9 Fakta Keluarga Airlangga Hartarto, Masih Keturunan Ki Ageng Gribig

Seiring terkenalnya sosok Airlangga Hartarto di kalangan publik turut membuat kehidupannya banyak dicari tahu. Salah satu informasi yang dicari tahu ialah mengenai latar belakang Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto yang kini telah dikenal publik diketahui lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 1 Oktober 1962 silam. Dia lahir dari pasangan Ir. Hartarto Sastrosoenarto dan Hartini, anak dari R.H. Didi Sukardi.

Airlangga Hartarto ternyata bukanlah satu-satunya anak di keluarganya. Fakta menariknya, Airlangga adalah anak kedua dari 5 bersaudara. Dia juga merupakan anak laki-laki kedua di keluarganya.

Airlangga Hartarto memiliki seorang kakak bernama Gunadharma, dan tiga adik perempuan yang bernama Indira Asoka, Gautama, dan Maya Dewi.

Menariknya, berdasarkan sejarah, Airlangga Hartarto merupakan keturunan Ki Ageng Gribig. Menurut Airlangga, Ki Ageng Gribig adalah ulama besar yang menyebarkan Islam di Desa Krajan, Jatinom, Klaten, dan sekitarnya.

Semasa hidupnya, dia pernah menjadi amir tanah perdikan di Jatinom. Selain itu, dia adalah penasihat spiritual Raja Mataram Sultan Agung. Atas jasanya, Ki Ageng Gribig dianugerahi putri adik sinuhun bernama Raden Ayu Mas sebagai istrinya.

Ki Ageng Gribig memiliki ciri khas dalam berdakwah dan hingga kini selalu dikenang oleh masyarakat di Klaten. Salah satu metodenya dengan membagikan kue dan sambil mengucapkan kalimat "Ya Qowiyyu," dan seterusnya, sebagai doa untuk meminta kekuatan kepada Allah.

Oleh masyarakat, kue ini kemudian dikenal dengan nama kue apem, saduran dari Bahasa Arab, Affan, yang memiliki filosofi sebagai permohonan ampunan kepada Allah.

Selain dikenal masih keturunan Ki Ageng Gribig, sejarah juga mencatat bahwa Airlangga Hartarto juga keturunan dari keluarga pejuang, R.H. Didi Sukardi. Secara garis keturunan, Airlangga adalah cucu dari R.H. Didi Sukardi.

Keluarga R.H. Didi Sukardi dikenal sebagai keluarga pejabat. Dimulai dari dirinya sendiri, R.H. Didi Sukardi merupakan Menteri Federal Negara Pasundan. Dia dikenal cukup dekat dengan Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.

Jasa Didi Sukardi sebagai pahlawan kini telah diabadikan menjadi nama jalan di Kecamatan Citamiang Sukabumi. Hal tersebut adalah bentuk penghargaan yang umum diberikan masyarakat untuk para pahlawan.

Menariknya, masyarakat luas juga mengenal Didi Sukardi sebagai wartawan. Didi yang terhitung kakek dari Airlangga ini merupakan salah satu perintis kemerdekaan pers Indonesia. Dia tercatat sebagai salah satu pendiri surat kabar Oetoesan Indonesia.

Papa dari Airlangga Hartarto, Ir. Hartarto Sastrosoenarto ternyata pernah menjadi menteri. Dia menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Presiden Soeharto. Papanya Airlangga ini pertama kali menjadi Menteri Perindustrian pada masa Kabinet Pembangunan IV dan V.

Setelahnya, dia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi pada masa Kabinet Pembangunan VI, serta Menteri Koordinator Pengawasan, Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan VII.

Meski pada saat itu papanya adalah orang yang terkemuka, Airlangga ternyata tidak pernah kehilangan sosok papanya.

Sang papa yang merupakan seorang pejabat kala itu juga selalu menyempatkan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga, seperti berlibur ke tempat-tempat wisata di sekitar Jakarta, atau ke luar kota seperti Bandung dan Bali.

Ada cerita menarik soal Airlangga Hartarto. Di masa kecilnya, sang papa lebih banyak berperan mendorongnya untuk terjun ke dunia pendidikan. Cita-citanya menjadi insinyur, yang kemudian diwujudkan menjadi Sarjana Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada.

Menariknya, Airlangga kecil juga terpengaruh oleh semangat juang pamannya, Letkol Eddy Sukardi yang dinobatkan menjadi pahlawan kemerdekaan asal Jawa Barat.

Dalam silsilah Sunda, Letkol Eddy adalah uwa dari Airlangga. Dia berhasil memenangkan peristiwa yang dikenal sebagai Palagan Bojongkokosan, yakni pertempuran yang terjadi di sepanjang jalur Bojongkokosan (Sukabumi-Cianjur) pada Desember 1945-Maret 1946.

Bakti dan pengorbanan Letkol Eddy untuk Indonesia itulah yang kemudian menjadi motivasi bagi Airlangga kecil untuk mengikuti jejak sang uwa. Kiprahnya di dunia politik menjadi salah satu cara agar bisa membuat berbagai kebijakan yang adil dan bermanfaat.

Airlangga Hartarto ternyata sempat merasakan duka karena meninggalnya sang kakak, Gunadharman, pada tahun 2004 silam. Selain kakaknya, papanya Airlangga Hartarto juga diketahui sudah meninggal dunia pada tanggal 14 Mei 2017.

Sepeninggalnya sang kakak, Airlangga Hartarto kini menjadi satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga inti Hartarto Sastrosoenarto.

Di tengah aktivitas kesibukan yang dijalaninya, Airlangga menyempatkan diri untuk datang berziarah ke makam papa dan kakaknya.

Dalam kehidupan asmara, Airlangga Hartarto diketahui sudah menikah dengan Yanti K. Isfandiary. Tidak diketahui secara pasti pada tahun berapa mereka menikah. Akan tetapi, tanggal pernikahan mereka diketahui diperingati setiap tanggal 23 April.

"Bagi kami 23 April adalah istimewa. Tanggal itu merupakan pernikahan saya dan Ibu Yanti Airlangga. Terima kasih atas segala cinta dan kasih sayangnya, serta pengabdian sebagai sahabat hidup, istri, dan ibu untuk anak-anak kita tercinta," kata Airlangga di Twitter pada tanggal 23 April 2020 lalu.

Selain sudah menikah, Airlangga juga diketahui sudah memiliki anak bernama Adanti, Ravindra, Audi, Dines, Bianda, Latascha, Maisara, dan Natalie.

Itulah deretan fakta keluarga Airlangga Hartarto yang sudah dirangkum dari berbagai sumber secara detail. Melalui rangkuman ini, ada banyak fakta yang bisa diketahui dari sosok Airlangga Hartarto dan keluarganya.