6 Fakta dan Sinopsis Film La La Land, Musikal Romantis

Seorang barista bernama Mia yang bermimpi menjadi aktris, bertemu dengan Sebastian, pianis jazz berbakat namun sedang mengalami kesulitan finansial. Pertemuan pertama mereka tidaklah menyenangkan, dimulai dengan insiden klakson di tengah kemacetan Los Angeles.

Takdir kembali mempertemukan mereka ketika Mia mendengar permainan piano Sebastian di sebuah restoran. Meski awalnya pertemuan kedua ini juga tidak berjalan mulus, keduanya mulai menemukan kecocokan setelah bertemu kembali di sebuah klub jazz.

Hubungan mereka semakin dekat karena memiliki kesamaan, yakni sama-sama memiliki mimpi besar yang ingin diwujudkan. Mia dengan ambisinya menjadi aktris terkenal, sementara Sebastian dengan keinginannya membuka klub jazz sendiri. Namun, perjuangan mengejar mimpi ternyata membawa tantangan tersendiri dalam hubungan mereka.

Damien Chazelle, sutradara La La Land, membuktikan kejeniusannya dalam mengarahkan film musikal ini. Di usianya yang masih muda, ia berhasil menjadi sutradara termuda yang memenangkan Academy Award.

Keberhasilannya mengarahkan La La Land tidak terlepas dari pengalamannya sebelumnya dalam film Whiplash. Chazelle menunjukkan konsistensinya dalam menghadirkan film-film yang mengeksplorasi tema musik dan perjuangan mengejar mimpi.

Para pemain utama menjalani latihan intensif selama tiga bulan sebelum syuting dimulai. Ryan Gosling bahkan belajar bermain piano dari awal hingga bisa memainkan semua lagu dalam film tanpa menggunakan pemeran pengganti.

Sementara itu, Emma Stone mengasah kemampuan menari dan menyanyinya dengan berlatih berjam-jam setiap hari. Dedikasi kedua aktor ini menghasilkan penampilan yang natural dan meyakinkan di layar.

Justin Hurwitz menciptakan komposisi musik yang tidak hanya indah didengar, tetapi juga mampu menyampaikan emosi dalam setiap adegan. Lagu City of Stars menjadi hits dan memenangkan Academy Award untuk kategori Lagu Orisinal Terbaik.

Selain itu, scoring musik dalam film La La Land berhasil memadukan elemen jazz klasik dengan sentuhan modern. Hal ini mencerminkan konflik dalam cerita antara mempertahankan tradisi dan mengikuti perkembangan zaman.

Linus Sandgren menjadi sinematografer film La La Land. Ia menggunakan teknik-teknik unik untuk menciptakan visual yang memesona. Penggunaan warna-warna cerah dan gerakan kamera yang dinamis memberikan nuansa musikal klasik Hollywood yang nostalgik.

Adegan pembuka film yang diambil dalam satu shot panjang di tengah kemacetan Los Angeles menjadi salah satu sequence paling ikonik dalam sejarah perfilman modern.

Mary Zophres merancang kostum yang menggabungkan gaya retro dengan sentuhan kontemporer. Pemilihan warna-warna cerah untuk kostum menciptakan harmoni visual dengan set dan pencahayaan film.

Tim produksi juga berhasil mengubah berbagai lokasi di Los Angeles menjadi setting yang tampak seperti era keemasan Hollywood. Mulai dari Griffith Observatory hingga klub-klub jazz kecil, setiap lokasi memberikan kontribusi dalam membangun atmosfer film.

Dengan budget produksi $30 juta, film La La Land berhasil meraup lebih dari $430 juta di box office global. Film ini juga mendapat sambutan luar biasa dari kritikus dengan skor 93 persen di Rotten Tomatoes.

Film ini juga mencatatkan sejarah dengan meraih 14 nominasi Academy Awards, menyamai rekor All About Eve dan Titanic. Meski terjadi insiden pada pengumuman pemenang Film Terbaik, La La Land tetap dikenang sebagai salah satu film musikal terbaik era modern.

Nah, itulah rangkuman terkait fakta dan sinopsis film La La Land yang dapat menjadi pilihan tontonan bersama pasangan.