6 Fakta Ending Film Anora, Perjalanan Menegangkan ke Las Vegas

Sepanjang film, Anora atau Ani berusaha menunjukkan bahwa ia mandiri dan tak butuh orang lain. Namun, setelah melalui berbagai cobaan, ia akhirnya membiarkan dirinya menangis di hadapan Igor.

Film ditutup dengan adegan Ani menangis di dalam mobil bersama Igor, satu-satunya orang yang memperlakukannya dengan tulus. Tangisan ini menjadi pelepasan emosional setelah ia mengalami berbagai penghinaan dan tekanan sepanjang cerita.

Di hadapan Igor, Ani akhirnya merasa aman untuk menunjukkan perasaannya tanpa takut dihakimi. Momen ini menggambarkan bahwa meskipun ia telah kehilangan banyak hal, ia masih memiliki kesempatan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Tangisan itu bukan sekadar luapan emosi, tetapi juga momen kejujuran dan kelegaan. 

Meskipun awalnya saling bertentangan, ada ketertarikan tersirat antara Anora dan Igor. Igor adalah satu-satunya yang benar-benar peduli padanya di tengah kekacauan yang terjadi.

Namun, hubungan mereka tidak berdasar pada sesuatu yang kuat. Kenyataan bahwa Igor masih bekerja untuk keluarga Vanya bisa menjadi penghalang besar di masa depan.

Di akhir film, Ani (Mikey Madison) melakukan perjalanan ke Las Vegas untuk membatalkan pernikahannya dengan Vanya, anak laki-laki keluarga oligarki Rusia. Tekanan dari mamanya Vanya, Galina, membuat Ani terpaksa mengikuti keputusan keluarga tanpa bisa menolak.

Setelah menandatangani dokumen pembatalan, Ani menunjukkan keberaniannya dengan melemparkan mantel bulu Galina sebelum pergi. Aksi ini menjadi simbol bahwa meskipun ia terlihat tunduk, ia masih memiliki kendali atas dirinya sendiri.

Meskipun mengaku mencintai Ani, Vanya lebih memilih melarikan diri dari konflik. Ketika dihadapkan pada tekanan, ia menunjukkan sisi kekanak-kanakannya yang belum siap untuk berkomitmen.

Baginya, mempertahankan status dan kenyamanan lebih penting daripada cinta. Pada akhirnya, Ani hanyalah bagian kecil dalam kehidupannya yang serba mudah.

Anora menunjukkan bagaimana perempuan dari kelas pekerja, terutama yang bekerja di industri hiburan malam, sering diperlakukan dengan semena-mena oleh orang kaya. Keluarga Vanya memperlakukannya seperti barang yang bisa dibuang begitu saja.

Film ini juga mengangkat tema kekuasaan dan kontrol dalam berbagai bentuk. Dari dominasi orangtua hingga peran uang dan patriarki, semua itu menjadi alat untuk menindas mereka yang dianggap lebih rendah.

Akhir film Anora memicu berbagai diskusi karena sifatnya yang tidak memberikan jawaban pasti. Sebagian penonton melihatnya sebagai tragedi, sementara yang lain melihatnya sebagai peluang bagi Ani untuk menemukan kembali dirinya.

Meskipun Ani kembali ke kehidupannya di New York, ia masih memiliki kemungkinan untuk bangkit dari keterpurukan. Momen tangisannya bisa diartikan sebagai awal dari perjalanan baru menuju kehidupan yang lebih baik.

Itulah rangkuman terkait deretan fakta ending film Anora. Semoga informasi di atas dapat membantu ya, Ma.