Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Fakta dan Sinopsis Film Suka Duka Tawa
Dok. Film Suka Duka Tawa

Intinya sih...

  • Film Suka Duka Tawa mengisahkan Tawa yang menjadikan komedi sebagai pelarian dari luka ditinggal papanya. Drama keluarga berbalut komedi ini tayang di bioskop 8 Januari 2026.

  • Karya debut sutradara Aco Tenriyagelli ini terpilih menjadi film penutup JAFF ke-20. Rachel Amanda tampil total dengan melakukan open mic sungguhan.

  • Teuku Rifnu Wikana melakukan transformasi peran menjadi sosok papa yang jenaka namun rapuh. Film Suka Duka Tawa semakin hidup berkat deretan komika profesional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Industri perfilman Indonesia kembali kedatangan karya segar di awal tahun 2026 lewat film berjudul Suka Duka Tawa. Film produksi kolaborasi BION Studios dan Spasi Moving Image ini telah mencuri perhatian publik setelah terpilih sebagai film penutup (closing film) dalam perhelatan bergengsi Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-20 pada Desember 2025. 

Dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 8 Januari 2026 dan disutradarai oleh Aco Tenriyagelli, film Suka Duka Tawa menghadirkan deretan aktor papan atas yang beradu akting dengan para komika ternama. Rachel Amanda didapuk sebagai pemeran utama bersama aktor watak Teuku Rifnu Wikana dan Marissa Anita.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta dan sinopsis film Suka Duka Tawa secara lebih detail.

Yuk, kita simak!

Sinopsis Film Suka Duka Tawa

Dok. Film Suka Duka Tawa

Film Suka Duka Tawa bercerita tentang Tawa, seorang komika muda yang menggunakan humor sebagai mekanisme koping untuk menghadapi rasa sakit karena ditinggalkan papanya, Keset, sejak kecil. Ia menampilkan persona ceria di atas panggung, namun menyimpan luka mendalam yang ia tutupi dengan tawa penonton.

Kehidupan Tawa berubah saat ia mulai menyelidiki masa lalu papanya. Melalui perjalanan ini, Tawa menemukan kebenaran yang kompleks tentang alasan kepergian sang papa, yang memaksanya untuk mengubah cara pandang dari kebencian menjadi empati.

Film Suka Duka Tawa menyeimbangkan adegan lucu stand-up dengan drama keluarga yang menyentuh hati.

1. Debut sutradara Aco Tenriyagelli

Dok. Film Suka Duka Tawa

Aco Tenriyagelli akhirnya menandai langkah besar dalam kariernya melalui film panjang pertamanya ini. Sebelumnya, nama Aco lebih dikenal lewat karya-karya di panggung teater, film pendek, dan serial web yang kerap mendapatkan apresiasi kritis karena gaya berceritanya yang khas.

Transisi dari format pendek ke layar lebar membuktikan kematangan visinya sebagai pencerita visual. Sentuhan personal Aco yang kerap memotret dinamika manusia dengan pendekatan yang jujur sangat terasa dalam pengarahan visual dan narasi di film ini, menjadikannya debut yang layak diperhitungkan.

2. Genre unik, drama tragedi keluarga

Dok. Film Suka Duka Tawa

Film Suka Duka Tawa menawarkan perpaduan genre yang cukup jarang dieksplorasi secara mendalam di sinema Indonesia, yaitu tragic comedy. Penonton akan diajak tertawa lepas melihat kelucuan materi stand-up di atas panggung, namun di saat bersamaan akan merasakan kepedihan mendalam dari konflik keluarga yang retak.

Istilah "menertawakan luka" menjadi inti dari pengalaman menonton film ini. Naskah yang ditulis dengan teliti berhasil meramu duka dan tawa bukan sebagai dua hal yang terpisah, melainkan satu kesatuan emosi yang saling melengkapi, menciptakan sensasi "nyesek" namun tetap menghibur.

3. Rachel Amanda mendalami peran menjadi komika sungguhan

Dok. Film Suka Duka Tawa

Totalitas Rachel Amanda sebagai karakter Tawa tidak main-main dalam proyek ini. Demi meyakinkan penonton bahwa ia adalah seorang komika yang hidup dari panggung ke panggung, Rachel ditantang sang sutradara untuk melakukan open mic sungguhan di hadapan penonton asli, bukan sekadar figuran.

Proses ini dilakukan tanpa persiapan yang terlalu matang untuk menangkap kegugupan alami dan esensi komedi yang autentik. Hal tersebut membuat penampilan Rachel di layar lebar terasa sangat hidup, natural, dan jauh dari kesan dibuat-buat saat memegang mikrofon serta melempar lelucon.

4. Didukung deretan komika profesional

Dok. Film Suka Duka Tawa

Atmosfer dunia komedi dalam film Suka Duka Tawa semakin terasa nyata dan hidup berkat kehadiran sederet komika profesional. Nama-nama besar di industri stand-up comedy tanah air seperti Bintang Emon, Arif Brata, hingga Gilang Bhaskara turut ambil bagian dalam meramaikan jalinan cerita.

Kehadiran mereka bukan hanya sebagai pemanis atau cameo semata, tetapi juga menjaga kredibilitas representasi kehidupan komika di balik panggung. Interaksi antara aktor watak dan komika asli ini menciptakan dinamika yang cair, lucu serta memperkaya tekstur cerita tentang komunitas stand-up.

5. Transformasi peran Teuku Rifnu Wikana

Dok. Film Suka Duka Tawa

Teuku Rifnu Wikana kembali membuktikan jangkauan aktingnya yang luas lewat karakter Keset. Dikenal publik lewat peran-peran antagonis atau karakter yang mengintimidasi dan serius, kali ini ia justru memerankan sosok papa yang jenaka, canggung, namun menyimpan kesedihan mendalam.

Karakter Keset digambarkan sebagai sosok yang kompleks dan emosional, jauh dari citra garang yang biasa melekat pada Rifnu. Transformasi ini menjadi salah satu sorotan utama film, seolah menunjukkan sisi rapuh seorang laki-laki yang berjuang dengan ambisi masa lalu dan penyesalan terhadap keluarganya.

Itulah rangkuman dari beberapa fakta dan sinopsis film Suka Duka Tawa yang mengangkat tema keluarga dengan balutan komedi menyentuh hati. 

Editorial Team