suami istri yang harus menghadapi cobaan berat dalam keluarga mereka, menjanjikan kualitas akting yang mendalam dan penuh chemistry.

Selain mereka, film ini juga dibintangi oleh aktor muda berbakat, Ali Fikry, yang berperan sebagai Rama. Kehadiran Ali menjadi kunci utama cerita, melengkapi dinamika emosional antara sosok papa dan mama di tengah situasi krisis yang mereka hadapi.

3. Mengangkat premis unik tentang teknologi AI dan keluarga

Youtube.com/CINEMA 21

Berbeda dengan film tentang mama lainnya, Esok Tanpa Ibu mengambil latar dunia masa depan dengan premis yang unik. Cerita berfokus pada Rama yang menggunakan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) bernama "i-BU" untuk meniru suara dan wajah mamanya guna membantu pemulihan kondisi sang mama yang sedang sakit.

Penggunaan teknologi ini tidak hanya menjadi alat bantu medis, tetapi juga memicu pertanyaan etis dan emosional yang mendalam. Penonton akan diajak merenungi bagaimana teknologi dapat memengaruhi cara manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan merasakan kasih sayang dalam sebuah keluarga.

4. Naskah ditulis oleh Gina S. Noer yang menyentuh hati

Youtube.com/CINEMA 21

Kekuatan cerita film Esok Tanpa Ibu dijamin oleh tangan dingin penulis skenario papan atas, Gina S. Noer. Gina sebelumnya diketahui telah sukses dengan Dua Garis Biru. Dalam proyek ini, Gina bekerja sama dengan Diva Apresya dan Melarissa Sjarief untuk meramu naskah yang kuat serta relevan.

Keterlibatan Gina memastikan bahwa meskipun berbalut elemen sci-fi, inti cerita tetaplah drama keluarga yang hangat dan menyentuh. Naskah ini diharapkan mampu mengaduk emosi penonton sekaligus memberikan pandangan kritis terhadap dampak sosial dari kemajuan teknologi.

5. Fokus pada perspektif Gen Z dalam menghadapi duka

Youtube.com/CINEMA 21

Film Esok Tanpa Ibu menyoroti cerita dari sudut pandang Rama, seorang remaja Gen Z yang sangat akrab dengan teknologi. Melalui karakter Rama, film ini menggambarkan bagaimana generasi muda memproses rasa kehilangan, kesedihan, dan sulitnya komunikasi dengan orangtua di era digital.

Rama digambarkan sebagai anak yang kesulitan berkomunikasi dengan ayahnya, namun berusaha keras mencari solusi lewat keahlian teknologinya. Perjuangan Rama ini menjadi representasi menarik tentang bagaimana anak muda masa kini menggunakan cara-cara modern untuk mempertahankan keutuhan keluarganya.

Itulah rangkuman dari beberapa fakta dan sinopsis film Esok Tanpa Ibu. Tertarik menonton film ini nggak nih, Ma?

FAQ Film Esok Tanpa Ibu

Kapan film Esok Tanpa Ibu tayang?

Film ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 22 Januari 2026. Penayangan ini dilakukan setelah film tersebut berhasil menyelesaikan perjalanannya di berbagai festival film internasional.

Pemeran film Esok Tanpa Ibu?

Karakter utama dalam film ini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo dan aktor Ringgo Agus Rahman. Selain mereka, aktor muda berbakat Ali Fikry memegang peran sentral sebagai anak yang berjuang menghadapi masa sulit keluarganya.

Genre film Esok Tanpa Ibu?

Film ini mengusung genre drama keluarga yang dipadukan dengan elemen fiksi ilmiah atau science fiction (sci-fi). Perpaduan unik ini mengeksplorasi sisi emosional manusia dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan.

Editorial Team