Pernikahan Laras dan Raka yang telah berlangsung selama 12 tahun menghadapi ujian berat. Kesuksesan karier Raka membawa tantangan baru dalam hubungan mereka, seolah menciptakan jarak emosional dan menguji kepercayaan.
Laras, yang merasa tertinggal oleh pencapaian suaminya, mulai digerogoti oleh rasa tidak percaya diri. Tekanan dari mamanya yang terus-menerus mengkritik hanya memperburuk keadaan, sehingga mendorong Laras ke dalam spiral ketidakamanan yang semakin dalam.
Dalam kondisi mental yang rapuh, Laras mulai membayangkan skenario-skenario negatif tentang suaminya. Kecemburuan dan paranoia mengambil alih, sehingga membuatnya mencurigai tidak hanya Raka, tetapi juga teman-temannya sendiri.
Ironisnya, justru Laras yang akhirnya dituduh berselingkuh, sebuah tuduhan yang mengancam untuk menghancurkan seluruh fondasi kepercayaan dalam keluarga dan lingkaran sosial mereka.
Krisis ini membawa Raka dan Laras ke persimpangan yang krusial dalam pernikahan mereka. Mereka dihadapkan pada pilihan yang sulit mulai dari mempertahankan ikatan pernikahan yang telah mereka bangun selama lebih dari satu dekade, atau melepaskannya.
Keputusan ini tidak hanya akan memengaruhi mereka berdua, tetapi juga anak mereka dan lingkaran sosial yang lebih luas. Situasi ini menggambarkan bagaimana kesuksesan profesional, jika tidak diimbangi dengan komunikasi dan dukungan emosional yang kuat, dapat mengikis bahkan hubungan yang paling kokoh sekalipun.